21. Kualat Maling Mangga

246 16 0
                                    

Alo!!!

Gak kok cuman gabut aja hehe...

Dahlah

Happy reading
.
.
.

"Wil udah belum nyet?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wil udah belum nyet?"

Berkali-kali Garha memanggil nama Wili karena pundaknya sudah terasa memanas Dan pegal. Di tambah tubuh Wili yang berat padahal terlihat kecil.

"Bentar satu lagi, Ga."

Setelah mendapat kan yang Wili incar, dia turun dari pundak Garha dengan melon cat tidak estetik.

"Dapet juga."

"Gue yang pegel wibu dari tadi gendong lu!" Gerutu Garha memegang pundaknya pegal. Wili tak memperdulikan hal itu.

Sendari tadi mereka mereka mencoba mengambil buah mangga yang ada di area taman kompleks markas flavorin.

"Gue mau ngerujak ama Angga huhu." Ujar Wili berjalan begitu saja.

Garha berdecak sebal dan segera menyusul manusia wibu itu. Mereka berjalan kaki menuju markas yang tak jauh dari tempat tadi, lagi pula mereka memang sering kali berkeliling tempat ini.

Tit!

Suara dari klakson motor membuat mereka berdua melihat kearah belakang. Di mana banyak sekali motor sports berbagai warna, dan mereka yakin itu kerjaan anak flavorin.

"Wah dasar brengsek lo!" Gerutu Garha karena tadi dia sempat kaget.

Beberapa motor itu berhenri di sekitar Garha dan Wili yang akan berniat menghajar mereka jika memang mereka benar-benar anggota flavorin.

"Nak flavorin bukan sih?" Guman Wili sedikit ragu.

Ketika melihat lekat jaket yang berbeda dengannya. Garha mencubit-cubit pinggang Wili. "Kayaknya bukan deh, Wil." Cicitnya.

Di lain sisi. Pukul 2 siang anggota flavorin memang berniat berkumpul untuk merayakan hari libirnya dengan gabut. Awalnya tak ada masalah.

Kedua remaja yang sedang bermain catur karena menunggu kedangan Garha dan Wili yang tak kunjung datang, dan sendari tadi juga mereka tak luput dari perhatiin Akha yang hanya memerhatikan kegiatan mereka berdua.

"Yang cari mangga gak dateng-dateng perasaan." Guman Angga tak mengahlihkan sedikitpun pandangannya dari patung-patung 3d di depannya.

"Nyungseb ke solokan mungkin." Celetuk Brian.

Angga tertawa kencang sampai-sampai salah memindahkan catur miliknya.

"Skak!"

Angga melotot tak percaya. "Aihhh anjrrr!" Keluh cowok itu. Brian tersenyum miring saat lagi-lagi dia memenangkan permainan.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang