17. Ruang Kesehatan

1.1K 172 1
                                    

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Doyoung dan yang lainnya, Jeno, Haechan, Jisung dan Jaehyun berangkat menuju sekolah, mereka harusmengikuti pelajaran selama tidak ada misi. Ketika keempatnya sampai di sekolah, Jeno dan Haechan berpisab dnegan Jisung dan Jehyun.

Jeno mengarahkan kursi rodanya menuju ke kelasnya dengan Haechan di sampingnya. Keduanya kebetulan bertemu dengan Renjun di pintu kelas.

"Jeno??" Ucap Renjun menatap Jeno dengan kaget, begitupula dengan Jaemin.

"Bayi?! Kamu kenapa??? Sakit? Dimana?? Biar Jaemin sulap buat kamu!" Jaemin dengan brutal memutar kursi roda Jeno ke kanan dan ke kiri sembari bertanya cemas.

"Jaem! Lo kalo gamau gue pukul mending diem!" Tangan Renjun mencubit kerah baju Jaemin, menarik pemuda random tersebut untuk menjauh dari Jeno dengan kesal.

"Pagi Injun, Pagi Minmin" sapa Jeno dengan ramah.

"Nono gapapa hehe... Cuma jatoh waktu misi" jawab Jeno singkat, Haechan yang mendengarkan mengerutkan alisnya.

"Kok bisa? Wah ini pasti gara gara lu kagak jagain si bayi!" Jaemin dengan tajam melirik Haechan.

"Huh!" Dengus Haechan melengos masuk ke dalam kelas.

"Lain kali hati hati, parah banget kayanya, patah kah tangan kamu?" Renjun dengan penasaran menyentuh perban di tangan Jeno. Jeno dengan kaku menggeleng.

"Cuma luka aja kok" ucapnya tersenyum manis. Renjun langsung menghela nafas lega mendengarnya tanpa melihat kelainan Jeno.

"Ayo masuk" Jeno mengangguk, mengarahkan kursi rodanya untuk masuk ke dalam kelas dengan Jaemin mengekori riang di belakangnya. Hahhh pria itu benar benar ah!

Tak lama bel berbunyi, ketika Jeno hendak membuka tasnya, dia langsung membeku, diam diam melirik Haechan yang sibuk mengeluarkan bukunya.

"Echanie..." Panggil Jeno lirih, sembari menunduk, menatap kakinya yang berbalut sepatu hitam.

"Hm?" Haechan menoleh menatapnya dengan bingung.

"Kenapa?" Tanya Haechan menutup tasnya.

"Nono..." Jeno menatap buku buku Haechan, Haechan mengikuti tatapannya dan langsung tertegun, dia lupa kalau tangan Jeno sedang sakit.

"Harusnya kamu izin ikut pelajaran dari rumah" Desah Haechan tanpa daya, dia membantu mengeluarkan buku buku milik Jeno.

"Um, Profesor!"

Seorang Pria paruh baya yang tengah menjelaskan melihat ke arah Jeno dengan alis berkerut.

"Ada apa siswa bernama Jeno Lee?" Ucap Profesor menaikakn kacamatanya dengan mata tajamnya menatap Jeno.

"Nono izin ke Ruang Kesehatan" Jeno memberi isyarat tangan kanannya yang di perban, Profesor tampak berfikir sejenak hingga akhirnya mengangguk.

"Baiklah, Silahkan" Jeno tersenyum senang.

"Echanie, tolong masukin lagi buku Nono ke dalam tas ya, Nono mau istirahat di Ruang Kesehatan aja" Jeno menoleh, menatap Haechan yang tengah menatapnya dengan bingung.

Haechan mengerutkan alisnya heran, namun mengangguk, dengan cepat kembali membereskan buku buku Jeno, lalu meletakkan tas Jeno di gantungan yang berada di samping kursi roda.

"Terima kasih!" Jeno tersenyum manis dan menjalankan kursi rodanya menuju Ruang Kesehatan.

Keluar dari kelas, Jeno menghela nafas panjang, tidak seharusnya dia berangkat ke sekolah tadi, dia tidak mau merepotkan Haechan, jadinya Jeno memilih untuk pergi ke Ruang Kesehatan saja.

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang