BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔

42. Sayang Yang Tak Di Akui [2]

Happy Reading!
.
.
.

📌Tandai bila ada typo!

"Kalo gue gak mau gimana?"

"Hidup lo yang gak akan tenang." Sambung Brian yang berjalan dari arah belakang. Seketika suasana kantin menjadi sunyi, mereka menjadi pusat perhatian warga sekolah. Terlebih kedatangan Brian.

"Gue gak ada urusan sama lo!" Ucap Aura menatap tak bersahabat pada Brian.

"Banyak."

Brian melirik kearah Dea, tersenyum kearahnya tanpa memperdulikan keadaan.

"Pergi." Ucap Brian kembali menatap Aura dengan tatapan yang berubah. Tajam dan penuh kebencian. Aura mengepalkan tangannya tak lama mengode pada teman-temannya untuk pergi sesuai apa yang Brian perintahkan.

Warga sekolah bersorak meremehkan pada Aura. Begitupun saat dia melangkah meninggalkan kantin, cibiran bahkan makian pada Aura.

"Sialan, awas aja lo nanti!"

"Lo gak papa kan?" Tanya Brian pada Dea, gadis itu menggeleng pelan tetapi arah pandangannya pada Yasmin yang sedang sibuk membersihkan noda di baju seragamnya.

"Yasmin, kak..."

Brian ikut melihat kearah Yasmin begitupun dengan ketiga temannya.

"Gak papa, kok." Yasmin tersenyum kaku.

"Kita bersihin baju lo ke toilet, yuk sama gue." Ajak Alena. Yasmin hanya bisa mengangguk pasrah dan mengikuti saran Alena.

"Len ya udah gue ikut." Ucap Garha.

"Gue juga ikut." Sambung Wili. Keduanya menyusul langkah Alena dan Yasmin. Kini hanya tertinggal Akha yang menatap datar Brian.

"Oke, gue juga." Lalu melangkah pergi.

Brian sama sekali tak memperdulikan hal itu, bahkan dirinya menjadi pusat perhatian warga sekolah saat ini.

"Gak usah di tanggepin cewek kayak gitu, caper mereka." Ucap Brian.

"Kak?"

"Hm?" Brian menatap penuh tanya.

"Di liatin..." Cicit Dea menatap malu sekitar.

"Apa masalah? Hidup-hidup gue."

Seolah di sengaja cowok itu malah mengelus puncak kepala Dea.

"Kak malu di liatin!" Masih saja dengan perasaan tak enak dengan sekitar Dea berusaha menghindar dari tangan cowok itu.