Happy Reading!
.
.
.Brian benar-benar tidak peduli dengan ancaman Akha. Tapi Garha dan Wili terus saja merengek mengajaknya untuk pulang ke sekolah. Dan dengan terpaksa dia menuruti kemauan teman-temannya yang agak gila itu.
Kini ke tiganya berada di ruangan keramat! Ya bisa di tebak ini tempat apa? Ucapan Brian saat itu benar. Jika dia akan membawa mereka berdua ke ruangan BK.
"Jangan panggil orang tua saya pak! Mereka lagi gak Ada di rumah!" Ucap Garha memohon pada pak Yanto. Dia pojok sana, Much Mey sang guru wanita yang sedikit 'sangar' menatap mereka dengan tatapan tak bersahabat. Memainkan penggaris panjang di tangannya, bu Mey terlihat seperti akan kemakan orang.
Pak Yanto selaku guru BK di sini tersenyum miring tak percaya. Lalu beralih menatap Brian. "Ya udah kalo orang tua Wili sama Garha gak bisa ke sini, berarti orang tua kamu saja Brian!" Ujarnya.
Brian menggelengkan kepala cepat. "Enggak Ada pak, orang tua saya sedang di luar negri!"
"Saya tidak percaya!"
"Menurut bapak saya berbohong?" Tanya Brian.
"Iya."
Terlihat pak Yanto yang akan mengambil telepon yang langsung di hentikan oleh Brian. "JANGAN PAK!" Larangnya.
Pak Yanto melirik tangan Brian yang berada di atas tanganya. "Awasin tangan dari tangan saya!" Ujarnya tak melirik tak suka.
Brian langsung menjauhkan tangannya. "Pak jangan telpon Papah saya Please! Saya siap di hukum kok pak!" Ucap Brian memohon. Menatap pak Yanto dengan sungguh, memastikan pria tua itu merasa iba padanya.
"SAYA JUGA SIAP DI HUKUM PAK!" sambung Wili.
"SAYA JUGA PAK!" Sambung Garha ikut memohon.
Di luar sana Akha memijat keningnya. Merasa mereka bertiga sudah membuatnya pusing. Sendari tadi cowok itu menunggu mereka di depan ruangan ini. Berharap ke tiganya tidak melawan terlebih Brian.
Ceklekss!
Suara pintu terbuka. Mereka bertiga akhirnya keluar walau dengan wajah musam.
"Ortu lo mau pada kesini?" Tanya Akha.
"Enggak lah!" Ujar Wili.
"Cuman di kasih hukuman doang." Sambung Garha sambil berlalu begitu saja bersama Brian.
"Terus kalian mau kemana?"
"Mau turu lah di kelas!" Jawab Garha.
"Bukannya tadi di hukum kan!"
Garha dan Brian memutar bola matanya malas. Melihat Akha yang sangat ketat peraturan membuat mereka ingin membunuh cowok itu saja. Sedangkan Wili mengangguk-anggukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔
Teen Fiction©2022 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! JANGAN LUPA VOTE DAN TINGGALIN JEJAK, HAPPY READING GENG!!! ••• Ini tentang hidup seorang Brian Aryanta, si ketua geng motor yang selalu mengakui bahwa dirinya mencintai gadis itu. Dia bahkan berjanji akan menja...