23. Herbal

813 144 36
                                    

"Morning Kakak Kakak!"

Sunoo dengan riang menyapa semua orang di area tengah yang sedang bersiap untuk sarapan. Haruto yang baru saja meletakkan piring terakhir mendongakkan kepalanya, mengangguk ringan.

"Haechan dimana?" Tanya Haruto, yah Haechan semalam tidak jadi tidur dengannya karna Sunoo takut petir semalaman, akhirnya Sunoo mengajak Haechan untuk menemaninya tidur di kamar bersama.

"Um? Lagi cuci muka" jawab Sunoo duduk di sofa, karna tak ada meja makan, mereka hanya dapat makan bersama di area tengah. Haruto mengangguk mengerti.

Drap drap drap drap

Suara langkah kaki terburu buru terdengar dari arah tangga, tak lama sesosok pemuda sudah memeluk Haruto dengan erat.

"Pagi Ruru~" Yap! Itu Jeno, dia tersenyum manis, tak jauh dari mereka ada Jisung yang juga baru saja turun dari tangga area dua.

"Pagi Bayi..." Tangan Haruto terulur untuk memeluk pinggang Jeno, mengusap usap punggung pemuda imut itu dengan lembut, sedangkan tangan satunya sibuk menata piring di meja.

"Pagi Kak Jeno!" Sunoo ikut menyapa Jeno dengan senyum manisnya pula. Jeno menolehkan kepalanya, menatap wajah Sunoo dan ikut mengangguk tersenyum.

"Jaehyun Hyung sama Haechan mana?" Jisung duduk di sofa dengan santai.

"Masih di kamar" jawab Haruto tanpa mendongak.

"Yo! Pagi Everyone!"

"Echanie~!" Jeno melepaskan pelukannya pada haruto, dan langsung berlari menubrukkan dirinya ke arah Haechan.

Bruk!

"Uh! Ututu Bayi gemes!" Seru Haechan mengangkat tubuh Jeno, menggendongnya ala koala. Jeno terkikik senang, memeluk erat leher Haechan.

"Kak Echanie~" Sapa Sunoo tersenyum pada Haechan, Haechan mengangguk dengan senyum tipis di bibirnya.

Tak lama Jaehyun pun keluar dari kamarnya, menatap semua orang yang sudah berkumpul, dia mengangguk sebagai bentuk sapaan.

"Ayo sarapan" ucapnya duduk di sofa, mereka mengangguk dan mulai duduk di sofa, Jeno duduk di samping kiri Haechan kanan Jaehyun, Sunoo duduk di samping kanan Haechan kiri Haruto, Jisung duduk disamping kanan Haruto.

Mereka makan dengan tenang, dan dengan cepat selesai, Jisung dan Jaehyun membereskan piring, yang lain bersiap siap untuk melakukan pencarian tanaman Herbal.

Jeno di kamarnya tengah mengemas isi tasnya, namun tiba tiba saja suara ketukan mengalihkan perhatiannya.

"Masuk!" Teriaknya. Tak lama pintu terbuka, memperlihatkan sosok pemuda manis yang tersenyum lebar.

"Kak Jeno, Nono boleh pinjem seragam misi? Seragam misi Nono udah rusak" ucap Sunoo mencubit erat hoodie kebesaran yang di pakainya, itu adalah Hoodie milik Jeno. Jeno nampak berfikir sejenak.

"Nono-ya mau ikut kita misi?" Tanya Jeno bingung, Sunoo kan bukan dari timnya, apa dia mau sukarela membantu?

"Eh?? Gak boleh ya?" Sunoo dengan keget mundur selangkah.

"M-maaf kalo gitu Kak" ucapnya berbalik, berlari keluar dari kamar Jeno, Jeno melihat kepergian kilat Sunoo di tempat dengan kaku. Apakah semakin lama dirinya semakin terlihat menyeramkan? Fikir Jeno tanpa sadar menyentuh wajahnya.

"BAYI!!!"

Suara keras menyentak Jeno dari fikirannya, dia dengan terburu buru berjalan keluar, menuju ke arah sumber suara yang di kenalnya.

"Iya...?" Jeno menatap Haechan dan anggota timnya yang lain dengan ragu, ada apa?

"Gak boleh gitu dong sama Nono, katanya temen, masa Nono mau bantu cari herbal sama kita kamu larang? Kan dia juga pasti ngerasa gak enak tinggal sama kita tanpa ngelakuin apa apa" ucap Haechan menatap Jeno dengan tegas, menghela nafas panjang.

?!

Mata Jeno sedikit membulat, melirik Haechan dan yang lainnya yang juga tengah menatapnya serius, lalu beralih menatap Sunoo yang sedang menunduk dengan mata yang sedikit memerah. Tanpa sadar kaki Jeno mundur selangkah, bibirnya bergetar, tak dapat bersuara.

"N-N-Nono..."

"Udah, kamu juga kan jarang pake seragam misi, pinjemin aja ke Nono" Haechan memotong ucapan Jeno dengan lelah, lalu membawa tasnya untuk keluar. Jeno mengangguk dengan tergesa gesa, dia buru buru berlari ke kamarnya, mengambil seragam misi miliknya, lalu menyerahkannya kepada Sunoo.

"Ini... Nono gak bermaksud jahat sama kamu tadi..." Ucap Jeno dengan ekspresi bersalah di wajahnya. Sunoo mengambil seragam misi dari tangan Jeno sembari mengangguk, tersenyum manis.

"Gapapa kok Kak, Makasih ya!" Sunoo memeluk Jeno, Jeno balas memeluknya sembari tersenyum lembut.

"Kalo gitu aku ganti dulu" Jeno mengangguk, melepaskan pelukan mereka. Mata hitamnya menatap punggung Sunoo yang menghilang di balik pintu kamar Haechan.

Tak lama, tim mereka dengan cepat berpencar menjadi dua kelompok, yaitu Jeno dengan Sunoo Haechan, sisanya dengan Jaehyun. Kelompok Haechan pergi ke arah barat, sedangkan kelompok Jaehyun ke arah Timur, karna hutan berbahaya, jadi mereka harus lebih waspada.

Jeno menaiki elektrik board miliknya, menyusuri jalan penuh rumput tinggi, di belakangnya Haechan juga mengendarai elektrik board miliknya bersama Sunoo mengikuti.

"Eh Kak, sebelah sana tadi kayanya ada deh, Nono liat mirip" seru Sunoo menjuk ke arah kirinya dengan serius. Mereka berhenti.

"Um, kalian ke sana aja, Nono cari daerah sini, lurus ke depan" ucap Jeno menatap keduanya dengan senyum tipis. Haechan tanpa ragu mengangguk, dia sudah tau kalau Jeno kuat, jadi tak perlu khawatir.

"Kalo gitu hati hati"

"Um"

Ketiganyanpun berpisah, Kini Jeno sendirian menyusuri hutan seperti kemarin, tak lama dia berseru senang melihat tumbuhan herbal yang mereka cari, dia terus maju dan ternyata cukup banyak di daerah itu, tau begitu kemarin dia akan mencari ke daerah ini fikirnya.

Satu jam kemudian, tiba tiba hujan deras turun, hutan yang semula gelap kini semakin gelap dan lembab, basah tanah membawa aroma menyegarkan, Jeno mendingakkan kepalanya, menatap dedaunan yang bergoyang terkena tetesan hujan. Lalu tersenyum tipis.

"Ini sangat nyaman..." Lirihnya menutup kedua matanya dengan tenang, sedetik kemudian, dia kembali membuka matanya, mencari cari tempat yang sekiranya sedikit lapang, lalu membaringkan tubuhnya telentang di sana, membiarkan dirinya di guyur hujan.

Sudah lama Jeno tak bermain hujan, kini dia ingin merasakan perasaan terkena butiran hujan itu secara langsung sampai basah kuyup seperti ketika dia kecil dulu, dan rasanya sangat menyegarkan.

Waktu demi waktu berlalu, hujan masih tak kunjung henti, Jeno duduk di tanah, menatap sekitarnya, mengambil tanaman herbal yang ada di sana, lalu bangkit menaiki Elektrik Board miliknya, dia harus kembali ke Magic Home, sebelum yang lain mencarinya. Dia menatap tubuhnya, bajunya basah kuyup, dia mengenakan baju yang semalam dia kenakan karna tak ada baju lagi, yang kemarin dia kenakan basah, sekarang basah juga hahh. Jeno menatap jam di tangannya, ternyata sudah jam 13.40. dia menghitung herbal yang di dapatkan, ada sekitar 20 macam herbal, kemarin dia mendapatkan 10 macam herbal, Haechan 5, Haruto 7, Jaehyun 10, Jisung 15. Jika di total semuanya ada sekitar 67, hari ini dia tidak tau mereka mendapat berapa banyak. Ternyata tidak terlalu sulit mengumpulkan Herbal.

Jeno bersenandung pelan, mengendarai elektrik board ke arah Magic Home mereka.













































Yoit!

Aduh, menurut kalian gimana sih sifatnya si Sunoo dalam cerita ini? Hummm

See u~

No Trace ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang