"JENO!"
"STOP!"
Sunoo menatap tajam ke arah sekelompok orang yang ingin menghampiri Jeno, dia menatap mereka satu persatu dengan dingin.
"Sunoo! Lepasin Jeno!" Seru Yeonjun mengerutkan alisnya, menatap intens tubuh berlumuran darah milik Jeno. Walau terlihat tenang, namun ada jejak khawatir di matanya.
"N-Nono... K-Kak Jeno mau I-injun sama M-minmin..." Lirih Jeno kesulitan, terakhir kali saja, karna anggota Mansion dua banyak yang belum kembali, dia hanya dapat berharap melihat salah satu dari mereka sebelum dia pergi.
"APA?! PANGGIL DOKTER!" Teriak Sunoo pada sekelompok orang yang hanya diam mematung tak jauh darinya, dia sangat kesal, dia takut tubuhny akan eror lagi sebelum Jeno lepas darinya, atau tangannya sendiri lah yang akan membunuh Jeno.
Doyoung buru buru menyuruh Beomgyu dan juga Soobin untuk pergi mencari Dokter, sementara yang lain hanya dapat mondar mandir dengan cemas di dekat Jeno, mereka tak berani mendekat karna ada Sunoo yang terlihat ganas, mereka takut Jeno akan dalan bahaya jika mereka nekat.
"Kak Mark, tolong panggil Renjun sama anggota Mansion 2 lainnya, panggil orang tua Kak Jeno juga" Sunoo melirik Mark yang terus menatapi tubuh Jeno dengan khawatir. Mark buru buru mengangguk, mengelurkan Smartphone dari sakunya, menelfon Renjun, namun dia tak memiliki nomor orang tua Jeno... Mark menatap Jeno. Jeno yang melihatnya tersenyum tipis dengan bibir pucatnya.
"T-tanya Kak Jaejae..." Lirih Jeno. Mark langsung berbalik, menatap Jaehyun yang berdiri diam tak jauh darinya. Dia berdiri, dengan tertatih menghampirinya.
"Minta nomor Orang tua Jeno" ucap Mark datar. Jaehyun tanpa terburu buru memberinya informasi kontak orang tau Jeno. Mark mengucapkan terima kasih dan langsung menghubungi nomor tersebut.
"Nono... Shhh..."
"Diem Kak!" Sunoo dengan cemas memelototi Jeno yang meringis kesakitan.
"Kenapa kamu benci mereka..?" Ucap Jeno tak menggubris perkataan Sunoo.
Ekspresi Sunoo langsung berubah dingin, mata dua warnanya melirik tajam ke arah Doyoung dan yang lainnya, membuat yang di lirik langsung menjadi gugup.
"Kak Jeno, sejak awal aku ketemu mereka, mereka selalu jelek jelekin Kakak di dalam pikiran mereka, yang bilang Kakak manja lah, lebay, murahan, nempel sana sini, kali bukan karna wajah imut sama body bagus Kakak, mereka gak akan mau di lengketin Kakak!" Jelas Sunoo dengan menggebu gebu. Jeno sedikit kaget, tapi dia sudah tak heran lagi, sifat suka menempelnya memang terlihat murahan, tidak apa apa asalkan dia tak mengetahuinya.
"Di luar mereka berusaha sabar hadapin Kakak selembut mungkin, tapi kenyataannya di otak mereka, mereka udah ngutuk kakak berkali kali, Kak Jaehyun ajak Kakak ke Ausie itu kerna apa? Karna dia mau ambil kesempatan buat ngelecehin Kak Jeno, kata kata yang mereka ucapin waktu kena hasutan aku dulu itu isi hati mereka yang sebenarnya. Aku gatau Kak Jaehyun berhasil ngelakuin aksinya atau enggak, tapi aku sedih waktu tau Kakak nyerahin diri ke mereka semudah itu" Suara gigi berderit terdengar dari bibir Sunoo.
"Bayi! Jangan dengerin omongan dia!" Haechan dengan marah memelototi Sunoo, begitupun dengan yang lainnya.
"B-bayi... Walaupun dulu Aku gak tulus perlakuin kamu, tapi sekarang aku tulus!" Haechan ingin melangkah mendekati Jeno, namun langsung di tatap tajam oleh Sunoo dan Mark. Jeno dengan lemah menatapnya.
"Echanie... kamu tulus setelah berhasil...?" Lirih Jeno tersenyum tipis. Haechan membeku, dia menatap wajah tersenyum lemah milik Jeno dengan kaku.
"B-bukan! Aku beneran udah lama sadar Jen! Aku beneran udah gak punya niat buruk sama kamu! Lagian Sunoo juga akhir akhir ini gak di Mansion yang buat dia gak tau isi fikiran aku!" Cemas Haechan. Jeno mengangguk samar.

KAMU SEDANG MEMBACA
No Trace ✓
AcakJeno, seorang pemuda polos yang naif dengan pesona yang tak ada habisnya tiba tiba saja memulai kehidupan barunya di dunia luar, setelah sekian lama di kurung bagai benda berharga di rumahnya. Pemuda dengan penuh rahasia yang sulit untuk di lihat it...