4. Toilet

3K 301 14
                                        

Tak terasa hari sudah berganti malam, besok pagi sudah waktunya mereka masuk sekolah menyambut ajaran baru. Di dalam Mansion, kesebelas Pemuda tengah duduk asik di ruang santai dengan kesibukan masing masing.

Jeno dengan Hoddie kebesaran berwarna putih miliknya tengah berbaring di atas kerpet berbulu sembari menggambar asal di atas kertas, ingat! Hanya asal, jika dia serius gambarnya bahkan bisa di pajang di museum.

"Mowwy~ Nowwy~ na na na~ na na na~" masih dengan senandung yang sama mengalun pelan dari belah bibir tipis Jeno.

"Nono udah siapin tas sekolah sama buku pelajaran?" Doyoung datang dari kejauhan menghampiri Jeno. Jeno menghentikan kegiatannya mendongak.

"Um! Sudah!" Ucapnya mengangguk.

"Pinter" Doyoung mengusak surai Jeno dengan gemas. Kali ini Jeno tidak mengenakan bando karna sudah malam. Jeno hanya memperlihatkan deretan gigi putihnya, kembali menggambar.

"Nono besok jangan jauh jauh dari Haechan ya!" Haechan ikut berbaring tengkurap di samping Jeno, melihatnya menggambar. Jeno mengangguk patuh.

"Selain lo siapa lagi yang baru masuk kelas 10?" Tanya Doyoung mengerutkan alisnya ragu, dia tidak takut Jeno di ganggu orang lain, tapi malah takut jika Jeno di usili Haechan!

"Setau gue... Hyunjin sama Soobin" jawab Haechan melirik oknum yang di sebutnya, ternyata keduanya tengah sibuk dengan tablet masing masing.

"Hahh... Mulai besok pasti padat lagi jadwalnya" suara desahan Beomgyu mengundang tatapan semua orang, mereka diam diam setuju dengan ucapannya.

Sekolah di sekolah ternama bukannya hal yang mudah, mereka harus banyak usaha keras, jam belajar di mulai dari Jam 6 pagi hingga jam 6 malam, itu sehari penuh. Guru yang mengajar di Golden ada sekitar 5000 orang dengan gelar Doktor ataupun Profesor, ada juga seorang Military dengan pangkat tertinggi mengajar di sana dan banyak lagi. Zaman sudah sangat maju ternyata.

Walaupun Golden memberi jurusan, semua murid tetap harus mempelajari semuanya tanpa terkecuali, benar benar tekanan!

"Semoga gue sekelas sama Jeno" celetuk Haechan menatap wajah imut Jeno yang masih sibuk sendiri.

"Jangan di jailin si Nono Chan" Yeonjun melirik Haechan sekilas.

"Tau tau!" Serunya malas.

"Jae, lu sariawan ye?" Doyoung menyenggol Jaehyun yang sejak awal hanya diam bak patung.

"Udah biasa kan?" Soobin mengangkat sebelah alisnya tak heran lagi dengan Jaehyun yang jarang bicara, sama seperti Jisung.

"Ya iya juga sih, tapi gak kaya biasanya nih diemnya"

"Jangan ganggu, Dia masih syok di cium Jeno" celetuk Mark menaikkan kacamatanya.

"Hahaha, diem diem pemalu noh dia" timpal Lucas tertawa keras.

"Woi jangan di ledekin, ntar di amuk" Hyunjin ikut ikutan bersuara. Sudah lama mereka tidak mengusili Jaehyun.

Jaehyun yang di ganggu hanya memutar matanya dengan malas, benar benar sekelompok orang aneh fikirnya tetap fokus dengan komputer di pangkuannya.

"Ugh..."

Semua serempak menoleh ke arah suara, terlihat Jeno yang tadinya sibuk menggambar kini sudah terduduk sembari meremas perutnya dari balik Hoodie.

"Jeno kenapa Chan?" Tanya Mark dan Doyoung bersamaan mendekati Jeno, yang lainpun ikut mendekat.

"Gatau, tiba tiba dia megangin perutnya" Haechan menggelengkan kepalanya terlihat khawatir juga.

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang