40. Penyerangan

788 148 5
                                    

Lorong tersebut terlihat sepi, hanya cahaya lampu yang berkedip menerangi jalan yang mereka lalui, itu tampak seperti lorong tanpa ujung karna hanya ada warna putih dimana mana yang terlalu sulit untuk melihat jarak aslinya.

"Belok sini"

Pemuda yang biasa berwajah menggemaskan itu kini dengan serius memimpin timnya menuju lorong bagian kanan sembari terus memperhatikan radar di pergelangan  tangannya. Sosok sosok tinggi itu dengan cepat muncul di sebuah ruangan yang terlihat elegant, um yah sedikit menakjubkan. Terlihat beberapa sosok tengah menoleh, menatap mereka dengan waspada, namun dengan segera sosok sosok tersebut menghela nafas lega. Tapi... Sedetik kemudian...

"LOH?!"

Kedua belah pihak dengan kaget saling menatap dengan pandangan tak percaya, seakan akan tengah berilusi.

"D Team? Dan... Kalian..."

"Ah! Kita dari T team, gue Ten, ini Eunwoi, Hanji, Taehyun sama Sunoo"

"Gak nyangka bisa ketemu Kakak di sini!"

J team menatap anggota T team dengan rumit, lalu saling melirik, beralih menatap D team yang menaikkan satu alis dengan heran. Baiklah, ini takdir. Mereka memang tak tau siapa rekan yang akan membantu, tapi tak menyangka jika rekan mereka adalah teman mereka sendiri ini... Apalagi ternyata ada Sunoo dan anggota timnya. Ini...

"Diam..."

Suasana langsung hening, mereka saling memandang dengan waspada, terdengar suara langkah kaki dari kejauhan, tempat seperti ini sangat mudah untuk menimbulkan gema, pasti keributan mereka telah di dengar.

"Sembunyi!"

Tak banyak barang di ruangan tersebut, mereka hanya dapat menggunakan chip tembus pandang sembari menaham nafas di sudut agar tak ketahuan.

Jeno menatap sosok sosok yang memasuki ruangan, itu adalah robot penjaga, melihat antena di kepalanya, bibirnya sedikit berkerut. Ini...

DRTTTT!!! ZZZRRTTT!

"Akh!"

Benar saja! Electro detector! Mereka akan melacak dengan menyebarkan aliran listrik di sekitar jarak 2-3 meter untuk mengetahui keberadaan musuh. Dan kini mereka sudah di temukan.

"Sial!" Haechan dengan kesal menyentuh dadanya, jantungnya berdebar debar, tubuhnya masih bergetar, stun yang mengenai mereka benar benar tidak bercanda.

Mengetahui bahwa situasi sudah kritis, mereka langsung mengeluarkan senjata menyerang robot tersebut di bawah sengatan listrik yang terus di lancarkan.

"Sebagian pergi dulu, jangan sampai ketangkap semua!"

"Gue, Jeno, Mark, Jaehyun, sama... Lo! Tetep di sini, yang lain keluar duluan"

Karna situasi memang darurat, dan stun terus di lancarkan musuh, mereka tak punya waktu untuk memproses dan habya mengangguk mengikuti. Anggota J team tak setuju, namun mau bagaimana pun sekarang mereka rekan, jadi harus bekerja sama.

"Kalian lari selama kita alihin perhatian!"

"Iya!"

Jeno dengan cepat mengeluarkan benda kecil dari sakunya, itu adalah tongkat kecil, dia menekan ujungnya dan tongkat tersebut langsung memanjang, karna liastrik mudah tersalurkan, dia harus menggunakan benda yang tak dapat menghantarkan liastrik.

Sementara Mark, Jeno, Yeonjun, Jaehyun dan Eunwoo mengalihkan perhatian, yang lain melarikan diri dari ruangan tersebut, namun naasnya nasib sudah menjadi bubur, ternyata banyak robot yang mendatangi mereka dari luar.

"AKH!"

Suara jeritan membuat Mark dan yang lainnya menoleh, ternyata yang keluar juga di serang, kalau begini semua tidak akan semudah membalikkan kue. Apalagi ini adalah Markas pusat musuh.

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang