Sebulan telah berlalu, semenjak Jeno terluka, sekarang Jeno akhirnya sudah sembuh total, dengan bantuan medis yang sudah berkembang pesat, luka yang Jeno alami pun menjadi lebih cepat sembuh. Kini Tim Jeno tengah berkumpul di Mansion yang Jeno tinggali.
Hanya Tim Jeno yang berada di sana, karna yang lain sedang sibuk menjalankan misi. Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 PM, namun kelimanya masih duduk di ruang santai, Jeno sendiri sudah kembali aktif, tak seperti sebulan yang lalu hanya dapat duduk di kursi roda.
"Ayo puter Draw misinya" Haechan dengan tak sabar menatap Jeno, kali ini misi mereka harus lebih lancar dari sebelumnya!
Jeno mengangguk, menekan layar tabletnya, tak lama Spin Draw terlihat memutar, mengundang rasa penasaran kelima orang tersebut.
Cling!
Sss
Masuk ke dalam Hutan Liar di pinggir Kota untuk mengumpulkan 300 jenis herbal langka, berikut gambar dan nama nama herbal tersebut!
Cling!
Sederet gambar, serta kata kata menyulitkan langsung memenuhi layar, membuat kelimanya ternganga kaget. 300 jenis herbal langka?! Menghabiskan waktu berapa bulan??? Bahkan Tim Doyoung belum ada kabar sejak misi menangkap Kraken hingga saat ini. Sedangkan yang lain sudah mulai mengerjakan misi ketiga mereka.
Apakah tim mereka juga akan mengikuti tim Doyoung? Yaitu menghabiskan waktu cukup lama, bedanya mereka di hutan, sedangkan Tim Doyoung di laut.
"Kali ini persiapan kita lebih banyak, hutan pinggir kota terkenal angker dan banyak makhluk yang tak di kenal namanya, seakan makhluk di sana mengalami evolusi yang aneh seiring berkembangnya zaman" Jaehyun dengan serius menatap yang lainnya, sedangkan tangannya sibuk menepuk nepuk punggung Jeno yang memeluknya di pangkuannya.
"Iya, tapi untung sih kali ini dapat udara segar, gak kaya misi sebelumnya" ucap Haechan bernafas lega, yang lainpun ikut mengangguk menyetujui ucapannya.
"Ayo beli peralatan ke Institute Store" Haruto beranjak berdiri, mengundang tatapan aneh tim nya.
"Sekarang?"
"Mau kapan lagi? Besok kan tinggal berangkat" Haruto mendengus, mengenakan Jaketnya yang dia letakkan di lengan sofa, tak lupa membawa smartphone nya.
"Yaudah ayo" seru yang lain ikut bersiap, wajar saja ya, di sini semuanya buka selama 24 Jam, karna bahkan jika manusia tidur, ada robot yang dapat menggantikan mereka untuk bekerja.
Jeno naik ke kamarnya untuk bersiap dan dengan cepat turun, dia mengenakan hoodie kebesaran berwarna putih, dengan celana panjang longgar berwarna baby blue, rambutnya memperlihatkan sepasang telinga rubah yang lucu, tak lupa tangannya tengah memeluk Nowwy nya.
"Ini dia Bayi kita yang biasanya!" Seru Haechan tersenyum lebar, semenjak sakit, Jeno jarang sekali bertingkah imut ataupun manja, mungkin karna tak mau merepotkan orang lain, jadi dia bersikap sedewasa mungkin untuk mengurus dirinya sendiri. Sekarang Jeno sudah sembuh, dia kembali ke Jeno yang manja dan menggemaskan.
"Hehe..." Jeno tersenyum lebar, berlari menghampiri keempatnya dengan cepat.
"Leggo!"
"Go!"
.
20 menit mengendarai mobil, akhirnya mwreka sampai juga di Institute Store, bangunan termegah khusus untuk peralatan peralatan misi yang mungkin sulit di cari di toko biasa, bangunan berjumlah lima lantai tersebut menjulang tinggi di tengah tengah kota, memancarkan cahaya berkilau di malam hari.
"Selamat datang~"
Suara mekanis langsung saja menyambut mereka ketika melangkah masuk ke dalam bangunan tersebut, Jeno dengan berbinar binar menatap ke segala arah, dia dulu jarang sekali keluar, dan ini adalah pertama kali Jeno datang ke Institute Store yang biasa orang katakan sebagai surganya para Murid Golden yang sedang menjalankan misi.
"Kita mau cari apa dulu?" Tanya Haechan mengambil elektrik troli yang dapat di gerakkan menggunakan remote control, begitupun dengan yang lain, kecuali Jeno, bocah itu malah asik naik ke troli milik Jaehyun, terlihat sangat antusias.
"Ayo cari makanan!" Seru Jeno tersenyum lebar. Yang lain saling lirik dan langsung mengangguk, mereka segera pergi ke area makanan dengan Jeno yang terus menatap kiri kanan penuh rasa ingin tau.
"Kak Jaejae, Nono mau ke sana!" Jeno menoleh, menatap Jaehyun dengan mata bulatnya, tangannya menunjuk ke arah deretan sayuran segar. Melihat arah tangan Jeno, Jaehyun menaikkan sebelah alisnya dengan heran, setelah dia ingat ingat dengan benar, sepertinya Jeno sangat menyukai sayuran?
"Gue sama Jeno bagian cari sayur, kalian cari aja dulu yang lain" Jaehyun menoleh, menatap Haechan dan yang lain, mereka mengangguk setuju dan akhirnya mencari secara terpisah.
"Kamu kayanya suka sayur?" Tanya Jaehyun tersenyum tipis menatap punggung Jeno di dalam troli yang bergerak di depannya.
"Yup! Benar sekali! Nono sangat suka Salad!" Seru Jeno semangat, tanpa menoleh ke belakang. Jaehyun menggeleng gelengkan kepalanya geli, melihat tingkah menggemaskan Jeno, kakinya dengan cepat naik ke tempat berdiri yang berada tepat di belakang troli. Keduanya dengan cepat muncul di area sayuran dan mulai memilih milih sayur segar.
Di sisi lain, Haruto pergi ke arah peralatan kemah, mereka sudah merencanakan di mobil, bahwa akan membawa Magic Home, namun setelah Haruto melihat harganya, lalu membandingkan dengan Poin miliknya um itu ya tidak cukup! Terlalu mahal. Tertulis di sana seharga
P. 15.789.956.000
Gila!
Yah tapi salahnya juga karna memilih yang paling besar, tim nya saja 5 orang, sudah pasti mereka memerlukan yang besar! Pada akhirnya dia hanya membeli keperluan lain, masalah Magic Home, nanti dia akan diskusi dengan yang lainnya.
Di bagian pakaian, terlihat Jisung mondar mandir di sana, dia ingin membeli pakaian untuk tim nya, mengingat misi sebelumnya yang membuat seragam mereka kotor dan rusak, lebih baik membawa lebih banyak pakaian itulah yang di fikirkannya.
Pakaian di Institute Store bukanlah pakaian biasa, mereka di lengkapi dengan banyak program dan tempat tempat untuk menyimpan senjata, intinya baju yang bagus untuk Misi.
Jisung mengambil lima set pakaian dengan program paling stabil dan paling mahal, Yang paling utama adalah keselamatan mereka, bukan Poin nya!
Tak lupa Jisung juga mengambil sepatu dan Sarung tangan serba guna, yah tak serba guna juga, hanya saja memiliki banyak fungsi. Tak lupa membeli handuk dan sebagainya.
Haechan sendiri memilih untuk pergi ke bagian peralatan, dia membeli Fire Box ukuran paling besar yang biasa di gunakan untuk menyalakan api, agar aman dan tak menyebar ke sekitar. Lalu dia juga membeli banyak hal yang sekiranya di perlukan.
Semuanya sibuk memilih belanjaan mereka, sampai Jaehyun tak sadar, bahwa Jeno sudah pergi entah kemana, pemuda manis itu tadinya berniat melihat lihat, tapi sepertinya tersesat, mungkin.
Jeno dengan bingung menatap sekitarnya, dia lupa jalan saat dia datang tadi darimana, tempatnya terlalu luas dan besar!
"Loh? Sayang? Kamu kenapa di Sini malam malam begini???"
"?!"
Yoit!
Go Viel Go Viel Go! Ayo semangat berimajinasi!!!
See u~
KAMU SEDANG MEMBACA
No Trace ✓
RandomJeno, seorang pemuda polos yang naif dengan pesona yang tak ada habisnya tiba tiba saja memulai kehidupan barunya di dunia luar, setelah sekian lama di kurung bagai benda berharga di rumahnya. Pemuda dengan penuh rahasia yang sulit untuk di lihat it...