39. Yang Di Sebut Basket

157 7 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

📌Tandai bila ada typo!

📌Tandai bila ada typo!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Besok pagi kita langsung kumpul di gor."

"Siap!"

Semuanya bersorak gembira atas pertandingan besok melawan tim lain di acara Olimpiade basket. Tim basket SMA Prata 1 siap untuk besok.

Hari yang memang kebetulan hari weekend di mana penonton bebas mendukung tim.

"Besok aku, Alena, sama Yasmin ikut. Tapi datengnya agak siang gak papa kan?" Tanya Dea dan Brian pun mengangguk pelan.

"Ati-ati kalo nanti berangkatnya, mau naik apa?"

"Mobil Alena sekalian jemput Yasmin ke rumahnya dulu."

•••

Rasa menatap heran pada Brian yang masih santai padahal hari ini dia mengikuti olimpiade disekolahnya.

"Lo gak tanding?" tanya Rasa heran.

"Gak!"

Rasa mengusap pelan wajahnya, dia berdiri disisi Brian yang terdiam entah melihat apa.

"Lo beneran gak mau berangkat?"

"Gak!"

Tak lama ponsel Brian berbunyi, entah dari kapan panggilan itu Brian abaikan. "Angkat!" perintah Rasa. Tapi Brian tetap diam.

"Gue gak mau tanding kalo lo gak liat disana!" Brian menatap pada Rasa.

"Gue gak bisa ikut Bian! Kan di gak bolehin mamah." jelas Rasa.

"Ya udah, gak usah." ucap Brian, Rasa mengendus kesal.

"Bian!"

Di gor tempat tim basket SMA Prata 1 berkumpul, menunggu kedatangan si ketua basket yang tak kunjung datang. Padahal sebentar lagi acara akan di mulai.

"Brian serius gak sih?" Tanya Wili berdecak sebal. Pasalnya sudah beberapa kali cowok itu menelpon Brian tapi tidak satupun panggilan yang di angkat.

Mereka masih berada di parkiran gor ini. Mereka harus memastikan Brian benar-benar datang.

Dari arah kejauhan tampak motor Brian melaju kearah mereka. Bersama seorang gadis di belakangnya. Brian memarkirkan motornya terlebih dahulu lalu keduanya turun dari motor.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang