01. Flavorin!

3.2K 102 27
                                    


Hai! Liat poto atas deh😍☝️itu logo Flavorin yaa!
Kalo yang gak suka sama ceritanya kalian bisa skip aja ygy,makasih yang udah singgah dan menetap☺💜

⚠ ️Tandai bila ada Typo!⚠️

Happy reading!
.
.
.
~Brian~

Di sore itu. Brian dan Rasa mendatangi pemakaman kakak mereka. Ini bukan yang kedua kalianya tapi untuk yang ke sekian kalinya.

Tara Aryanti
binti
Aryanta

Brian mengelus batu nisan yang itu, beberapa kali dia mengusap kasar pipinya yang di aliri butiran bening dari kelopak matanya.

"Bian, kita pulang yuk. Nanti papah nyariin kita."

Brian melirik Rasa sekilas. "Gak mau! Gue mau tetap di sini sama kak tara." Lirih Brian, tangannya beberapa kali mengusap kasar pipinya yang basah akibat butiran bening itu.

Brian menghela nafasnya pelan.

"Bian udah sore, tadi kan kita gak ijin dulu." Ucap Rasa pelan. Brian bangkit, Rasa segera ikut bangkit dan berdiri menghadap Brian.

"Gue akan buat dia menyesal karena buat Kak Tara meninggal, Sa." Ucap Brian dengan sungguh, dia menatap kebawah menatap rumah yang sekarang menjadi tempat tinggal kakaknya.

"Kak, Bian janji akan bales semua yang dia lakukan ke kakak." Janji Brian.

Cowak itu menatap Rasa. "Dan gue janji akan jagain lo, Sa, walau gue bukan..." ucapan Brian terpotong karena Rasa menempelkan jari telunjuknya di bibir Brian.

"Lo sodara gue!" tegas Rasa.

Rasa menatap Brian dalam, tangannya mengelus pipi Brian pelan.

"Jadiin gue sebagai alasan lo hidup."

Brian menggapai tangan Rasa perlahan.

"Buat gue bangga dengan sekecil apapun itu, dan jangan pernah lo buat gue kecewa karena gue gak suka lo nyakitin diri lo sendiri." ujar Rasa saat itu.

Brian terlihat memejamkan matanya menyambut air mata yang perlahan keluar dari matanya.

"Gue janji, Sa."

~Brian~

"Brian Aryanta?"

Semua murid di kelas IPA 1 terdiam saat guru yang sedang mengabsen di depan dengan memanggil nama itu.

"Brian?"

Seketika semuanya melirik ke kursi tempat Brian duduk, di belakang sana.

Tidak ada orang di sana, bahkan teman-taman Brian pun tidak ada.

Guru yang menggunakan kaca mata itu menarik kaca matanya perlahan untuk dia lepas. "Brian gak ada juga?" tanyanya.

"Gak ada, bu." jawab semuanya serentak.

Guru di depan sana pun membuang nafanya pelan. Entahlah, sudah berapa kali Brian bolos belakangan ini.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang