44. Hamparan Bunga

840 147 37
                                    

Setelah berjalan selama beberapa menit, Jaehyun membawa Jeno yang sudah mulai mengantuk untuk pulang, dan langsung membawanya ke kamar miliknya.

"Bersih bersih dulu sebelum tidur" ucap Jaehyun menurunkan Jeno dari gendongannya, Jeno mengangguk lesu dengan terhuyung huyung, berjalan ke arah kamar mandi, Jaehyun yang melihatnya hanya menggelengkan kepala maklum.

"Pfft!"

Jeno sedikit mencondongkan tubuhnya di depan wastafel,  semburat merah terlihat sangat cerah di bawah cahaya lampu, Jeno menatap darah di Wastafel dengan lingkung, namun belum sempat dia mencerna, bibirnya kembali menumpahkan noda merah itu lagi.

Dahi yang tertutup rambut samar samar menampilkan kilauan tipis, tubuhnya yang tadi kedinginan kini sedikit lemas, membuatnya bersandar di kaca wastafel dengan tangannya. Nafasnya sedikit terengah, mengisi kesunyian di ruang lembab tersebut.

"Hahhh..."

Mata hitam Jeno sedikit kuyu, menatap ke arah cermin yang memperlihatkan wajah pucatnya, bibirnya memiliki sedikit noda merah, dengan cepat Jeno mengusapnya.

"Bayi?"

?!

Jeno buru buru membuka keran, mencuci wajahnya juga tangannya. Tak lama suara langkah kaki terdengar mendekat.

"Ngapain? Kok lama?" Jaehyun menghampiri Jeno yang tengah menyikat giginya. Jeno menoleh, mengedipkan matanya dengan polos.

"Selesain dulu, baru ngomong"

Tangan Jaehyun dengan jahil mencubit sekilas hidung Jeno, dia juga ikut mencuci wajahnya dan menggosok gigi di samping Jeno. Jeno berkumur, meraih handuk kecil yang terletak tak jauh darinya, lalu mengeringkan tangan dan wajahnya, begitupun dengan Jaehyun.

"Kak..."

"Hm?"

Tangan yang tadinya ingin menarik handuk sedikit melambat ketika Jaehyun menoleh ke arah Jeno dengan tampang bertanya.

"Um... Gapapa, manggil aja hehe" setelah berkata begitu, Jeno berlari kecil keluar dari kamar mandi sembari tertawa kecil, membuat Jaehyun panik melihatnya, dia takut Jeno akan terpeleset, untung saja anak itu baik baik saja sampai akhirnya keluar dari kamar mandi. Buru buru Jaehyun mengeringkan wajahnya dan menyusul Jeno.

Melihat pemuda tersebut sudah berbaring tenang di atas tempat tidur. Alis Jaehyun berkerut, menghampiri Jeno dengan tampang serius.

"Lain kali jangan lari lari di kamar mandi"

"Baiklah..." Jeno dengan patuh mengangguk, memeluk boneka Mowwy nya yang memang sengaja dia bawa bersamanya.

"Yaudah, ayo tidur..." Ucap Jaehyun naik ke atas tempat tidur, berbaring di samping Jeno yang sejak tadi terus menatapnya, membuatnya aneh sendiri karna di tatapi begitu lama.

"Kenapa?" Tanyaya heran. Jeno menggeleng, memeluk erat Mowwy lalu memejamkan matanya untuk tidur. Jaehyun hanya menggeleng dan ikut menuju alam mimpi.

.

"JAEHYUN!!!"

Orang yang di panggil membuka pintu rumahnya, menatap datar Pemuda di hadapannya yang menatapnya dengan sedikit kesal.

"Masih pagi Bang" ucap Jaehyun malas. Bangchan memelototinya.

"Udah jam 9! Buruan!" Bangchan dengan tidak sabar berbalik, masuk ke dalam mobilnya, Jaehyun menghela nafas panjang.

Pagi ini mereka berencana untuk berkeliling kota, melihat lihat apakah ada hal baru, Jaehyun ingat Bangchan berjanji akan menjemputnya jam 10.00 tadi pagi pagi sekali, kenapa sekarang jam 09.00 sudah datang?! Jaehyun dengan cepat memanggil Jeno, untung saja Jeno sudah siap.

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang