Drrtt... Drrtt...
Cling 99x
Jeno menghela nafasnya, mengambil smartphone miliknya yang terus berbunyi, itu panggilan dari kedua orang tuanya dan juga Kai. Jeno mengerutkan alisnya, menghentikan kegiatan kemas kemasnya sejenak, menelfon kembali nomor Daddy nya.
"Hallo Daddy!" Seru Jeno bersemangat.
"Hei Bayi kecil Daddy, kabar kamu gimana sayang? Udah lama gak kasih kabar, di kirimi pesan juga jarang di jawab, kenapa anak Daddy?"
"Eung... Nono sibuk misi Daddy...! Maafkan Baby okey...?"
"Baiklah baiklah, Daddy maafkan, tapi kamu pulang ya? Mommy kangen nih, Daddy juga"
Jeno terdiam sejenak, lalu melihat kopernya, mungkin lebih baik dia pulang dahulu untuk mengubah suasana.
"Baiklah! Nono akan pulang malam ini ya?"
"Eh??? Malam ini? Cepet banget sayang? Emang udah kemas kemas?"
"Gapapa dong, Nono udah kemas kemas nih, tinggal nunggu di jemput!"
"Kalo gitu Bayi Daddy mau di Jemput siapa nih??? Daddy atau Mommy??? Atau biar Kai aja yang jemput?"
"Um, Kaiyi aja juga gapapa Daddy..."
"Oke, kalo gitu Daddy langsung kabari Kai"
"Daddy..."
"Ada apa bayi kecil Daddy? Kenapa? Suara kamu lesu gitu??? Kamu gak papa kan sayang?"
"Nono......"
"Hah?! Kamu serius?! Jangan bercanda sama Daddy!"
"Nono serius Daddy..." Jeno menendang nendang ringan koper di depan kakinya.
"Astaga Bayi! Mommy kan udah peringatin Baby... Daddy juga, Kai juga... Kenapa masih bisa gitu...?"
"Ini kan Secret Daddy... Jadi harus Nono sembunyiin, jangan sampai ketauan!"
"Sayang... Yaudah, buat seminggu kedepan kamu perawatan di rumah sama Daddy sama Mommy, sama Kai juga oke?"
"Iya Daddy, cepet ya Jemputnya, Nono udah gak kuat"
"Iya iya, itu si Kai katanya udah otw, kamu tunggu aja"
"Um, Dahhh Daddy, Nono sayang Daddy Mommy~"
"Kita juga sayang kamu Baby~"
Tut... Tut... Tut...
Jeno menyimpan Smartphone miliknya, dia kembali mengemas barang barangnya, bonekanya, koleksi bandonya, baju baju kebesarannya, barang barang sekolahnya, semua barangnya akan dia bawa pulang dulu, mungkin dia nanti akan meminta pendapat sama Daddy nya.
Dirinya merasa bahwa Haechan tidak menyukai kehadirannya lagi, mungkin dirinya memang sudah menjadi nakal karna terlalu di manja, biarkan dia di disiplinkan oleh Mommy dan Daddy saat di rumah nanti.
"BAYI! ADA ORANG NYARI KAMU!"
Jenu buru buru mengenakan bandonya dan menggendong satu bonekanya, lalu membawa koper kopernya dengan sedikit kesulitan, untung dia memiliki akal dan menggunakan elektrik board untuk membawanya.
Tubuhnya segera berlari menuruni tangga dengan elektrik board mengikuti di belakangnya penuh tas. Ketika netra sehitam malam milik Jeno melihat sosok yang di tunggunya, dia langsung berlari memeluk orang tersebut.
"Kaiyi!" Seru Jeno sangat senang.
"Wow... Wow... Wow... Pelan pelan Sayang..." Ucap Kai terkekeh pelan, memeluk pinggang Jeno dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Trace ✓
RandomJeno, seorang pemuda polos yang naif dengan pesona yang tak ada habisnya tiba tiba saja memulai kehidupan barunya di dunia luar, setelah sekian lama di kurung bagai benda berharga di rumahnya. Pemuda dengan penuh rahasia yang sulit untuk di lihat it...