52. HAH?!

826 143 16
                                    

Warning, mengandung pembicaraan yg ambigu!

"Aku"

"Hah?" Beo mereka tak mengerti.

"Bayi bilang hadiah itu adalah aku, iya ini aku..." Satu persatu Jeno menatap mata keempatnya dengan intens.

Mereka mengerutkan kening dengan bingung, namun tiba tiba langsung kaget, membuat keempatnya tiba tiba berdiri dengan syok. Menatap horor ke arah Jeno yang mengikuti gerak gerik mereka. Mereka sudah dewasa, dan tau apa arti hadiah 'aku' itu. Ini berarti...

"Kamu serius?! Jangan bercanda!" Haechan dengan tegas menatap ke arah Jeno.

"Bayi... Apa maksud kamu adalah apa yang kita fikirkan?" Jisung dengan cemas menatap Jeno.

"Kamu... Apakah ini prank?" Gumam Jaehyun tak mengerti.

"Kalau ini bercanda, gak lucu!" Timpal Haruto dengan wajah tanpa ekspresi miliknya.

Jeno yang melihat reaksi mereka, bahkan mereka sampai berdiri mengelilinginya begini hanya dapat tersenyum lemah.

"Bayi serius... Bayi sekarang punya kalian..." Cicit Jeno tak berani menatap mereka. Namun keempatnya yang masih dapat mendengar suara Jeno kembali syok dan merasa tak percaya. Belum sempat mereka membuka mulut, Jeno sudah berbicara kembali.

"B-bukan hanya kalian... T-tapi Bayi fikir yang lainnya juga harus...."

Brak!

Haechan menggebrak meja, Jisung mengacak rambutnya dengan kasar. Nafas keempatnya terdengar tak beraturan.

"Kenapa? Kenapa pilih diri sendiri?!" Tangan Haechan dengan kasar meraih pergelangan tangan Jeno, menariknya, membuat Jeno berdiri di hadapan mereka berempat. Sedikit meringis kesakitan.

"Kenapa? Bayi cuma mau kasih kenangan spesial! Bayi juga ngelakuin ini cuma buat orang orang yang suka sama bayi! Bayi juga mau punya pengalaman seperti itu sebelum pergi!...." Teriak Jeno menghempas tangan milik Haechan dari tangannya dengan keras.

"Bayi udah 17 tahun! Bukan anak kecil, bayi mau ngelakuin sesuatu yang biasa remaja lakuin!" Lanjutnya memeluk erat Lowwy, bibirnya sedikit bergetar, bahkan bahunya juga bergetar.

"Dan... Karena kalian suka Bayi... Dan bayi juga sayang kalian, Maka dari itu... Bayi buat kalian... Lagipula, mungkin sebulan lagi tubuh ini bakalan gak berguna..."

"Gimana kalo kamu ternyata sembuh?" Potong Haruto mengepalkan tangannya. Jeno mendongak, menatapnya.

"Itu bagus... Nono juga mau punya Nono kecil..." Lirih Jeno tersenyum sayu.

Keempatnya lagi lagi kaget dengan ucapan Jeno, Jeno? Ingin Nono kecil?! Hah?! Apakah dia ingin memiliki anak?!

"Kamu!" Geram Jisung menggertakkan giginya.

Yang lain di bibir Jeno adalah seluruh anggota Mansion 1 dan 2 kan?! Apakah dia menjadi tak dapat berfikir karna sakitnya terlalu parah?! Mereka ada 20 orang?! Bayangkan saja! Waktunya bahkan sisa satu bulan, berarti sehari sekali?! Gila!

"Bayi... Kita ada 20 orang... Kamu jangan nekat, tubuh kamu lemah, nanti malah semakin lemah..." Ucap Jaehyun dengan pandangan khawatir, apasih sebenarnya yang difikirkan Jeno?!

"Em... Bayi takut... Kalau cuma kalian... Mereka akan iri dan kecewa..." Jeno menatap mata keempatnya bergantian. Membuat keempatnya terdiam kembali.

"Lagipula... Bayi udah egois gak kasih tau mereka tentang penyakit ini, jadi biarin Bayi nyenengin mereka sekali aja..."

"Tapi bukan gitu caranya!" Haruto sudah frustasi!

"Tapi Bayi maunya ini... Karna lebih berkesan..."

"Oke stop! Karna bayi bilang gitu, maka biarlah begitu" Haechan yang sudah tidak tahan lagi menghentikan pembicaraan itu.

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang