Lingga mengendarai motor vespanya. Menuju tempat yang kini Aksara berada. Dia membawa 2 helm. 1 dipakainya, dan yang 1 lagi untuk Aksara.
Ketika tiba di tempat yang di tuju, mobil derek telah membawa mobil Aksara. Membawanya menuju bengkel yang sudah di tentukan oleh Aksara.
"Nih pake"
Aksara menerima helm yang di berikan oleh Lingga. Dia menerima dengan senang hati. Bibirnya tidak berhenti mengukir senyum.
"Biar saya yang nyetir. Kamu dibelakang" ucap Aksara yang telah duduk diatas jok motor.
"Emang pak Aksara bisa naik motor?" Tanya Lingga polos.
"Jelas bisa dong!"
"Masaaa?? Jangan sampe jatoh. Vespa nih bosss.. senggol dong, tetetw." Lingga naik keatas jok belakang. Seraya bergoyang - goyang ala anak Tiktok.
Aksara tertawa melihat ke absurd an Lingga.
"Mau makan di mana?" Tanya Aksara.
"Terserah"
"Sushi mau ga?"
"Jangaaann. Lagi ga mood makan itu"
"Mcd mau?
"Engga"
"Kfc?"
"Engga mau jugaaa"
"Ya terus apa?"
"Terserah. Eheheheh"
Lingga menyengaja untuk melakukan hal itu. Dia tahu, ini akan membuat Aksara kebingungan untuk mencari tempat makan.
"Ke angkringan aja dah lah"
Aksara memarkirkan motor di trotoar. Disana telah ada gerobak dan beberapa tikar yang digelar. Serta meja pendek untuk meletakkan makanan. Ramai pengunjung tempat ini.
Rata - rata juga muda mudi.
"Disini?"
"Hmm. Habisnya kamu bilang terserah mulu!" Jawab Aksara.
Mereka duduk di meja yang disampingnya ada sepasang kekasih. Lingga memilih makanan yang dirinya sukai.
"Nih somay, batagor, nasi kucing itu apa? Nasi khusus kucing?" Tanya Lingga polos.
"Bukaan! Nasi yang porsinya sedikit."
Lingga manggut - manggut saja. Ia memesan beberapa makanan yang dirasa dia tidak begitu familiar, dia pesan. Serta minuman yang berkafein.
"Udah udah! Jangan banyak - banyak!" Aksara menghentikan Lingga yang terus saja memesan makanan seakan memborong semuanya.
"Apa sii? Pak Aksara ga mau bayarin saya? Ya udah saya bisa bayar sendiri!" Dengus Lingga.
"Bukan gitu. Ta-"
"Ya udah! Diam aja kalo aku pesan"
Pasangan di samping mereka berdua kini berbisik. Sang pria mengatakan "mending aku kan? Wajah pas - pas an mau bayarin semua makanan kamu?"
Kalimat itu terdengar di telinga Aksara dan Lingga. Kesempatan untuk Lingga mengolok - olok Aksara.
"Emang mas, sugar dady saya ini agak kere dikit sih. Makanya kalo saya pesan banyak makanan pasti ngomel." Lingga tersenyum mengejek pada Aksara.
"Padahal saya bisa beli sendiri, wajah ganteng doang, masalah duit pelit. Huuu" Lanjut Lingga mengejek.
Aksara frustasi dengan gadis yang ada di depannya ini. Membuat wajahnya malu didepan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Lingga
Teen Fiction"masa iya anak SMA ngacak - ngacak pikiran gue?" ..... "Tolong saya sekali lagi dong pak, penguntit gila itu masih ngikutin saya. Please pak" tangannya mengatup dengan memohon agar pria itu membantunya lagi. "Oke! Sini ikut saya" Pria dewasa itu m...