29. Ngadu

911 157 21
                                    

"Udah seger anak Daddy"

Chanyeol menggeondong Jeno yang baru saja turun dari lantai dua dengan gemas. Jeno dengan senang memeluk leher Daddy nya.

"Nono sudah wangi~" Ucap Jeno terkikik pelan, menyandarkan pipinya di bahu Daddy nya, menatap Mommy nya dan juga Kai yang duduk di sofa.

"Hahaha iya, obatnya udah diminum kan?"

"Sudah Daddy!"

"Pinter~"

Chanyeol mendudukkan dirinya di samping Baekhyun, masih dengan Jeno yang kini berada di pangkuannya. Baekhyun terkekeh geli melihat pipi Jeno yang chubby di bahu suaminya, ah sangat menggemaskan!

"Daddy... Nono udah jadi bayi nakal ya...?"

"Heh? Siapa bilang bayi Mommy nakal?!" Seru Baekhyun tak percaya.

"Kenapa sayang? Siapa yang berani bilang anak Daddy nakal?" Chanyeol menepuk nepuk punggung Jeno.

"Gak ada, tapi Nono akhir akhir ini suka dimarahin sama temen temen Nono..." Adu Jeno lesu, dia memainkan kantong infus yang sejak tadi dia pegang kemana mana, ya gimana ya, dia kan masih di infus, hanya saja sering lari sana sini.

"Sekarang ada dua Nono di Mansion, Nono yang lama di lupain, Nono yang baru di manjain... Apa karna Nono nakal... Mommy?" Kepala Jeno menoleh, menatap Mommynya yang terlihat cantik, Mommy memang cantik sekali.

"Gak dong, Bayi nya Mommy sama Daddy itu Bayi terbaik di dunia!"

"Benarkah?" Mata Jeno berbinar binar mendengarnya. Baekhyun melirik Chanyeol sekilas, lalu mengangguk. Memang tidak ada anak sebaik Bayi nya di dunia ini, bagaimanapun Jeno adalah anugerah terbaik yang tuhan titipkan kepada mereka.

"Hihi... Nono sayang Mommy..." Lirih Jeno terkikik pelan.

"Kalo Daddy?" Chanyeol bersuara dengan nada ngambeknya.

"Nono juga sayang Daddy..." Jeno tersenyum manis.

"Berarti gak Sayang Kai?" Kai ikut menyeletuk, mata Jeno yang terkulai sedikit terangkat, menatap Kai yang juga menatapnya penuh harap. Jeno mengangguk.

"Nono Sayang Kaiyi juga!"

"Hahaha"

Suara tawa menggema memenuhi suasana, ada saja sifat Jeno yang selalu membuat mereka bahagia, anak sebaik Jeno, mengapa harus mengalami hal seperti ini? Mungkin itu adalah cara tuhan membuktikan hati kuat Jeno selama ini.

"Besok kita pindah Mansion aja kalo gitu okay?"

"Ukay Daddy... Nono mau bobo dulu ya...."

Tak lama suara nafas teratur Jeno terdengar di telinga Chanyeol, dia tersenyum tipis mengusap surai hitam Jeno yang sudah panjang.

"Apa perlu potong rambut?" Tanya Baekhyun mengerutkan kening.

"Jangan, bagus panjang gitu" celetuk Kai cepat.

"Gak usah Mom, bagus banget ini rambutnya hampir seleher, bikin makin lucu" ucap Chanyeol terkekeh pelan. Baekhyun ikut tersenyum, Jeno nya memang sangat lucu mau bagaimanapun penampilannya! No debat! (ᗒᗩᗕ)

"Yaudah kalo gitu"

.

"Aaaaa Mommy!" Jeno menghentak hentakkan kakinya dengan kesal, pipinya menggembung, bibirnya cemberut, matanya sudah berkaca kaca ingin menangis.

"Astaga Sayang... Kamu masih perlu perawatan, Mommy gak akan izinin!" Tegas Baekhyun menghela nafas panjang.

"Daddy..." Jeno beralih menatap Daddy nya dengan mata berkaca kaca. Haduh, kalau sudah begini Chanyeol tidak akan tahan, dia lemah soal keimutan Anaknya.

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang