31. Jalan Jalan

899 166 6
                                    

"Mumpung Cuti, kita Jalan jalan ayo"

Tangan Jeno yang sibuk mengambil anggur dari piring berhenti, dia mendongak menatap orang yang bersuara, begitu juga dengan yang lainnya.

"Bagus juga ide lo" ucap Eric mengangguk angguk setuju dengan ucapan Hendery. Mereka saling tatap, seakan meminta persetujuan dengan yang lainnya. Yang lain hanya mengangguk mengiyakan, lalu tatapan semua orang beralih pada satu satunya pemuda yang duduk dengan kaku karna merasa di pandangi.

"I-iya?"

"Sayang mau ikut jalan jalan?"

Jeno tertegun, bahkan yang lain langsung melotot mendengar ucapan Eric, sedangkan yang berucap hanya memasang senyum lebarnya, menatap Jeno.

"B-Baby maksudnya?" Jeno menunjuk dirinya sendiri dengan ragu.

"Iya dong, siapa lagi selain kamu?, Selain kamu yang lain mah udah keriput semua" Eric memberikan Wink kepada Jeno. Jeno meringis mendengarnya, sedangkan yang lain sudah memasang tampang datar ke arah pemuda tersebut.

"Ayo! Baby mau jalan jalan!" Jeno langsung berseru senang, dia sangat suka jalan jalan.

"Mau siap siap dulu atau langsung berangkat?" Tanya Kun.

"Udah pada rapi semua, langsung berangkat aja"

"Yaudah ayo!"

"Yeay!"

Mereka berangkat menggunakan mobil elektrik, membaur di antara mobil mobil yang lain, dari balik kaca mobil, banyak sekali bangunan pencakar langit, juga kendaraan yang melayang di udara, semua terlihat mengagumkan bagi Jeno, sangat indah.

Mobil terus berjalan menuju ke arah dimana terdapat tempat bernama Road of Underwater yang sering kali di kunjungi orang orang.

Ketika mobil berhenti di kawasan laut, Jeno berdecak kagum, dia turun bersama yang lainnya.

"Di sini naik kendaraannya cuma dua orang dua orang. Pilih dulu sebelum beli tiket" Kun mengarahkan pasukannya yang sudah seperti anak ayam itu, jangan sampai ada yang hilang di tempat ramai ini.

"Mau sama Baby!"

Enam pasang mata itu saling melirik dengan tajam, tak lama mereka mendengus dan membuang muka. Kun menggelengkan kepalanya melihat tingkah ke kanak kanakan mereka.

"Kalo gitu Bayi mau sama siapa?"

Daripada menanyai para orang tidak normal itu, Kun lebih memilih untuk bertanya terlebih dahulu kepada Jeno. Jeno memasang tampang berfikir di bawah tatapan memohon yang lainnya. Menyisakan Kun, Bangchan dan juga Haruto yang saling lirik dalam diam.

"Um... Sama Kak Kunkun" ucap Jeno melirik Kun, dia merasa bahwa Kun orang yang sangat lembut, Jeno jadi ingin dekat dengannya, jawabannya langsung mengundang desahan yang lainnya.

"Pfftt... Jeno pinter milih yang waras" ejek Haruto pada keenam sahabatnya tersebut.

"Jini pintir milih ying wiris" nyinyir Eric mendengus kesal.

Akhirnya kelompok terbagi menjadi Kun Jeno, Renjun Hendery, Eric Bangchan, Haruto Jaemin, Chenle Felix.

Merekapun dengan cepat membeli tiket sebelum semakin ramai, setelah membeli tiket, mereka berpisah untuk masuk ke dalam kendaraan yang terbuat dari kaca bersama teman yang sudah di pilih sebelumnya.

"Ayo naik" Jeno mengangguk, masuk ke dalam kendaraan kecil tersebut, tak lama pintu kaca langsung menutup rapat. Dengan perlahan kendaraan itu bergerak menyusuri lorong yang memperlihatkan isi laut dari balik kaca.

"Woah!" Jeno kembali berdecak kagum melihatnya.

"Suka?"

"Suka!" Anggukan antusias Jeno tunjukkan sebagai bentuk rasa senangnya. Dia benar benar menyukainya.

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang