31. BIAN TURUNIN!

250 14 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.

📌Tandai bila ada typo!

Sekarang waktu menunjukan tengah malam, seorang cowok memakai motor sport bertema hitam lengkap dengan jaket dan helm full facenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekarang waktu menunjukan tengah malam, seorang cowok memakai motor sport bertema hitam lengkap dengan jaket dan helm full facenya. Cowok itu melirik kesamping dimana tim lawan balapannya menatap dia, dia membuka kaca helmnya.

"Gue pastiin gue yang akan menang!" Brian mendesis pelan mendengar perkataan cowok disampingnya itu, dia mengakat pelan bahunya.

Seorang wanita berpakayan minim berdiri didepan sana membawa kain kecil yang dia angkat, kedua cowok yang bersampingan itu segera menyiapkan dirinya masing-masing.

Setelah surakan-surakan dan kain yang dijatuhkan oleh wanita itu keduanya segera menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Surakan-surakan makin terdengar disepanjang jalan, Brian dengan sekuat tenaga menggas motornya agar lawannya kalah, keduanya sangat gesit ketika mengendarai motor mereka.

Brian yang hampir saja kewalahan karna lawannya yang sengaja menggepit dirinya ditikungan jalan, Brian ketiggalan jauh dibelakang karna tersusul lawannya.

Setengah jam berlalu akhirnya Brian sampampai digaris finis, setelah motornya berhenti dia segera turun dan membanting keras helmnya. "Lo curang!" Brian melangkah dan mengambil kerah baju lawan mainya yang memenangkan permainan.

"Gue gak curang!" ucap cowok itu, dia melepas karas tangan Brian. "Lo yang bodoh!" ucapnya lagi.

Emosi Brian semakin meluap, baru saja dia ingin menghajar lawannya dia malah dicegah oleh teman-temannya. Cowok yang diyakini adalah lawan mainya dia melangkah dan berhenti dihadapan Brian.

"Pertandingan selanjutnya, gue tangtang lo dan jika lo kalah taruhannya separuh anggota lo buat gue!" ucap cowok itu menangtang, Brian mendesisi pelan.

"Gue harap lo gak sepengecut itu." ucap cowok itu, dia melangkah meninggalkan berian. "Bawa motornya!" perintahnya pada Anggota gengnya, lalu setelah itu dia pergi dari tempat itu.

"Gue gak mau tau, gimanapun cara segara ajak Asma gabung sama kita!" perintah Brian diangguki oleh semua Anggotanya yang ada disini.

Kedua geng itu selalau memiliki masalah yang entah apa penyebabnya, Brian selalu ditatang oleh Arka agar bertanding balapan dengannya. Ini juga salah satu alasan Brian selalu memaksa Asma untuk bergabung dengan gengnya, tapi entah kenapa Asma selalu menolaknya.

Drut... Drut...

Hp Brian berbunyi ada panggilan masuk dari orang tuanya, dia segera mengkat dan berusaha mengode pada teman-temannya agar tidak berisik.

"Bian pulang!"

Baru saja mendekatkan hpnya pada telinga Brian sudah dikagetkan oleh suara pria disebrang sana. "I-iya, nanti Bian pulang" ucapnya.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang