45. Pingsan

1K 151 8
                                    

Sepasang mata sebiru kristal itu tampak berkedip, bibir pink nya yang tipis membentuk sebuah lengkungan manis. Di kamar bernuansa Baby blue itu, sinar matahari nampak masuk dari celah jendela.

"Nono, waktunya Makan siang"

"Iya Kak!"

Pemuda tersebut dengan cepat bangkit, berlari kecil menuju ke arah dapur, terlihat semuanya sudah menunggu di sana.

"Wah lengkap! Cuma kurang Kak Jaejae..." Ucapnya bersemangat, namun lesu di akhir ketika duduk di kursi makan.

"Um, ayo makan dulu"

Semuanya langsung makan dengan tenang, terkadang di selingi oleh beberapa obrolan yang membuat suasana tak terlalu membosankan.

.

"Ini bukannya bunga yang di kelilingi kupu-kupu tadi?"

Jeno mengangguk, memperhatikan bunga di tangannya, bunga itu memiliki kelopak yang besar, setiap kelopak memiliki warna yang berbeda, dan aromanya sangat manis dan wangi, itu indah! Ada lima tangkai di tangannya, dia harus berterima kasih pada Ae bernama Hyuka itu jika di beri kesempatan untuk bertemu lagi.

"Ayo keliling, cuacanya udah mendung banget, takut hujan"  ucap Bangchan memimpin keduanya untuk berkeliling, memandangi hamparan bunga luas yang mengelilingi mereka.

Terkadang Jeno akan berdecak kagum, atau tersenyum lebar, menyentuh bunga bunga itu dengan penasaran, berlari larian dengan angin yang membuat rambut hitamnya berantakan, untung saja Jeno sekarang jarang mengenakan bando telinganya karna sering melakukan misi, dia jadi jarang mengenakannya.

"Dia keliatan bahagia..."

Bangchan menoleh, tersenyum tipis menyetujui ucapan Jaehyun, Jeno yang sangat riang dan bersemangat iti memang terlihat sangat bahagia, membuat dirinya juga ikut bahagia melihat senyum manis pemuda tersebut yang selalu membuat hatinya terasa hangat.

"Jangan lari terlalu jauh Bayi!"

"Baiklah Kak Jaejae!" Jeno mengangguk mengerti dan kembali berlari dengan riang, melompat ke kanan dan ke kiri, dia sangat senang melihat banyaknya bunga yang indah, dia juga mengejar kupu kupu yang cantik.

"Kenapa ada manusia sejernih itu di dunia?" Ucap Jaehyun melirik Bangchan, Bangchan nampak menaikkan sebelah alisnya.

"Gue pikir... Semua itu baru buat dia" tukas Bangchan tersenyum samar, sosok yang seakan bagai peri itu benar benar meluluhkan hatinya, prilakunya, sifatnya, semua yang di miliki Jeno itu menarik perhatiannya.

"Menurut lo... Jeno punya orang yang dia suka?" Entah kenapa pertanyaan itu tiba tiba muncul di otak Jaehyun, dia menatap sosok Jeno dengan intens.

"Mungkin, tapi... Mungkin dia gak sadar? Bisa jadi kan?"

Bangchan benar, mereka tak tau perasaan Jeno yang sesungguhnya, Jeno selalu ceria dan jarang menunjukkan emosi lain di wajahnya, sulit untuk menebak orang yang seperti itu.

Tes!

"Hm?"

Jaehyun dan Bangchan mendongak, menatap langit yang tiba tiba meneteskan air matanya, mereka buru buru menghampiri Jeno yang sudah cukup jauh.

"Bayi! Ayo pergi! Udah mulai hujan!" Seru Bangchan.

"Okey!"

Jeno memetik beberapa bunga lagi, mengikatnya menjadi satu dengan Butterfly Flower yang dia dapatkan dari Ae Hyuka tadi, lalu berlari menghampiri Jaehyun dan Bangchan di bawah gerimis, namun tiba tiba tubuhnya sedikit terhuyung, terbatuk dengan cukup keras.

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang