04. Habu Alam Tempat Tinggal Garha Dulu

1.1K 50 8
                                    

⚠ Tandai bila ada typo ⚠

Hai ian!

Happy Reading!
.
.
.

Sehabis mengantarkan Rasa ke sekolah nya, Brian langsung pergi ke sekolah Prata 1 yang letaknya tidak jauh dari sekolah Rasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehabis mengantarkan Rasa ke sekolah nya, Brian langsung pergi ke sekolah Prata 1 yang letaknya tidak jauh dari sekolah Rasa. Ini bukan tanpa alasan. Keduanya sengaja di pisahkan karena dulu Brian dan Rasa sangat tidak akur, larat sering bertengkar.

SMA Prata sendiri dia memeliki Sekolah cabang yang memiliki fasilitas belajar terbaik di kota ini, sekolah ini juga di bilang sekolah favorit. Aryanta, atau papah dari Rasa dan Brian adalah ketua yayasan Prata yang jumlah sekolahnya banyak.

Tapi ini tak menghiraukan sifat Brian yang seperti brandalan. Jangan salah, Brian dulu adalah seorang bendahara OSIS. Tentu cowok itu memiliki prestasi di sekolahnya.

Warga sekolah heran dengan sifat Brian yang berubah drastis dari sebelumnya. Semua orang takut padanya, padahal dulu dia adalah cowok ramah yang menjabat menjadi OSIS. Hal itu tidak merubah pandangan kaum hawa yang mengagumi Brian.

Brian sama sekali tak memperdulikan suasana di Koridor ini. Cowok ini menjadi dingin. Brian terus saja melangkah ke dalam kelasnya.

Sesampainya di kelas IPA 1, kelas yang isinya anak emas. Brian sudah melihat ke Ketiga sahabatnya yang berkumpul di belakang pojok kelas. Tetapi berbeda dengan Akha, cowok itu hanya duduk tanpa mengikuti aktivitas mereka. Sedangkan Angga memang tidak satu sekolah dengan mereka.

"Lagi pada ngapain sih?"

Brian menggendong tas di sebelah kiri bahunya. Dia terlihat cool saat sebelah tanganya dia masukan kedalam saku celana.

"Lagi ngitungin bulu kucing."

Brian menatap keempat sahabat nya dengan datar. "Gak waras kalian?" Ujarnya. Ketiga nya sama sekali tidak memperdulikan ucapan Brian.

Benar saja, ada seekor kucing warna putih yang di kerumuni cowok-cowok itu. "Kha, karena lo yang paling waras mening ikut gue aja." Ucap Brian pada Akha.

"Kemana?"

Brian mengode agar Akha mengikutinya. Brian tidak meninggalkan tasnya, dia malah membawa tasnya itu. Sedangkan ketiga cowok itu dengan cepat berdiri mengikuti Brian dan Akha.

Berbeda dengan Garha, cowok itu malah sibuk membawa kucing putihnya.

"Mau kemana oy?"

"Ke akhirat, lo mau ikut?" Saut Akha.

Wili menggeleng pelan. Mereka akhirnya sampai di sebuah rooftop gedung sekolah ini. Akha menatap jijik Garha.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang