TIT! TIT! TIT!
Di saat saat seperti inilah, tiba tiba saja detektor bahaya berbunyi, kelimanya langsung saling pandang dengan kaget, tak menyangka jika musibah akan datang secepat ini, padahal mereka belum melakukan reuni yang baik ah!
Mereka segera berlari menuju mesin detektor, melihat apa yang terjadi. Di sana terlihat, ada banyak titii merah yang mengelilingi mereka, Jeno dengan sigap menyalakan camera pengintai, memeriksa sekitar mereka. Tak lama sebuah gambar makhluk bergigi tajam, seperti hiu, namun lebih menyeramkan daripada hiu, badannya terlihat sangat keras, gigi runcingnya sangat tajam dan panjabg, siripnya memiliki duri yang terlihat mengerikan, seluruh tubuh di penuhi dengan sisik yang terlihat tajam pula.
"Kayanya kita harus keluar buat lawan mereka"
"Tapi... Ini terlalu banyak!" Sentak Haechan tak percaya, mana mungkin mereka berlima dapat mengalahkan ratusan binatang aneh ini! Belum lagi ini di bawah laut! Di dalam air!
Yang lainpun mengerti apa yang Haechan khawtairkan, karna mereka juga telah mengkhawatirkan hal yang sama, misi ini terlalu berat, sedangkan tim yang akan menjadi rekan mereka sudah lebih dulu pergi sebelum mereka, dan berjanji untuk bertemu di markas Prof Jungwoo saat membahas rencana hari itu.
"Kalo kita diem aja, nanti tabungnya bisa rusak karna mereka..." Jeno menatap yang lainnya dengan tegas, apapun resikonya, mereka harus melawan!
"Ayo!"
Jeno tak menggubris keempatnya, dia berlari ke kamarnya, mengambil peralatannya, menggunakan baju selamnya, bergegas keluar dari kabin.
"JENO!!"
Melihat sosok Jeno dalam hitungan detik sudah keluar, mereka juga dengan buru buru bersiap untuk menyusulnya.
Dingin, itulah yang Jeno rasakan ketika keluar dari dalam kabin, di hadapannya, mata keruh para ikan aneh itu langsung mengarah ke arahnya ketika mendengar gerakan di sisinya. Jujur saja Jeno gugup sebenarnya, dia tidak pernah berkelahi di dalam air, gerakan akan terbatas.
"Bahaya Jeno!"
Sebuah suara terdengar dari transmisi brain tahan air di telinganya, itu adalah benda yang sangat mahal! Harganya hampir menempuh 30M poin, itu karna benda ini tak boleh sembarang di gunakan karna dapat mentransmisikan suara dari otak ke telinga sang pendengar lainnya yang sudah di hubungkan.
Tak memperdulikan team nya yang sudah langsung memasang posisi melingkar, saling memunggungi Jeno mengeluarkan Pistol airnya, pistol ini dapat menembakkan peluru dengan mudah walau di tekanan berat dalam air.
"Hati hati, kita gatau duri mereka ada racunnya atau enggak"
Mereka diam diam mengangguk, sekelompok ikan aneh seukuran orang dewasa itupun dengan marah membuka mulut lebarnya, menyerang mereka dengan tidak sabar.
Suara tembakan yang teredam terdengar di dasar laut yabg gelap dan dingin tersebut, tak ada oksigen, tak ada gravitasi, tak ada pijakan, dalam seluruh kesulitan, mereka mati matian mempertahankan diri untuk melawan monster monster itu dengan gigih, tak ada alasan untuk menyerah selama masih ada sedikit peluang!
Dbam! Bam! Dbum!
Kelima sosok itu memutar ke kiri dan ke kanan dengan lincah, meski kecepatan peluru menurun drastis karna berada di dalam air, setidaknya itu dapat membantu, merekapun tak menyia nyiakan kegunaan pen untuk melakukan serangan. Ayunan itu terasa berat di tangan, menguras banyak tenaga.
Namun semua membuahkan hasil, satu persatu Monster mengerikan itu jatuh tak sadarkan diri, ya mereka mati. Untungnya monster monster itu tak terlalu kuat dan hanya keganasan yang biasa biasa saja. Jadi mereka dengan cepat membereskannya. Bahkan monster yang melihat bahwa sekutunya telah banyak yang tumbang diam diam melarikan diri.
"Hahhh..."
Lega!
.
"Gila, ternyata kita ngabisin waktu lima jam buat ilangin tuh Monster!" Haechan dengan tak percaya menatap jam di tangannya.
Kini mereka sudah berganti pakaian dan juga sudah kembali ke penampilan awal yang kasual dan biasa saja.
"Untungnya berhasil" ucap Jaehyun mendudukkan dirinya.
"Kayanya kita udah deket sama Markas Prof Jungwoo" Haruto menatap radar yang menunjukkan titik hijau semakin mendekati titik hijau lainnya, itu adalah sekutu mereka.
"Iya"
Jisung tak terlalu memperdulikan pembicaraan mereka, dia lebih fokus menatap Jeno yang terlelap di sudut, sembari bersandar ke dinding dengan tenang, wajah polosnya terlihat kelelahan dan sedikit pucat, bulu matanya yang panjang sedikit bergetar. Itu lucu.
"Nyenyak banget"
Suara Haechan membuat Jisung meliriknya sekilas, dan yang lainnya langsung mengikuti pandangannya. Sudah lama mereka tak melihat Jeno tertidur lelap di hadapan mereka, kecuali Haruto. Karna Markas Prof Jungwoo sudah dekat, mereka memilih untuk merencanakan sesuatu daripada tidur, misi ini terlalu sulit, mereka takut gagal.
.
Tabung Selam itu terus bergerak, perlahan lahan mulai berhenti. Kelimanya sudah siap untuk turun ke medan tempur, mereka keluar dari kabin dan berenang mendekati sebuah bangunan mewah yang terlindungi kaca dengan takjub. Tak pernah menyangka akan ada hal seperti ini di dasar laut yang dalamnya mencapai 2000km ini. Mereka penasaran, bagaimana Prof Jungwoo bertahan hidup di sana. Yah lupakan, banyak ikan di laut, tinggal mengerahkan robotnya untuk menangkap ikan.
Tempat itu sangat besar, dan di kelilingi banyak monster dan robot sebagai penjaga. Jeno memimpin teamnya untuk mendekati Markas secara diam diam, kadang mereka akan bersembunyi di balik terumbu karang yang cukup besar, menghindari para mobot yang tengah berpatroli.
Perlahan tapi pasti, kelima sosok itu mendekati pelindung kaca, mereka dengan bingung menatap kanan kiri, mencari cara untuk masuk.
"Di sana kayanya ada celah"
Menatap ke arah jari Haruto menunjuk, dan dengan cepat menuju ke sana, ternyata ada sebuh pintu, Jeno dengan hati hati menelitinya, tangannya terulur menekan tombol, tak lama pintu kaca transparan itu terbuka, ada semacam lift di dalamnya. Melirik yang lainnya, mereka mengangguk lalu masuk ke dalam. Setelah pintu tertutup, air yang tadinya ikut masuk langsung terkuras, untung saja pakaian renang khusus mereka ada kostum misi anti air yang nyaman di kenakan di dalam air maupun di darat.
Jeno kembali menekan tombol pintu kedua di hadapannya, mungkin karna yakin tak akan ada penyusup, atau memang sengaja tak di beri pengaman, pintu itu terbuka dengan mudah. Cahaya terang langsung menusuk panca indera mereka.
Sebuah lorong panjang, membentang di hadapan mereka, itu sangat keren dan terlihat sangat modern, membuat mereka kembali berdecak kagum.
"Wow..."
Yoit!
Haiii udh lama kayanya gak up
Alurnya Viel cepetin ya di misi iniSee u~
KAMU SEDANG MEMBACA
No Trace ✓
RandomJeno, seorang pemuda polos yang naif dengan pesona yang tak ada habisnya tiba tiba saja memulai kehidupan barunya di dunia luar, setelah sekian lama di kurung bagai benda berharga di rumahnya. Pemuda dengan penuh rahasia yang sulit untuk di lihat it...