Jeno dengan linglung mengamati seisi kamar milik Jaehyun, kamar tersebut bernuansa abu-abu, dengan tempat tidur King size yang cukup besar, meja penuh Pc dan sebagainya, terlihat keren.
Ceklek
Suara pintu terbuka membuat Jeno menoleh, ternyata itu adalah Jaehyun yang baru saja keluar dari kamar mandi, rambut dan tubuhnya masih menyisakan tetesan air, terpampang jelas 6 kotak berisi dan handuk yang melilit sebatas pinggang, tanpa sadar Jeno berdecak kagum, betapa tubuh yang bagus!
Merasa di pandangi, telinga Jaehyun dengan samar ternoda semburat merah, apalagi ketika melihat mata kagum Jeno ketika melihat tubuhnya, Jaehyun menjadi semakin malu, namun kita harus tetap cool.
"Enggak mandi?"
"Ah?!" Jeno tersentak dari lamunannya mendengar suara Jaehyun, dia dengan canggung menganggu, membawa pakaian yang sudah dia siapkan, lalu berlari menuju kamar mandi secepat mungkin, dia malu ketauan memandangi tubuh Jaehyun, takut Jaehyun berfikir yang tidak tidak tentang dirinya.
Ctak
Blam!
"Hm?" Jaehyun mengerutkan alisnya, melihat sebuah benda jatuh dari tangan Jeno yang tengah terburu buru, dia berjalan mendekat dan mengambil benda tersebut.
"Ini... Apaan?"
Benda tersebut berbentuk kubus, seperti Medicine Box dengan ukuran yang lebih kecil, merasa tak sopan memegang barang orang lain, Jaehyun dengan acuh meletakkan benda tersebut ke atas nakas, namun entah bagaimana dia mungkin kurang memperhatikan, jadi benda tersebut berguling dari atas nakas, membuat tombol kecil di atasnya tertekan dan ketika terbuka isinya berceceran.
"Eh?!"
Jaehyun dengan kaget, menatap benda yang berserakan tersebut, semakin bingung melihat banyak tabung kecil berisi obat melompat keluar, Jaehyun buru buru mengenakan pakaiannya, lalu memunguti benda tersebut. Sebuah kertas kecil terlihat ikut tersebar.
Karna Nono takut dingin, jadi harus sedia obat! Nanti kalo sakit enggak perlu panik! ( . ◜‿◝ )
Bibir Jaehyun mengeluarkan suara kekehan geli ketika membaca kertas tersebut, ah ternyata kotak daruratnya Jeno, lucu sekali. Jaehyun merapikannya, lalu meletakkannya kembali di atas meja dengan benar, menggeleng gelengkan kepalanya lalu turun ke bawah. Ada ada saja anak itu fikirnya.
Beruntunglah Jeno karna selalu berpandangan jauh ke depan, dia takut suatu saat kotak obatnya akan di temukan, jadi dia sengaja menulis hal tersebut di dalamnya. Tak lama kemudian Jeno keluar dari kamar mandi dengan wajah segar, dia berjalan ke arah tempat tidur, lalu tersenyum tipis ketika melihat benda yang tadi di cari carinya di kamar mandi kini tergeletak di atas nakas.
"Syukurlah..." Lirihnya pelan, dia tau pasti Jaehyun sudah menemukannya, untungnya Jaehyun tak curiga. Jeno buru buru membuka kotak obatnya dan meminum obatnya tanpa air putih, setelah selesai, dia turun ke bawah untuk meminta air minum pada Jaehyun, lagipula dia juga haus.
.
"Kamu akhirnya pulang"
"Iya Pa"
Jaehyun mengangguk kecil menanggapi ucapan Papa nya, Papa Jaehyun seorang pengusaha, dia sering kembali di malam hari, jadi wajar saja tadi tak bertemu, karna memang tadi belum pulang.
Jaehyun hanya memiliki Papa, Mama nya meninggal ketika melahirkannya, jadi dia di besarkan oleh Papa dan Tante nya saja. Meski Papa nya sering sibuk, Tante nya selalu menemaninya sejak kecil, sudah seperti Ibu kandung sendiri.
"Papa dengar kamu bawa tamu?" Suho menatap Jaehyun dengan satu alis terangkat, dia tak menyangka anaknya akan membawa tamu spesial ketika pulang, itulah yang di katakan Irene, Kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Trace ✓
RandomJeno, seorang pemuda polos yang naif dengan pesona yang tak ada habisnya tiba tiba saja memulai kehidupan barunya di dunia luar, setelah sekian lama di kurung bagai benda berharga di rumahnya. Pemuda dengan penuh rahasia yang sulit untuk di lihat it...