28. Main

966 152 2
                                    

Suasana di Mansion (bilang aja Mansion 1 kali ya, yg di seberang Mansion 2).

Suasana di Mansion 1 terlihat sangat bahagia, kepergian Jeno semalam seakan telah terlupakan karna sudah langsung ada penggantinya, memiliki nama panggilan yang sama, wajah dan tingkah imut yang sama, jadi seperti tak ada perbedaan rasanya.

Seperti pagi ini, di taman belakang Mansion, mereka tengah menyirami tanaman sembari bermain kejar kejaran layaknya sepasang kekasih dalam sinetron India. Bedanya kali ini beramai ramai. Siapakah pelaku yang memulai hal menyenangkan ini? Tentu saja itu adalah Sunoo, lalu diikuti oleh yang lainnya.

Suara gelak tawa yang bahagia, terasa sangat indah di dengar, jika di lihat, mereka semua sudah seperti saudara sedarah yang memiliki ikatan kuat, padahal baru saja satu sosok tergantikan begitu saja dengan mudahnya tadi malam.

Mungkin memang terdengar tega, tapi mau bagaimanapun orang baru akan selalu datang dan pergi di kehidupan kita, awalnya kita akan melupakan yang lama dan fokus pada yang baru, baru nanti setelah terasa perbedaannya, mereka akan berusaha mengais yang lama untuk kembali, miris bukan? Ya, itu sudah siklusnya. Buat kalian yang bertanya tanya bagaimana mereka terlihat, bayangin aja adegan di Mv We Go Up Nct Dream yang bagian mainan selang air itu ya, but tanpa Jeno 。◕‿◕。

Sedangkan di sisi lain, Jeno masih lemas di tempat tidurnya, dia benar benar drop setelah memaksakan diri selama sebulan lebih ini. Kini dia tengah duduk bersandar di kepala tempat tidur sembari memakan makanan yang di suapkan oleh Mommy nya.

"Padahal Nono mau sarapan sama Mommy sama Daddy di meja makan..." Ucap Jeno mempoutkan bibirnya, membuat Baekhyun terkekeh kecil melihatnya.

"Nanti malam kita makan sama sama di meja makan oke?"

"Hum, Ukay..." Jeno mengangguk, membuka mulutnya untuk menerima suapan Mommy nya.

"Mommy... Nono mau main di halaman rumah ya nanti..."

Baekhyun menatap mata hitam Jeno yang penuh harap, dia berfikir sejenak, namun dia takut Jeno kenapa napa, dia belum sembuh.

"Tapi-"

"Dia udah boleh main" suara Kai menginterupsi Baekyun, Jeno tersenyum lebar melihat Kai masuk ke dalam kamar, sedangkan Baekyun mengerutkan keningnya tak setuju.

"Kaiyi!" Jeno mengulurkan tangannya dengan senang.

"Nope, ntar Kai di amuk sama Daddy kamu" Kai mengusak surai Jeno sembari tersenyum tipis. Jeno yang di tolak lantas menggembungkan pipinya kesal.

"Mana Chanu?" Tanya Baekhyun yang tak melihat suaminya.

"Bentar lagi naik" Baekhyun mengangguk mengerti, menyuapkan satu sendok terakhir makanan Jeno.

"Pinter anak Mommy, abis itu minum obatnya"

"Ukay..." Lirih Jeno menunduk lesu. Kai dan Baekhyun langsung saling lirik melihag hal tersebut.

"Ekhem, kenapa nih Pangeran Nono bersedih??? Katanya mau main? Kok gamau minum obat biar tetep kuat?" Tangan Kai terulur mencubit pipi Jeno dengan gemas.

"Huh! Nono sangat marah! Sakitnya gak pergi pergi, buat Nono jadi gak kuat lagi!" Dengus Jeno membuang wajahnya, tak mau menatap keduanya.

"Eh? Daddy ketinggalan apa nih?"

Chanyeol masuk ke dalam kamar Jeno dengan nampan berisi biskuit dan susu hangat. Ketiganya menoleh ketika mendengar suaranya.

"Liat Daddy, Nono capek minum obat katanya" celetuk Baekhyun dengan senyum tipis menghiasi wajahnya.

"Loh? Katanya Mau kuat? Semangat dong anak Daddy sama Mommy!" Chanyeol tersenyum lembut, meletakkan nampan di pangkuan Jeno, lalu mengusak surai hitamnya sayang.

"Bener, nanti abis minum obat kita main sama sama kaya dulu!" Seru Kai memasang tampang penuh semangatnya. Jeno mendongak, menatapnya dengan mata berbinar binar.

"Benar ya! Jangan bohong!" Ucapnya menyipitkan matanya dengan galak.

"Gak bohong dong, ayo ayo minum obatnya, ini aaaa"

"Baiklah..." Jeno mengangguk, membuka mulutnya untuk menelan pil pemberian Baekhyun, setelah itu, Baekhyun memberinya air putih. Jeno memakan biskuit yang di bawa Daddy nya sejenak, setelah selesai, tanpa melepas infusnya, dia turun dari tempat tidurnya.

"Leggo! Kita main!" Ucapnya penuh semangat, dia sudah tidak sabar. Ketiganya mengangguk, mengikuti Jeno tepat di belakang, sembari mengawasinya.

"Mama Ugi!"

Jeno berlari menghampiri wanita berseragam Maid yang tengah membersihkan ruang tamu dengan kecepatan kilat, sembari membawa infusnya.

"Jangan lari Sayang!" Ucap Baekhyun dengan khawatir.

"Eh Nak Nono!" Seulgi terlejut ketika melihat tuan mudanya itu berada di rumah. Jeno tersenyum lebar, di hadapan Seulgi.

"Ayo main polisi tangkap pencuri! Tuing! Mama Ugi jadi Polisi! Ayo kerjar Nono~!"

Setelah menekan bahu Seulgi dengan jarinya, Jeno langsung berlari di sekitar rumah, Seulgi yang sudah biasa menemaninya bermain langsung berlari mengejar.

Kai, Baekhyun dan Chanyeol yang melihat Jeno tertawa riang, lantas ikut tersenyum, mereka saling pandang dengan rasa bersyukur di mata masing masing.

"Tuing! Tuing! Tuing! Kejar Nono!" Seru Jeno bahagia setelah menyentuh kedua orangtuanya dan juga Kai.

"Polisi datang!" Ucap Chanyeol mengejar Jeno diikuti yang lain.

"Hahhaha!"

Suara tawa menggema di rumah megah tersebut, hanya Jeno yang dapat menciptakan suasana seperti ini di rumah, walau sakit, anak itu selalu saja penuh semangat, benar benar anak yang kuat. Yah walaupun dia akan drop lagi setelah main, Jeno tak pernah menyesalinya.

.

"HYUNG!!!"

"Chenle!"

"Ehehe mian..." Chenle menggaruk tengkuknya dengan canggung ketika di pelototi oleh Renjun.

"Nyari siapa lo?" Tanya Renjun meletakkan tabletnya.

"Nyari Kun Hyung, mau minta bantu benerin lampu tidur gue" Chenle mendudukkan tubuhnya di samping Renjun.

"Kun Hyung lagi nugas di kamarnya, besok dia mau Presentasi"

Jaemin tiba tiba saja muncul entah darimana dan langsung duduk di samping Chenle dengan santainya, bahkan di tangannya tengah menyeruput Americano dengan bahagia.

"Idih" Chenle melirik Jaemin dengan tampang julidnya.

"Apa?" Jaemin melirik Chenle tajam. Chenle langsung saja menggelengkan kepalanya.

"Kasian bet di tolak Jeno HAHAHAHA!"

Setelah mengatakan itu, Chenle langsung saja lari ngibrit ke kamarnya sendiri secepat kilat, hanya menyisakan suara tawa kerasnya yang masing menggema di seluruh mansion.

"Ou... Anak ini perlu didikan keras" dengus Jaemin malas. Renjun bahkan sampai tertawa melihat keduanya. Ada ada saja tingkah mereka di Mansion.

Ngomong-ngomong, sudah lama dia tak melihat Jeno, terakhir kali dia melihatnya saat Jaemin dengan brutal mengajak Jeno pacaran, hum, dia jadi penasaran bagaimana keadaannya sekarang?

"Eh, di Mansion sebrang ada apaan sih? Suara tawanya sampe sini buset!" Felix dengan wajah bantalnya memandang Jaemin dan Renjun dengan wajah mengantuk.

"Mungkin lagi bercandaan, apalagi ada Ayang Jeno" Jaemin tiba tiba tersenyum lebar mengingat wajah Jeno, baiklah, sepertinya anak ini harus segera di periksakan.

"Bah, udah tertolak masih ngarep lu kelinci" Sentak Felix malas, anak anak Mansion sudah mengetahui hal memalukan itu, benar benar tidak waras.

"WAE?!"

















































YOIT!

Eaaaa Moga Jeno bahagia selalu (ᗒᗩᗕ)

See u~

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang