50. Kenangan Spesial?

873 145 9
                                    

Jeno yang tengah duduk di pangkuan Mark, dengan sibuk memainkan Nowwy di tangannya, menggerakkannya seakan akan boneka itu hidup dengan tampang sungguh sungguh yang terlihat lucu, Mark bahkan sesekali mencubit pipinya karna terlalu gemas.

"Capek banget gue... Mana waktu makin abis, poin nya bahkan belum mencapai setengahnya..."

Tiba tiba suara keluhan Eric membuat semua mata menatap ke arahnya, mereka terlihat merenung, diam diam menyetujuinya. Waktu memang semakin mepet, tapi mau bagaimana lagi? Itu sudah peraturan.

"Bener banget! Mana team gue kerjaannya melaut!" Rutuk Beomgyu dengan tampang kesal, sudut bibirnya sedikit ungu karna di tonjok oleh penghuni Mansion dengan brutal.

"Lah? Team gue mengudara anjay!" Timpal Eric tak kalah kesal. Entah kenapa Team B selalu mendapat Misi yang harus menggunakan pesawat dan sebagainya!

"Team gue merimba, simulasi jadi manusia tarzan" celetuk  Jaemin mendengus. Team R memang sering di beri misi ke hutan, entah itu membunuh Binatang Mutasi ataupun mencari sesuatu.

Tanpa sadar mereka menatap J team bergantian, menunggu keluhan mereka pula. Haechan menaikkan sebelah alisnya, dia tak tau team nya lebih sering bagian mana, namun sepertinya um... Darat?

"J team campuran" celetuk Jisung merolling eyes nya dengan malas, hanya orang orang prik seperti Beomgyu dan temen temannya yang meributkan hal seperti ini.

Dan begitulah rumpi para pemuda yang mengeluhkan tentang misi mereka terus berlanjut. Jeno menatap mereka sebentar dan kembali memainkan Nowwy di tangannya, sesekali mendongak untuk melihat Mark yang terus memeprhatikan tingkahnya.

"Kak Makli... Mau Es Krim..."

Mark "..."

Bukankah pemuda itu tengah sibuk bermain boneka, kenapa tiba tiba meminta Ice Cream?? Mark mengerutkan alisnya, mendongak menatap kiri kanan dan melihat sosok yang tengah asik memakan Ice Cream sembari berbaring dengan santai. Entah darimana orang itu mendapatkan Ice Cream.

"Felix"

"Ha?" Felix menoleh, menatap Mark dengan wajah tanda tanya.

"Your Ice" ucap Mark datar. Felix mengerutkan keningnya dengan bingung, lalu menggeser tatapannya pada Jeno yang terus menatapnya, tanpa sadar bibirnya berkedut. Jeno sudah seperti bocil mengesalkan anak tetangganya di Ausie, namun karna Jeno lebih imut dan cutie cutie, Felix tak kesal, tapi malah bahagia. Hehe boay...

"Bayi mau Es krim?" Goda Felix menatap Jeno, Jeno dengan semangat mengangguk.

"Cium dulu, tapi di sini" Felix menunjuk bibirnya, membuat yang lain langsung melotot tajam ke arahnya.

"Ukay!" Seru Jeno hendak turun dari pangkuan Mark, namun dengan cepat perutnya di peluk erat oleh tangan Mark, membuat Jeno bingung.

"Es krim!" Ucap Jeno menatap Mark. Mark semakin mengerutkan alisnya, mudah sekali di manfaatkan anak ini!

"Gak usah, besok kita beli yang banyak" Mark menarik Jeno agar lebih menempel ke dadanya. Namun Jeno langsung cemberut mendengar ucapannya, dia mau es krim!

"Bayi, Sini..." Haruto memanggil Jeno, sang empunya nama menoleh dengan bingung, lalu menatap Mark, melihat Mark mengangguk, dia dengan cepat berlari ke arah Haruto.

"Ruru!" Seru Jeno memeluk Haruto, Haruto balas memeluknya dengan senang hati dan mendudukkan Jeno di pangkuannya, menundukkan wajahnya di bahu Jeno.

"Gak boleh makan Es Krim.." bisik Haruto tepat di telinga Jeno, Jeno yang tadinya bahagia kembali layu, dia kan hanya ingin makan sekali saja!

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang