End!

811 8 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.

📌Tandai Bila Ada Typo!

Seseorang tengah menyandarkan punggunya di kursi sebuah taman yang sangat indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seseorang tengah menyandarkan punggunya di kursi sebuah taman yang sangat indah. Dia hanya diam menatap sungai yang damai, tidak seperti hidupnya.

Dirinya menunduk, dia sudah merasa bosan berada di sini. Tetapi di sisi lain dia senang karena di sini dia akan bertemu dengan Kakaknya. Tunggu saja, sebentar lagi akan ada seseorang yang datang menghampirinya.

"Bian."

Brian tersenyum sebelum akhirnya menengok kearah sumber suara.

"Kak!"

Wanita cantik itu tersenyum, cantik bak bidadari. Benar kata orang Bidadari itu dari surga.

"Nungguin lama ya?"

"Enggak kok." Brian senang saat wanita cantik itu duduk di sebelahnya.

"Aku pengen terus sama Kakak di sini." Ucap Brian menyandarkan kepalanya di bahu wanita cantik itu.

"Kamu yakin?"

Brian lalu terdiam sejenak, menatap kosong kearah lain.

"Bukannya kamu bosan di sini? Kamu gak rindu sama Rasa?" Pertanyaan itu seolah memang benar adanya. Brian lalu menegakkan dirinya.

"Bian..."

Wanita cantik itu menggenggam tangan Brian dengan halus. "Kakak akan selalu ada di hati kamu, Bian. Berjanjilah, setelah ini berhenti untuk lakuin hal yang paling bodoh yang pernah kamu lakuin. Kakak di sini bahagia." Ucapnya.

Kini air mata Brian menetes pada genggaman tangan mereka. Perlahan bekas air mata di pipi Brian di seka pelan oleh wanita cantik itu.

"Kakak gak sendiri."

"Kita selalu bersama."

"Tepati janji kamu ke Rasa, jaga dia, ya?"

"Bian sayang sama Kakak." Sambung Brian langsung memeluk Wanita cantik itu dengan erat.

"Pulang, banyak orang yang nunggu kamu di sana."

•••

Di sisi lain tim medis tengah sibuk dengan keadaan pasien yang kini bertambah memburuk. Salah seorang dokter bergegas membawa Defibrillator dan menggunakannya untuk menolong cowok itu. Alat itu beberapa mengenai dada orang yang tengah dalam kondisi kritis hingga membuat semua orang panik.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang