Cikiwiw cikiwiw ...
Cikiwiw cikiwiw ...
Suara dering handphone berbunyi dengan keras. Mengganggu berjalannya Rapat siang hari ini. Aksara geram mendengarnya karena sangat mengganggu.
"Tolong! Handphonenya di silent selama rapat!" Gertaknya.
Setelah itu hening seketika. Aksara pun melanjutkan jalannya rapat. Dirinya menjelaskan mengenai materi rapat saat itu.
Cikiwiw cikiwiw ...
Cikiwiw cikiwiw ...
Aksara menarik nafas kasar karena mendengar suara handphone yang tak berhenti itu. Matanya menatap tajam pada semua karyawan yang ikut kedalam rapat.
"Yang merasa itu handphone nya masih belum di silent, silahkan keluar!" Bentaknya.
Kini sudah hening kembali, dia membalikkan badan menatap layar monitor. Mencari kalimat penjelasan apa yang akan dirinya sampaikan.
Cikiwiw cikiwiw ...
Cikiwiw cikiwiw ...
"BAWA KEMARI HANDPHONE NYA! BIAR SAYA BANTING SEKALIAN! BIAR GA BUNYI TERUS! GANGGU!"
Cikiwiw cikiwiw ...
Cikiwiw cikiwiw ...
Cikiwiw cikiwiw ...
Cikiwiw cikiwiw ...
"Mohon maaf pak, suara handphonenya dari arah bapak" seorang karyawan perempuan menginterupsi.
Dirinya mengeluarkan handphone pribadinya, namun handphonenya mati. Sedangkan suara itu masih berdering. Matanya melirik kedalam tasnya.
Dirinya tersadar suara itu berasal dari tas miliknya. Sesuai dugaan para karyawan, suara itu dari handphone didalam tas milik aksara. Sang pemilik tas pun tak percaya bahwa dirinya memiliki lebihbdari 1 handphone.
Pikirnya melayang, dan teringat pada handphone milik Lingga yang dirinya pinjam tadi. Niatnya akan memeriksa apakah ada penyadapan di dalam handphone itu, namun kenapa barang itu terbawa sampai disini?
Cutie Boob🍑
(Panggilan grub)
Shennanana🐶, honey🐷"Damn!"
Gerutu Aksara.
Dirinya malu bukan kepalang, sudah marah - marah ternyata letak kesalahan ada pada dirinya. Tangannya memijat pangkal hidung meredakan pusing dikepalanya.
Sadar akan kesalahan itu, Aksara meminta maaf kepada para pegawainya. Aksara tidak segan jika harus meminta maaf, walau dirinya memiliki jabatam yang tinggi di kantor.
1 jam berlalu, rapat akhirnya selesai juga. Rapat ini sering diadakan untuk membuat strategi baru kantor sehingga mengalami peningkatan. Aksara merasa senang karena kini para pegawainya dapat dengan mudah menerima masukan - masukan darinya. Pekerjaan yang mereka selesaikan pun tepat dan sesuai tenggat waktu yang diberi.
"Kemana dia? Ga sadar HP nya gw bawa?"
Aksara kini mendudukan dirinya di singga sanah pribadinya. Ia mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
Ia melirik dimeja dekat soffa, tertata makanan yang masih tersisa milik Lingga. Ia tertegun karena gadis itu tidak seburuk yang akan dia kira.
****
Sayup - sayup suara adzan telah berkumandang. Lingga mengerjapkan matanya beberapa kali. Hembusan nafas berkali - kali ia keluarkan. Dia menatap nanar pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Lingga
Teen Fiction"masa iya anak SMA ngacak - ngacak pikiran gue?" ..... "Tolong saya sekali lagi dong pak, penguntit gila itu masih ngikutin saya. Please pak" tangannya mengatup dengan memohon agar pria itu membantunya lagi. "Oke! Sini ikut saya" Pria dewasa itu m...