Haruto membantu menyeka sudut bibir Jeno, setelah itu dia merapikan sampah bekas Jeno makan. Kini mereka hanya berdua di bangsal, Jeno menyuruh Haechan untuk membawa Jeno menyerahkan Flower Irone ke Institute Farmasi agar mereka dapat menyelesaikan misi secepat mungkin dan mendapatkan poin. Sedangkan Jaehyun sendiri sedang mengurus administrasi Jeno dan akan membawanya pulang untuk melakukan penyembuhan di rumah atas permintaan Jeno juga.
"Ruru~ Nono mau pulang"
Haruto menghela nafas panjang, ini sudah kelima kalinya Jeno meminta pulang, padahal Jaehyun sedang mengurus administrasi.
"Iya ini mau pulang" ucap Haruto mendekatkan kursi roda ke ranjang Jeno, seiring perkembangan zaman kini Kursi roda melayang di atas tanah dan di jalankan menghunakan remote control.
"Ayo naik, selang darahnya jangan sampai lepas" Jeno mengangguk, menerima bantuan Haruto hingga akhirnya duduk di kursi roda dengan sedikit kesulitan. Haruto memindahkan kantong darah di tiang yang biasa untuk meletakkan kantong infus yang berada di sisi kursi roda.
"Nanti malam kita pilih misi lagi ya?"
"Gak!" Haruto menolak dengan tegas, dirinya saja belum sembuh, sudah mau memilih misi lagi?!
"Hung... Baiklah" Jeno mendesah sedih, padahal dirinya sangat menikmati berpetualang di luar.
Haruto dan Jeno keluar dari bangsal, dan kebetulan bertemu dengan Jaehyun yang telah menyelesaikan administrasi juga membawa sekotak obat di tangannya. Sekarang tidak ada yang namanya kantong di rumah sakit, seluruh benda sudah di ubah menjadi botol kaca juga aluminium yang higienis.
"Ayo pulang" Jaehyun mengambil alih remote control kursi roda Jeno dari Haruto.
"Lo mau ikut ke Mansion atau pulang ke Mansion lo sendiri?" Tanya Jaehyun berjalan memimpin keluar dari Institute Medical.
"Gue pulang aja, masih banyak yang belum gue kerjain di Mansion" ucap Haruto santai, Jaehyun mengangguk.
Ketiganya dengan cepat masuk ke dalam mobil listrik, berkendara di seluruh kota, banyak sekali mobil melayang dimana mana, bahkan ada yang hanya mengendarai elektrik board dengan kecepatan tinggi, banyak juga mobil mobil beroda empat yang berkendara di jalanan. Seluruh perjalanan di habiskan dalam keheningan karna Jeno tertidur lelap.
.
Sesampainya di Mansion, kepulangan Jeno di sambut oleh Doyoung dan yang lainnya, Jeno langsung tersenyum lebar melihat mereka.
"Kak Oyie, Kak Makli, Kak Yoyo, Ubin, Umgyu!" Sapa Jeno merentangkan tangannya, jika saja dia tidak di kursi roda, dia pasti sudah akan berlari memeluk mereka dengan brutal.
"Ugh Bayi kok udah pulang?" Doyoung memeluk Jeno dengan ringan.
"Ehe, Nono kan udah sembuh!" Ucap Jeno menunjukkan senyum bangganya.
"Kok Bayi udah di bolehin pulang Hyung?" Soobin dengan heran menatap Jaehyun yang baru saja duduk di sofa.
"Dia minta pulang terus" ujar Jaehyun mendesah tanpa daya.
"Nono mau Nowwy..."
"Yuk ke kamar" Jeno mengangguk antusias. Doyoung mengambil remote control kursi roda Jeno dari Jaehyun.
"Gak nyangka lukanya separah itu" Yeonjun melirik kepergian Jeno Doyoung yang di ekori oleh Beomgyu, anak Jail itu pasti ingin mengganggu Jeno.
"Itu tertutup perban, kalo di buka keliatan separah apa lukanya"
Ucapan Jaehyun mengundang kerutan di dahi Mark, Yeonjun juga Soobin. Ketiganya seakan tak percaya dengan ucapan Jaehyun, apalagi melihat Jeno yang terlihat bahagia dan tak terlihat menahan sakit sama sekali.
"Ada enam lubang yang di jahit asal di balik perban Jeno"
"HAH?!" Kaget ketiganya.
"Heh, kalian harusnya lihat penyelamatan Epic Tim Jeno Lee" Jaehyun tersenyum kecut, pengap di lorong bawah tanah dengan keadaan darurat menjahit luka Jeno, menyelamatkannya selama berjamjam menjadi pengalaman baru untuknya, dan mungkin untuk yang lain juga, pengalaman mendebarkan yang tak pernah mereka fikirkan akan dapat terjadi.
"Dari raut wajah lo Hyung, udah bisa di jamin, pasti kalian dalam keadaan terdesak" Soobin menepuk pahanya mulai membayangkan bagaimana tim mereka menyelamatkan Jeno dari tanaman mutasi yang tadi Haechan ceritakan.
"Dia baik baik saja?" Mark melirik Jaehyun. Jaehyun mengangguk.
"Udah gapapa buat sekarang, tinggal nunggu lukanya kering"
"Kalian sendiri baik baik aja?" Kini Mark menanyakan keadaan Jaehyun dan yang lainnya juga.
"Fine" Jaehyun kembali mengangguk ringan.
"Terus setelah ini kalian mau gimana?" Yeonjun membuka suara.
"Gak ambil misi dulu, nunggu Jeno sembuh" Yeonjun dan yang lain mengangguk mengerti.
"Kita gak bisa bantu jaga Jeno, karna harus lanjut misi, waktunya beneran singkat, Sorry... Gue harap kalian bisa jaga dia baik baik kedepannya" Yeonjun membuka kacamatanya menghela nafas panjang.
"Gue ngerti" gumam Jaehyun acuh.
"Bayiku sangat rapuh, kau tau? Jadi harus di jaga dengan baik..." Mark menatap tajam Jaehyun.
"Memang, jadi tenang aja, Jeno bakalan selalu aman sama kita"
Mereka mengobrol sebentar hingga tibalah waktunya untuk makan malam, Haechan dan Jisung juga sudah kembali dari Institute Farmasi, kini hanya terdapat 8 orang di meja makan.
Hyunjin dan Lucas masih menjalankan misi, Jeno di kamar tengah di suapi oleh Maid, Mansion terasa kurang lengkap jika begini, namun mau bagaimana lagi, kesibukan mulai memadati hari hari mereka.
Seusai dinner, mereka berkumpul sejenak di ruang santai untuk melihat misi apa yang akan di dapatkan oleh Kelompok Doyoung selanjutnya.
Cling!
Sss
Dapatkan tentakel binatang kuno yang sering di sebut Kraken untuk keperluan Intitute penelitian
"Oke, lama lama kita jadi pelaut" Beomgyu mendengus, mengapa misi yang mereka dapatkan serasa sedang bermain dengan malaikat maut?!
"Ini... Kraken itu mitos kan??" Soobin melirik rekannya dengan alis terangkat, bisa bisanya terdapat misi seperti ini.
"Misi ini keluar karna ada rumor beredar di laut bagian tenggara, katanya seorang warga sekitar ada yang lihat makhluk ini muncul di tengah malam ngehancurin banyak kapal" Yeonjun menunjukkan berita di layar tabletnya dengan serius. Misi kali ini memang akan menguras waktu mereka karna tak tau kapan makhluk itu akan muncul kembali.
"Di kira kita budaknya Institute apa!" Rutuk Beomgyu tak terima.
"We know, ini semua juga demi menjaga keselamatan warga yang ada di sekitar Laut bagian Tenggara" Mark dengan tenang mulai mencari cari tau tentang Laut bagian tenggara ini di tabletnya.
"Ya... Iya juga sih..." Akhirnya Beomgyu hanya dapat menghela nafas pasrah.
"Kalian siap siap buat berangkat besok, Jaehyun sama yang lain tolong jaga Jeno, dan tetep jaga keselamatan kalian" Doyoung menatap orang yang di sebutkannya dengan wajah serius, ketika melihat bahwa ketiganya mengangguk patuh, barulah dia beranjak menuju kamarnya.
"Good luck bro" ucap Haechan menyemangati Soobin dan yang lainnya.
"Harus balik dengan selamat!" Lanjutnya menepuk bahu Soobin.
"Tentu" Soobin tersenyum tipis, dengan senang hati menerima pesan Haechan.
Setelah berbincang sedikit tentang ini dan itu, mereka masuk ke kamar masing masing untuk istirahat, karna malam juga sudah semakin larut, jadi mereka juga mengantuk.
Yoit!
Semoga part ini memuaskan kalian!
See u~
KAMU SEDANG MEMBACA
No Trace ✓
RandomJeno, seorang pemuda polos yang naif dengan pesona yang tak ada habisnya tiba tiba saja memulai kehidupan barunya di dunia luar, setelah sekian lama di kurung bagai benda berharga di rumahnya. Pemuda dengan penuh rahasia yang sulit untuk di lihat it...