25. Lim x → ∞ √ 2x 6 √ 2x 1

247 13 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.

Brian menatap teman-temannya yang menertawakan dirinya sebab dia di panggil oleh Pak Yanto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brian menatap teman-temannya yang menertawakan dirinya sebab dia di panggil oleh Pak Yanto. Memastikan setelah ini dia akan menghabisi mereka tanpa ampun dan membuang Garha dan Wili ke laut Amerika.

Tidak! Itu tidak mungkin.

Sudah Brian duga bahwa Wili akan tertawa di sertai tangan yang tak tinggal diam mengebrak meja.

"Hahahaha lain kali kalo mau mukulin anak orang ajak kita, jadi pengen nyobain masuk BK." Ujar Wili tak henti tertawa. Dalam hidupnya, Bagi Wili ataupun Garha tidak pernah masuk ruang BK.

Tapi jika masuk kantor polisi sering, itu pun karena balapan liar.

"Gue sumpahin kalian masuk BK sama gue nanti!" Ujar Brian kesal.

Mereka bertiga berada di kantin tepatnya sedang duduk di pojok tempat biasa mereka berkumpul.

Dari arah ke jauhan Akha berjalan berdampingan bersama seorang cowok menggunakan almamater sama dengan mereka. Terlihat membicarakan sesuatu dengan mantang ketua OSIS itu.

"Dari mana aja kalian?" Tanya Brian pada keduanya saat kedua cowok anggota flavorin itu sampai di hadapan mereka.

"Lo yang nyuruh gue nyamperin Putra di UKS, gimana sih lo!" Ucap cowok di samping Akha.

"Lo mau apain si Putra?" Tanya Garha penasaran. Brian melirik cowok itu, enggan enjawab atas ucapannya Brian malah kembali menatap cowok di samping Akha.

"Oke makasih Bro."

"Gak jelas benget si Brian." Bisik Garha ke telinga Wili.

"Oke Ian, kalo gitu gue gabung ke anak yang lain." Ucap cowok itu di beri anggukan oleh Brian. Tau akan ini perkumpulan anggota inti, membuatnya berpikir jika obrolan mereka bisa jadi obrolan penting. Lagi pula, jika melawan perintah Brian bisa-bisa nyawanya hilang.

Anggota flavorin tau aturan di mana mereka bisa bergabung dengan kumpulan inti. Di mana jika tidak ada perintah dari ketua, mereka lebih menghargai privasi anggota inti.

"Lo mau ngapain tuh bocah sih Ian?" Tanya Wili.

Di sana Akha ikut duduk bersama mereka. Mengambil kuaci yang sedang Garha makan.

"Dia udah bikin mood gue ancur hari ini, siap atau enggak tuh cowok harus di kasih pelajaran." Ucap Brian.

Mengetahui Putra bukan anggota flavorin membuat Brian berpikir bahwa cowok itu harus mengetahui siapa flavorin itu.

Wili menggeleng pelan. Ini hal yang sudah biasa bagi teman-temannya Brian.

"Mau di kasih pelajaran apa Ian? Matematika? Sini biar gue aja yang ngajarin." Samsung Garha sibuk dengan kuaci nya.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang