2. Jeno

2.8K 320 21
                                    

"Lucas! Hah... Hah... Hah..." Haechan dengan terengah engah mengetuk pintu kamar Lucas, dia lelah di seret Jeno berlari di Mansion yang sangat besar ini. Untung saja dia dengan cepat memberi tahu letak kamar Lucas hingga Jeno tidak akan mengajaknya semakin berputar putar.

"Luki Luki! Nono in here Luki!" Teriak Jeno ikut mengetuk ngetuk pintu kamar Lucas, entah sudah berapa orang yang dalam fikiran Jeno namanya telah di ubah menjadi begitu menggemaskan.

Ceklek

"Kenapa...?" Ucap Lucas lambat di akhir akibat melihat Jeno tersenyum lebar. Haechan menatap Lucas yang linglung dengan malas.

"Barang Jeno mana? Dia nyariin" Haechan langsung saja to the point tanpa basa basi lagi.

"Oh, itu ada di dalam, bentar gue ambilin"

Haechan mengangguk, namun Jeno malah langsung menerobos masuk mengekori Lucas ke dalam kamarnya.

"Eh! Nono!" Seru Haechan menahan tangan Jeno, membuat sang empunya tangan menatap Haechan dengan bingung.

"Tunggu di sini aja, kamarnya bau, gak usah masuk" Haechan dengan wajah serius melarang Jeno, Jeno yang memang naif mengangguk anggukkan kepalanya percaya dan berbalik berdiri diam di samping Haechan.

Manik hitam Haechan melirik Jeno yang bergoyang ke kanan kiri sembari menyenandungkan sebuah lagu, pemuda manis itu masih mengenakan hoodie kebesaran berwarna biru, celana kain longgar semata kaki dengan sepatu putih yang lucu, apalagi di tambah tengah memeluk boneka kelinci yang ukurannya lumayan besar di tangannya.

Rambut hitam bocah tersebut menutupi dahinya yang putih, pipinya yang berisi terlihat sangat empuk, apalagi bibir tipisnya yang berwarna pink dengan hidung tinggi, jangan lupakan senyuman maut yang sering di lakukan oleh sepasang mata hitam bak boba miliknya, benar benar akh! Haechan sampai bingung sendiri melihatnya, orangnya saja sudah semenggemaskan itu, apalagi di tambah bando telinga di kepalanya why?! Benar benar benda jahat yang dapat mempercepat penghentian jantungnya.

"Nah ini dia"

Suara Lucas membuat Jeno tersenyum lebar, dia dengan cepat mengambil koper miliknya dengan antusias, juga sebuah boneka coklat dari tangan Lucas. Itu Mowwy!

"Mowwy!" Seru Jeno memeluk erat bonekanya dengan sayang, dia mengamati bonekanya, tiba tiba alisnya mengerut, telinga di kepalanya bergerak gerak.

"Memang udah gitu loh ya bentuknya" ucap cepat Lucas melihat tampang aneh Jeno, dia tidak mau tiba tiba bayi besar itu menangis di depan kamarnya.

"Um?" Jeno berkedip menatap Lucas, lalu beralih menatap Haechan yang masih menatapnya, setelahnya dia menunduk memandang Boneka beruang di tangannya, mendongak lagi, menunduk lagi selama tiga kali. Sebelum Haechan sempat bertanya, Jeno akhirnya bersuara.

"Woah! Chanie mirip Mowwy!" Seru Jeno dengan mata berbinar binar, spontan tubuhnya memeluk Haechan erat, menggoyangnya ke kanan dan ke kiri.

"Mowwy sudah besar!" Ucapnya senang.

Haechan : ?

"Bayi, itu Haechan bukan Mowwy, Mowwy kamu masih kecil tuh" celetuk Lucas menarik Jeno menjauh dari Haechan menunjuk boneka beruang di tangan Jeno. Jeno ikut menatap bonekanya, lalu mendongak melihat Haechan yang tengah melirik Lucas dengan wajah mencibir.

"Oiya! Mowwy masih kecil hihi... Nono lupa!" Jeno dengan lucu menepuk pelan kepalanya, lalu kembali memeluk kedua boneka di tangannya dengan gembira.

Pfft

Bruk!

"Ah! Luki"

"Lucas!"

.

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang