18. Maaf Dan Terima Kasih Dari Dea

355 17 1
                                    

Up lagi....

Happy reading
.
.
.

Brian memerhatikan Alena yang sedang belajar dengan serius di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brian memerhatikan Alena yang sedang belajar dengan serius di depannya. Tak luput dari perhatian Brian, Alena pun dengan teliti mengerjakan soal yang Brian berikan kepadanya.

Setelah selesai mengerjakan itu. Alena memberikan lembaran yang dia isi pada Brian, untuk cowok itu periksa. Dengan sesaat dia menatap Alena tajam.

"Benar gak kak?"

Brian mengangguk pelan dan menghela nafasnya.

"Yess! Alena kan udah bilang Alena tuh pinter!" Ujar Alena bersorak senang, Brian memutar bola matanya malas.

Tak lama ada seseorang yang masuk keruangan lab. Dia Dea. Gadis itu terlihat kaget ketika menemukan Brian dan Alena di dalam.

"Lok kok ada kalian berdua?"

Alena mengangguk angkuh dengan meliriknya Brian sekilas. "Lo mau ngapain kesini?"

"Mau ngambil buku paket." Jawab Dea. Setelah itu dia langsung mengambil buku paket yang ada di meja lain. Tepatnya di belakang Alena. Brian yang melihat Dea kesulitan membawa buku pun mempunyai ide yang cerdik.

"De, gue bantuin ya?" Ucap Brian Bangkit dan membantu Dea membawa buku paket itu.

Alena mengendul kesal. "Kak Brian kan belajarnya belum selesai!" Ucap Alena menggerutu.

"Lanjut nanti aja, gue bantuin Dea dulu. Bye!"

Setelah itu mereka berdua keluar dari lab. Sebenarnya ini hanya akal-akalan Brian agar bisa keluar dari lab, karena kalo tidak dengan cara ini dia akan keluar kelas setelah jam istirahat.

Brian dan Dea menyimpan buku-buku tersebut ke perpustakaan. "Makasih kak." Ucap Dea.

Tanpa menjawab cowok itu pergi begitu saja meninggalkan Dea. Dan berjalan menuju kelasnya. Di koridor dia berpapasan dengan guru yang kebetulan selesai dari kelasnya.

"Loh Brian kok udah keluar?" Tanya guru itu. Brian menggaruk kepalanya tak gatal.

"Udah selesai bu, Alena juga mau istirahat dulu katanya." Jawan Brian memastikan. Guru itu terlihat mengangguk percaya. Dia juga berlalu di hadapan Brian.

Semua guru juga tau jika Brian Dispen karana tugas sekolah. Guru-guru akan memaklumi hal itu jika demi ke baikan.

Brian menghela nafasnya pelan. Setelah guru itu benar-banar pergi dia baru berani masuk ke kelasnya.

"Wah Ada yang abis nganu nih di lab!" Seru Garha ketika melihat kedatangan Brian yang berkajalan malas.

"Nganu apa maksud lo?" Tanya Brian kesal.

"Hahahaha becanda bro!"

Brian duduk di sebelah Wili yang sedang menulis sesuatu di bukunya. "Lagi ngapain lo?" Tanya Brian menepuk pundak si wibu.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang