32. 360°

194 7 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.

📌Tandai bila ada typo!

Pagi hari yang cerah semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi hari yang cerah semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Aktivitas sekolah, kerja ataupun yang lainnya. Memang tidak ada yang aneh hari ini, seperti biasanya.

Di SMA Prata 1 sudah jam istirahat, pukul 09:30 murid disini sudah berebutan bakso di kantin. Tak ingin kehabisan makanan lezat itu. Berbeda dengan beberapa anak remaja yang sedang bermain basket di lapangan, tak pikir orang-orang sibuk dengan urusan mereka yang terpenting mereka fokus latihan.

Para gadis yang merupakan cheerleader SMA Prata satu ikut berpartisipasi menyemangati mereka. Sembari latihan di tepi lapangan. Garha yang jail terhadap mereka tak meu menghilangkan kesempatan untuk mendekati para gadis cheerleader ini.

"Cantik-cantik banget!"

"Ouh ya jelas dong!" Ucap salah satu dari mereka. Orang yang sama saat Alena di cegat oleh mereka di Koridor. Circle terkenal di sekolah ini.

"Ga!" Teriak Wili dari arah belakang.

"Apa sih lo ganggu mulu!" Garha menggerutu pada Wili. Berdecak pelan saat Wili menarik tangannya. "Lepasin anjiig!"

Bisa-bisanya Garha malah asik merayu mereka sedangkan teman-temannya sedang latihan untuk lomba. Cowok itu memang kurang ajar. Para cheerleader itu menertawakan Garha.

Setelah cukup lama mereka melakukan latihan. Sang kapten basket pun memutuskan untuk beristirahat. Brian dan teman-temannya berniat untuk pergi ke kantin.

Di Koridor mereka berpapasan dengan Dea, Alena dan Yasmin yang baru saja pulang dari luar kota. Mereka menggunakan baju olah raga SMA Prata 1, karena mungkin setelah ini mereka akan beristirahat pulang kerumah mereka masing-masing.

"Wah udah pada pulang nih!" Sapa Garha pada mereka. Terukir senyum ramah dari ketiganya.

"Gimana?" Tanya Wili. Seakan tau maksud Wili Dea pun mengangguk mengatakan 'iya' menurut bahasa.

"Selamat ya!" Ujar Wili tak lupa dengan Garha.

"Makasih kak, ini juga buat Kak Garha sama Kak Brian." Ucap Dea. Dia melihat kearah Brian yang sama sekali diam.

"Ah lo bisa aja!" Ucap Garha.

Brian melirik pergelangan tangan Dea, gadis itu sama sekali tak memakai barang pemberiannya berbeda dengan gelang milik dia yang sudah terpakai rapih di pergelangan tangannya.

Alena saat itu hanya tak berani menyapa atau menatap wajah Akha.

"Selamat ya De." Ucap Akha pada Dea, terlihat menjabat tangan gadis itu. Dea menerimanya dengan tak enak hati, di ikuti Garha dan Wili juga sama. Tapi tidak dengan Brian.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang