Fitting Baju

2.7K 83 1
                                    

"Selamat siang Pak Aksara"

Salam dari seorang pramuniaga yang berbadan tinggi semampai. Dia membukakan pintu agar Aksara dapat dengan mudah masuk kedalam Butik ini.

Lingga mengamati pakaian yang terjajar rapih. Bagus - bagus desainnya. Warna nya juga cukup menarik hati Lingga.

"Siang. Iriana ada dimana?" Aksara mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan. Mencari sosok yang sedang ingin ia temui.

"Mohon maaf Pak Aksara, Ibu Iriana ada di ruangan kerjanya, di lantai dua. Ibu sudah menunggu sejak tadi."

Aksara mengangguk dan berjalan menaiki anak tangga. Dibelakangnya telah mengekor Lingga yang tak mencoba bertanya apa - apa.

"Hi Aksara! Akhirnya dateng juga lo. Gw kira bakal batal hari ini." Wanita dewasa itu menghamburkan pelukan pada aksara.

Perutnya buncit. Bukan! Itu hamil. Buncit tak mungkin sebesar itu.

"Ngga mungkin gw ngga dateng. Acaranya besok." aksara tersenyum sangat lebar.

"Lama gw ngga ketemu sama lo, Sa! Rindu berat tahuuu!!" Jawab wanita itu.

Apakah dia Iriana? Batin lingga bertanya pada dirinya sendiri.

"Gw juga. By the way, ini isinya bayi kah?" Tanya Aksara menyernyitkan dahi. Telapak tangannya menyentuh perut wanita itu.

"Mau gw bilang, kekenyangan juga ga mungkin sebesar ini juga kan Sa!" Jawabnya dengan santai.

Mereka berdua tertawa bersama. Seperti sedang mencairkan Rindu yang lama sudah tak dapat terbendung. Apakah mereka sudah lama saling mengenal?

"Baby girl or baby boy?"

"Again ... yaa baby boy!" Senyumnya getir.

"It's okey! Baby boy nandain bapaknya jantan banget. Hahaha" jawab Aksara di akhiri tawa.

"Yaaa.. ngga papa juga sih cowo. Tapi siapa yang mau gw turunin bakat menggambar baju ini? Huh"

"Ya nanti di coba lagi, sampe dapet cewe. Haha"

Wanita dewasa itu melirik kearah Lingga. Dan tersenyum kearahnya. Menyapa tanpa adanya suara. Ramah dan lingga membalasnya dengan hal yang serupa.

"Katanya lo bawa cewe, mana?" Tanya wanita itu.

Kepala Aksara menengok kebelakang sebentar. Mengisyaratkan bahwa dibelakang inilah Pacarnya.

"Loh ini pacar elo? Gw kira adik lo." Wanita itu terkejud karena melihat Lingga yang masih mengenakan seragam SMA.

"Hai. Aku Iriana, sahabat nya Aksara dari kecil. Kamu pacarnya beneran?"

Dirinya memperkenalkan diri. Seraya memberikan cipika cipiki pada Lingga. Dirinya tampak tidak begitu yakin terhadap kenyataan di depan mata ini.

"Iya kak, saya pacarya Mas Aksara."

"Heh" wanita itu memukul pelan lengan aksara. "Anak SMA lo pacarin, suka daun muda ternyata. Hahaha" lanjutnya mengejek Aksara.

"Orang dianya juga mau sama gw yang udah berumur gini"

Lingga tersenyum canggung. Batinnya, "kalau boleh ngomong jujur, gw mah ogah kali"

"Pinter juga lo cari cewe yang masih kinyis - kinyis gini. Goog luck deh! Yang terbaik aja buat lo."

Tanpa banyak bicara lagi, kini Iriana memanggil karyawannya untuk membantu dirinya mengenakan gaun untuk Lingga. Selama kehamilan iriana, dirinya selalu mengalami kesulitan untuk membantu mengenakan gaun untuk customernya.

Aksara LinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang