Sudah lewat seminggu tim Jeno mencari herbal, akhirnya hari ini mereka berkemas untuk pulang, dan sudah lebih dari seminggu ini juga Jeno merasakan ada yang berbeda dengan yang lainnya, tak tau apa yang berbeda, tapi yang pasti Jeno merasa terasingkan. Mereka keluar dari Hutan bersama sama, lalu naik ke dalam mobil menuju kota.
"Kamu tinggal dimana?" Haechan mengusak surai Sunoo yang tengah duduk di pangkuannya, berbaring di dadanya, padahal dulu Jeno lah yang sering berlaku begitu, namun aekarang sudah berbeda.
"Um... Aku pulang pergi dari rumah, kalo Kak Echanie?"
"Wah, mau ikut tinggal sama kita? Kita tinggal di Mansion khusus anak anak Golden" Haechan dengan bersemangat menawari Sunoo untuk ikut tinggal bersama mereka.
"Wah? Beneran? Tadinya Nono mau tinggal di Mansion gitu juga, tapi gak ada temen, boleh deh!" Sunoo mengangguk antusias, dia juga sudah sangat senang dekat dengan Haechan dan yang lain.
"Jadi kapan mau pindahan? Kita semua udah setuju buat Cuti seminggu buat kumpul bareng"
"Um, nanti malam, nanti malam Nono bakalan pindah, Kak Echanie tinggal kirim lokasinya aja ya!"
"Oke!"
"Nanti biar kita siapin kamar yang cocok buat kamu, kamu suka warna apa?" Jaehyun menoleh, menatap Sunoo dengan senyum tipis di bibirnya.
"Um... Aku suka warna Baby Blue!" Seru Sunoo semangat.
"Baby Blue...?" Tanpa sadar, tiga pasang mata melirik ke arah Jeno yang tengah tertidur di kursi paling belakang bersama dengan Haruto.
"Kalo warna lain?" Tanya Jaehyun mengerutkan alisnya.
"Um, Nono cuma suka itu, emang gak ada ya Kak?" Sunoo menatap Jaehyun dengan tampang polosnya.
"Ada, tapi udah jadi kamar Jeno" celetuk Jisung acuh.
"Loh? Kak Jeno juga suka warna Baby Blue???" Sunoo memasang tampang kagetnya, seakan tak percaya.
"Tapi waktu itu Kak Jeno bilang ke Nono kalo dia suka warna Pink?"
Perkataan Sunoo kembali membuat ketiga pemuda itu mengerutkan kening heran.
"Oiya, Kak Jeno juga pernah bilang, dia harap warna kamarnya Pink, tapi karna Kak Echanie udah pilihin warna Baby Blue, jadi dia terpaksa terima itu buat hargain Kak Echanie... Apa Nono salah denger ya?" Sunoo menyentuh dagunya, seolah olah tengah mengingat sesuatu.
"Ha? Jeno beneran cerita gitu?? Seharusnya kalo gak suka dia langsung bilang?!" Haechan dengan kesal melirik wajah polos Jeno yang tertidur lelap.
"Kalo gitu biar nanti kita suruh Jeno pindah, daripada terpaksa tinggal di kamar itu, meneing biar di pake Nono" Haechan mengangguk setuju dengan ucapan Jaehyun. Jisung hanya diam menatap keluar jendela.
Tak lama, mobil mereka dengan cepat memasuki pekarang Mansion, Keenamnya turun dari mobil dengan tenang.
"Gue balik Dulu, thanks" Haeruto menaiki elektrik boardnya menuju ke Mansion di seberang sembari melambaikan tangan. Yang lain mengangguk melihat kepergiannya.
"Nono mau di antar pulang?" Jeno dengan ramah bertanya kepada Sunoo, Sunoo menggelengkan kepalanya.
"Enggak Kak Jeno, Sunoo mau pindah tinggal di sini, nanti barangnya biar di antar sama pelayan dari rumah" Ucap Sunoo tersenyum manis kepada Jeno. Namun Jeno yang mendengarnya langsung tertegun, Sunoo pindah ke Mansion mereka?? Dia tidak tau tentang ini, atau mereka membahasnya ketika dia tidur?
"Ayo masuk"
Mereka mengangguk, berjalan memasuki pintu, kebetulan di ruang tamu sudah ada para penghuni Mansion yang lainnya, yah ini karana mereka sepakat untuk meliburkan diri dari Misi selama seminggu untuk meluangkan waktu bersama.
"Bayiii!!!"
Bruk!
Jeno langsung tersungkur ke lantai ketika Beomgyu tiba tiba saja datang menerjang dirinya dengan pelukan, dengan senang hati Jeno membalas pelukan Beomgyu, menepuk nepuk punggungnya pelan, padahal biasanya dirinyalah yang akan berlari memeluk mereka.
"Duh! Aa' kangen! Jadi pengen ngewe deh!"
"HEH!"
PLAK!
"ADUH!"
"Cangkem mu!" Doyoung menatap Beomgyu dengan galak, Beomgyu hanya mendengus kasar, melepaskan pelukannya pada Jeno. Jeno menatap keduanya dengan senyum tipis di bibirnya.
"Who?"
Mereka langsung menatap ke arah dimana mata Mark menatap, ah! Mereka baru menyadarinya kalau ada seorang pemuda menggemaskan lainnya, di banding menggemaskan, pemuda ini terlihat manis dan lembut, pipinya bulat dan Chubby, matanya sebiru kristal, sangat cantik.
"Kenalin, dia Sunoo, bisa di panggil Nono, penghuni baru Mansion ini" Haechan memperkenalkan Sunoo dengan senyum mengembang di bibirnya.
"Hallo Kak, Aku Nono~" ucap Sunoo memberikan senyuman manisnya.
"Eh? Namanya...?" Mereka melirik ke arah Jeno, Jeno yang di tatapi tersenyum lebar.
"Hihi! Sekarang ada dua Nono!" Seru Jeno senang.
"Ohhh... Halo halo, semoga betah, kenalin itu..." Doyoung memperkenalkan yang lainnya dengan ramah, Sunoo mendengarkan dan mengangguk mengerti.
"Jeno, duduk"
Semua dengan kaget menatap Haechan, biasa mereka jarang memanggil nama Jeno dengan tegas begitu, kecuali jika terjadi sesuatu. Jeno yang beberapa hari ini sudah terbiasa mengangguk, lalu duduk di seberang Haechan, tingkah Jeno kembali membuat kaget seisi Mansion, biasanya Jeno akan minta pangku dan sekarang... Mereka kembali terbelalak melihat Sunoo lah yang kini berada di pangkuan Haechan.
"Psst! Ini ada apaan? Kayanya suasananya aneh" Hyunjin berbisik di telinga Beomgyu. Beomgyu menggelengkan kepalanya tanda tak tau.
"Kalo kamu gak suka sama kamar yang warnanya Baby Blue seharusnya bilang sejak awal, jangan terpaksa tidur di kamar itu, karna kamu lebih suka warna pink, kamu pindah kamar aja, kamar itu biar di pake Nono!"
"What?!"
Mereka dengan kaget menatap Jeno, mereka tak pernah menyangka kalau ternyata selama ini Jeno terpaksa tinggal di kamarnya, padahal juga banyak kamar yang masih kosong, kenapa tidak minta pindah?
Jeno yang di tatapi dengan pandangan rumit lagi lagi tertegun di tempatnya, sejak kapan dia mengatakan dia terpaksa?? Kapan dia mengatakan bahwa dia menyukai warna Pink?? Fikirnya mengerutkan alisnya.
"Tap-"
"Jangan gitu Kak Echanie, dia kan mau menghargai pilihan Kak Echanie~" lirih Sunoo menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Haechan. Jeno yang juga mendengarnya tak dapat berkata kata.
"Lagipula Kak Jeno pasti gak akan mau ngasih kamar itu ke Nono..."
"Jadi gimana Jen??"
Jeno sekarang benar benar sangat gugup dan bingung, dia tidak tau mengapa akhir akhir ini dia sering di marahi?? Padahal dulu dia sangat di manja! Apa mungkin dirinya sudah menjadi Bayi jahat yang nakal? Tidak seperti dulu lagi? Apakah kalau dia menolak untuk memberikan kamarnya, dia akan benar benar di anggap sebagai bayi yang jahat??? Jeno tidak mau, jadi mari kita berikan, toh Sunoo juga temannya.
"B-baiklah, kalo Nono suka, Nono bisa pake kamar No-J-Jeno..." Lirih Jeno mencengkeram hoodienya dengan erat.
"Eh??? Beneran Kak Jeno?? Wah! Makasih Kak Jeno!" Sunoo menatap Jeno dengan senyum lebarnya yang sangat senang. Melihatnya, Jeno mengendurkan cengkraman di hoodienya, itu hanya kamar, tidak apa apa, Jeno mengangguk, tersenyum manis.
"Kalo gitu No-J-Jeno mau kemasin barang barang dulu buat pindah!" Tanpa menunggu jawaban, Jeno berlari menaiki tangga ke kamarnya membawa dua tasnya dengan terburu buru.
Yoit!
Sunoo sayang, kamu gak boleh gitu nak! :)
See u~
KAMU SEDANG MEMBACA
No Trace ✓
RandomJeno, seorang pemuda polos yang naif dengan pesona yang tak ada habisnya tiba tiba saja memulai kehidupan barunya di dunia luar, setelah sekian lama di kurung bagai benda berharga di rumahnya. Pemuda dengan penuh rahasia yang sulit untuk di lihat it...