35. Ribut

934 171 33
                                    

Ini ya, yg minta lanjut biar gk gantung, stok Viel abis, sisa 2 part nih ୧( ˵ ° ~ ° ˵ )୨





"Ini masih ada"

Kun dengan telaten membantu Jeno untuk membersihkan wajahnya yang kotor, sedangkan Jeno sendiri membersihkan tangannya yang penuh tanah, bahkan kerah baju Kun ikut kotor akibat tangan Jeno.

"Bayi memang tetep bayi, imut banget!"

"Eung?" Jeno menyipitkan matanya ke arah Kun yang sibuk menggosok kotoran di pipinya.

Chup~

"Imut banget sih sayang!" Seru Kun mengecup pipi Jeno yang masih basa, Jeno hanya tersenyum manis, memperlihatkan eye smile miliknya. Kun ikut tersenyum melihatnya, dia mengeluarkan sapu tangan dari kantong celananya, lalu membantu Jeno menyeka wajah dan tangannya agar kering.

Chup~

Kini gantian Jeno yang mengecup pipi Kun dengan senang, Kun sedikit terkejut, namun dengan cepat tersenyum tipis, mengusak surai Jeno dengan sayang.

"Kak Jeno?"

"?!"

Keduanya tersentak kaget mendenegar suara yang tiba tiba muncul tersebut, tak jauh dari mereka, terlihat seorang Pemuda manis tengah menatap mereka dengan mata membulat, seakan terkejut.

"Nono-ya~" sapa Jeno ketika melihatnya dengan ramah, setelah membeku sejenak.

"Wah! Kakak datang sama pacarnya ya??? Bentar ya aku kasih tau yang lain, ayo masuk dulu!" Sunoo dengan antusias mengundang Jeno dan Kun untuk masuk, dia sendiri dengan cepat berlari ke dalam.

"Kakak! Ada Kak Jeno sama pacarnya!" Teriak Sunoo ketika memasuki Mansion, membuat seisi Mansion langsung gempar, berhamburan untuk turun.

Jeno dan Kun yang melangkah masuk saling memandang dengan bingung, apakah mereka pacaran? Sepertinya tidak kan?

"Bayi!"

Seisi Mansion menatap Jeno dengan kaget dan juga senang, lalu menoleh kepada seseorang yang berada di samping Jeno, menatapnya dengan heran. Bagaimana mungkin Kun dan Jeno bisa bersama? Mengingat Jeno baru saja pulang ke rumahnya, mungkin Kun kenalan Daddy nya, dan menyuruh nya untuk mengantar Jeno?

"Kun?" Doyoung berjalan mendekati keduanya dengan bingung.

"Hallo, sorry ganggu waktu kalian, Gue sama Jeno ke sini cuma mau minjem Flying Shower" Kun dengan ramah mengungkapkan tujuannya datang ke Mansion mereka.

"Ha? Maksudnya?" Beomgyu menatap Kun dengan ekspresi tak mengerti.

"Lo ke sini ngantar Jeno sambil minjem Flying Shower gitu?" Ucap Haechan mengerutkan alisnya, matanya tak sengaja bersitatap dengan mata milik Jeno yang langsung menundukkan kepalanya. Entah kenapa Jeno jadi takut melihat mata Haechan. Dia tanpa sadar menyembunyikan tubuhnya di belakang Kun.

Kun yang menyadari keanehan Jeno tak menjawab pertanyaan Haechan, dia merasakan suasana aneh di sekitar, sepertinya Jeno dan yang lain pernah mengalami masalah. Kalau begitu... Hehe Kun menyeringai di dalam hatinya, tangannya terulur meraih pinggang Jeno, memeluknya dengan Posesif.

"Sssttt kenapa Sayang?" Tanya Kun dengan lembut. Jeno hanya menggeleng kecil sebagai jawaban, mengulurkan tangannya untuk memeluk leher Kun, menyandarkan dagunya di bahu Kun dalam diam, membelakangi yang lain.

"Hah?! Lo beneran pacaran sama Jeno?!" Seru Hyunjin heboh dengan tak percaya.

"Bukan urusan kalian kan?" Kun dengan ragu menatap mereka, tak mau memberi jawaban yang jelas.

"Wah!" Hyunjin menggeleng gelengkan kepalanya tak habis fikir.

"What you want?" Mark dengan tak sabar menatap Kun.

"Cuma mau pinjem Flying Shower" jawab Kun singkat.

"Maid!"

"Baik Tuan Muda..."

"Duduk dulu kalian berdua" Doyoung mempersilahkan Kun dan Jeno untuk duduk, namun Jeno tak mau bergeming dari tempatnya. Kun langsung saja menggendongnya, duduk di sofa, sedangkan Jeno kini duduk di pangkuannya.

"Barang kamu mana Jeno?" Soobin dengan bingung menatap Jeno yang tak membawa apapun, Jeno menoleh menatapnya.

"Um... No- Jeno pindah ke Mansion seberang" ucap Jeno tersenyum manis.

"Hah?! Kenapa?!" Hyunjin dengan ekspresi kagetnya.

"Kan gue pacarnya, jadi dia ngikutin gue" celetuk Kun dengan santainya. Jeno menatap Kun dengan bingung, Kun hanya tersenyum tipis dengan isyarat di matanya. Akhirnya Jeno memilih untuk tetap diam tanpa berusaha untuk membantah.

"Lagian kalian ngapain sih nanyain si Jeno ini itu, siapa siapanya aja bukan, kok sok marah plus ngatur? Kalian juga udah ada yang lebih manis daripada Jeno kan?" Mata Kun melirik sosok yang duduk di samping Mark dengan penuh arti. Sunoo yang langsung di tatap banyak mata menjadi gugup.

"E-enggak kok, Kak Jeno lebih Manis. Lagipula kenapa Kak Jeno pindah mendadak gini?" Sunoo memasang tampang sedihnya yang dia arahkan kepada Jeno.

"Apa karna ada Nono? N-Nono ngerebut perhatian mereka dari Kak Jeno ya?" Sunoo menatap orang di sekitarnya dengan wajah bersalah.

"Kamu ngomong apa sih Nono!" Haechan mengerutkan alisnya ke arah Sunoo, membuat Sunoo menunduk diam.

"Jeno bukan anak kecil lagi, dia gak akan pindah cuma gara gara hal sepele kaya gitu" Timpal Beomgyu menatap tajam Kun.

"Yah, lagipula Jeno mudah dapat perhatian orang lain, dia kan manja"

Jeno membeku di tempatnya, dia tak menyangka kata kata yang biasa saja dan itu memang kenyataan terasa menusuk hatinya ketika di katakan oleh sosok yang beberapa hari ini tak di lihatnya. Sepasang mata hitam Jeno bergeser, menatap orang yang tadi berbicara dengan kosong. Jiejie... Lirih Jeno dalam hati.

"Oh? Gitu ternyata perlakuan kalian sama Jeno, pantesan Jeno gak tahan di sini, ngelatih mental soalnya, isinya orang stres semua" Kun menatap tajam orang orang yang terus saja memandang Jeno dengan tatapan yang buruk. Tangannya semakin erat memeluk pinggang Jeno.

"Maksud lo apa Kun!" Yeonjun dengan dingin mmebuka suaranya.

"Heh? Gue yang harusnya tanya kalian kenapa?!" Senyum sinis menghiasi wajah tampan Kun.

"Mereka cuma berpendapat" ucap Mark tenang, namun ucapannya malah semakin mengundang tawa sinis Kun.

"Pendapat lo bilang? Perkataan kalian dengan halus ngelukain Jeno!"

Bagaimana mungkin ada orang sebodoh mereka yang tak dapat mengerti makna di balik setip kata yang mereka ucapkan?! Apakah mereka telah kehilangan otak saat misi?!

"Stop Kak!" Teriak Sunoo membuat semua orang terdiam, pemuda manis itu berlari ke arah kamarnya dengan mata merah.

"Ini semua gara gara lo!" Haechan menunjuk Kun dan juga Jeno dengan tatapan sengit, lalu menaiki tangga ke arah Kamar Sunoo, diikuti oleh anggota trio dekil lainnya.

"Kalian ke sini cuma mau cari ribut ya?" Soobin dengan malas melirik Kun dan juga Jeno yang hanya diam.

"Atau..." Mata Soobin melirik Jeno yang juga tengah menatapnya.

"Atau mau pamerin Budak baru lo Jen? Lo suka banget kan di manjain orang kayanya, jadi curiga gue kalo sifat polos dan naif lo itu cuma pura pura biar lo bisa nempelin orang sana sini"

"SOOBIN!"

Jeno menahan tubuh Kun yang sudah ingin bangkit untuk menghajar sang pembicara, Kun menatap Jeno tak terima, Jeno hanya tersenyum tipis, menggelengkan kepalanya.































































Yoit!

Mulai ngawur nih ketikan Viel

See u~

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang