40. Kalo Cemburu Yang Wajar Aja Dea

208 11 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

📌Tandai bila ada Typo

Sepulang dari sana Dea pulang bersama Alena dan Yasmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang dari sana Dea pulang bersama Alena dan Yasmin. Dea masih terdiam mengingat kejadian tadi. Berbeda dengan Alena dan Yasmin yang asik mengobrol di dalam mobil.

Ketiganya duduk di belakang di supiri oleh seorang pria yang merupakan supir Alena. "Terus-terus kapan kak Akha jemput kamu?" Tanya Yasmin.

"Katanya sih sore."

Alena tampak senang karena Akha mengajaknya untuk menginap di apartemen, terlebih dia sangat ingin bertemu dengan Mamahnya.

"Kenapa nih, Dea, kesambet ya?" Tanya Alena saat menyadari bahwa Dea hanya Diam.

Yasmin melihat kearah Dea. "Masih mikirin yang tadi?"

"Hahaha gak usah kaget, De, waktu itu kan gue udah bilang." Ucap Alena tertawa.

"Gue kira gak seumuran." Ya menyangkal jika dirinya sempat berpikir bahwa adeknya Brian masih berumur sepuluh tahun.

"Emang agak ragu kalo di sebut adek sih, tapi benaran marga mereka sama." Ucap Alena.

Dea benar-benar bingung rasa cemburu ini tidak wajar, tapi ini jelas terjadi ketika melihat Brian bersama Rasa tadi. "Dia sekolah di Prata 2, kata Kak Wili sih karena mereka sering ribut makanya di pisahin." Jelas Alena. "Lo tenang aja, dia cuman adeknya kok."

Dea mengangguk pelan.

"Tau gak sih? Ternyata pas Kak Brian di skors itu karena orang tuanya yang minta ke sekolah." Ucap Alena. Dea dan Yasmin mengerutkan keningnya.

"Kok lo tau?"

"Kak Wili yang kasih tau."

"Cih ngincer anak wibu!" Celetuk Yasmin mengejek.

"Ya gak papa, yang penting gak player kayak Garha!" Balas Alena cepat.

"Emang kenapa minta skors?" Tanya Dea.

"Gak tau pasti, tapi kayaknya biar jadi pelajaran buat Kak Brian deh. Tau sendirikan tuh cowok badung banget!" Ucap Alena.

"Seharusnya kalo dia sayang sama kamu dia pasti berubah dan nurut sama kamu." Sambung Yasmin pada Dea.

"Iya! Kenapa lo gak ngelarang dia?"

"Enggak," Dea menatap kedua temannya. "Kalo dia beneran sayang dan serius dia akan berubah tanpa di suruh, seharusnya iya."

Keduanya mengangguk mengerti.

•••

Brian tengah menunggu Dea di depan rumahnya. Rumah ini terlihat sepi tak berpenghuni.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang