Ketika Jeno dan Haechan turun dan duduk di kursi meja makan, yang lain menatap keduanya dengan bingung, bagaimana tidak? Mata keduanya bengkak dan merah seperti habis menangis.
"Kalian kenapa?" Tanya Beomgyu dan Hyunjin dengan tampang kepo. Sedangkan di sisi lain, Jisung dan Haruto hanya diam memandang keduanya.
"Abis nonton film bentar di kamar, adegannya sedih abis, pemeran utamanya bohongin temen temennya, tapi sebelum selesai tiba tiba film nya gak sengaja kedelete dan kebetulan gatau judulnya, jadilah cuma nonton 4/10 nya doang" jelas Haechan panjang lebar tanpa berkedip, dia jago jika harus berbohong. Jeno yang mendengarkan merasa bibirnya sedikit berkedut, pasti membicarakannya kan?!
"Oalah, yaudah ayo makan dulu"
"Hm"
Mereka mulai makan dengan tenang, tak ada suara sama sekali. Setelah selesai, mereka merapikan meja, dan bersantai di ruang keluarga sembari memakan camilan.
.
"Jaehyun Hyung, bisa ikut gue ngambil barang ke Mansion 1 bentar?"
Semua mendongak dari kegiatan masing masing, Jaehyun menatapnya sekilas dan mengangguk, bangkit dari duduknya.
"Pergi dulu"
"Yoi, jangan lama lama" Haechan hanya memberikan jempolnya, berjalan keluar dari mansion diikuti oleh Jaehyun di belakangnya.
"Bayi mau ambil Nowwy sebentar ya..." Jeno berdiri, masih dengan memegang crayon di tangannya, Renjun yang sejak tadi menemani Jeno menggambar mengangguk kecil.
"Tatah!" Seru Jeno melambai dengan senyum manisnya dan berjalan dengan riang menuju kamarnya, yang melihatnya hanya dapat tersenyum geli, menggemaskan sekali itulah yang mereka fikirkan.
Ketika sampai di belokan, Jeno berhenti sejenak melihat sesuatu di sudut, dia mendekat dengan penasaran dan mengambil benda tersebut.
"Hu? Celana dalam...?" Alis Jeno berkerut, tiba tiba sebuah senyuman muncul di wajahnya, dia berjongkok dengan tenang dan mulai menggoreskan crayonnya di kain tersebut dengan riang. Setelah puas dengan gambarannya, barulah dia berhenti.
"Hehe, Tayo gambaran Nono bagus hihi! Oiya ini celana dalam siapa iyya? Eung???" Gumam Jeno menoleh kanan kiri dengan bingung, dia berdiri, karna tak tau, akhirnya dia diam diam melempar asal benda tersebut dan segera berlari ke kamarnya, dia ingin minum obat. Tanpa Jeno sadari, di sudut kain tersebut tertulis sebuah nama yang cukup kecil.
"Hoahhh... Jam segini udah ngantuk aja gue" Yeonjun yang baru saja membuka pintu kamar menguap lebar, namun dia langsung tertegun melihat sesuatu berada tepat di depan pintu kamarnya, ralat kamar yang dia tumpangi. Dengan jijik dia mundur ke belakang, mengamatinya, dan melihat nama di sudutnya.
"Tuh anak bener bener!" Geramnya menyentuh keningnya yang terasa pusing.
"Kenapa lo?" Hyunjin yang tak sengaja lewat menghampiri Yeonjun ketika melihatnya tampak depresi. Yeonjun hanya meliriknya sekilas, lalu
"BEOMGYU! KANCUT LO NGAPAIN ADA DI SINI HAH?!" Teriaknya menggema di seluruh Mansion 2, semuanya mendongak menatap ke lantai dua yang tak terlihat apapun. Sedangkan Beomgyu dengan buru buru berlari ke arah sumber suara, jangan sampai dia di omeli oleh Yeonjun!
"Hah! Gak sengaja jatoh kayanya waktu gue bawa dari Mansion mau ke kamar Jaemin" ucap Beomgyu sedikit terengah engah, meraih kain yang tergeletak di lantai dengan menyedihkan, namun dia langsung membeku ketika melihat biru biru di kain tersebut dan membentangkannya.
"Anjir!"
"Pfft!"
Beomgyu dengan syok melihat karya di kain tersebut, sedangkan Hyunjin yang juga melihatnya langsung menyemburkan tawa keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Trace ✓
RandomJeno, seorang pemuda polos yang naif dengan pesona yang tak ada habisnya tiba tiba saja memulai kehidupan barunya di dunia luar, setelah sekian lama di kurung bagai benda berharga di rumahnya. Pemuda dengan penuh rahasia yang sulit untuk di lihat it...