15. Institute Medical

1.2K 194 3
                                    

Maaf bngt klo cerita Viel banyak typo nya, soalnya ngetiknya buru buru, gimana gk buru buru, sehari aja bisa langsung ngetik 5 part, jadi mungkin jarinya oleng ༎ຶ‿༎ຶ

Perjalanan menuju Institute Medical memakan waktu sebanyak 11 Jam, semua di percepat berkat Elektrik Board yang telah di sembunyikan Haechan, anggap saja mereka masih menyimpan dendam terhadap pemuda berkulit sawo matang tersebut.

Sesampainya mereka di Institute Medical, mereka langsung mengundang banyak perhatian akibat penampilan yang kotor dan compang camping, apalagi bau zat berbahaya dari gunung pembuangan masih tercium jelas di sekitar mereka.

"Kalian tidak dapat mengikuti sebelum membersihkan diri!" Cegah seorang perawat menahan Keempat pemuda itu dengan alis berkerut.

"Udara di sekitar kalian berbahaya bagi pasien di sini" lanjutnya tenang.

"Baik, terimakasih, tolong hubungi kami jika terjadi sesuatu dengan pasien bernama Jeno Lee" Jaehyun menyerahkan kartu namanya yang langsung di terima oleh perawat tersebut, perawat tersebut mengangguk mengiyakan.

"Ayo, kita pulang dulu"

Keempatnya melirik Jeno yang sudah tak terlihat dan mengikuti Jaehyun menuju ke arah Mansion. Mereka hanya dapat berdoa agar perawatan darurat yang mereka berikan pada Jeno dapat membantu menyelamatkan nyawanya.

.

Saat Jaehyun dan yang lainnya masuk kedalam Mansion, mereka terkejut ketika melihat Doyoung dan yang lainnya tengah duduk di sofa, terlihat kelelahan.

"Kalian udah selesai misi?" Tanya Haechan bingung, padahal misi mereka lebih sulit daripada misi timnya.

"Oh kalian" Doyoung menoleh menatap Haechan.

"Iya kita udah selesai misi, waktu kita sampe di tengah laut, malamnya tiba tiba ada badai, jam 03.00 pagi mayat tuh anak udah ngambang di deket kapal, lagi beruntung kayanya" jelas Doyoung menghela nafas panjang.

"Haha! Gue pikir bakalan susah dan lama buat nemuin, gak nyangka secepet ini selesai!" Beomgyu tertawa senang.

"Enak ye" Nyinyir Haechan melenggang ke kamarnya, begitupun Jaehyun dan juga Jisung yang masih sedikit tertatih tatih.

"Where's my baby?"

Ketiganya langsung berhenti di jalur masing masing mendengar pertanyaan yang di lontarkan Mark, diam diam saling melirik di bawah tatapan tajam Mark.

"Ntar kita jelasin, sekarang kita lagi buru buru" Haechan segera menaiki tangga menuju kamarnya tanpa menunggu tanggapan Mark, Jisung dan Jaehyun pun dengan tenang menuju kamar mereka.

"Ha? Ada apaan nih?!" Beomgyu dengan curiga menatap ketiga pemuda yang tampak compang camping dan bernoda darah itu intens.

"Kayanya sesuatu terjadi sama Jeno" Yeonjun bengkit dari duduknya dan berjalan menuju ke arah kamarnya juga. Dia juga ingin membersihkan diri.

"Misi mereka tingkat Ss sebahaya itu" ucap Soobin memikirkan pakaian Haechan dan timnya yang di penuhi noda darah dan debu.

"Wajar, Gunung Pembuangan terlalu berbahaya, ayo bersihin diri, kayanya abis ini kita bakalan keluar" Doyoung beranjak menuju kamarnya, begitupun dengan Beomgyu, Soobin dan Mark.

Jisung dengan cepat membersihkan dirinya, setelah selesai mandi, dia dengan hati hati mengobati luka lukanya, memasang perban di sekitar luka, lalu mengenakan hoodie abu abu miliknya, mengambil tasnya lalu keluar. Saat dia berjalan melewati ruang tamu, ternyata yang lain sudah menunggu di sana.

"Mau langsung ke IM?" Tanya Jisung menatap wajah mereka yang khawatir, dia yakin Haechan sudah menceritakan semuanya.

"Kalian bertiga gak istirahat aja? Biar kita yang ke IM?"  Yeonjun melirik Jisung dengan alis berkerut. Sontak Jisung dan Haechan Jaehyun menolak, Jeno adalah kapten dalam tim mereka, mereka akan selalu menjaganya sendiri.

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang