BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔

12. C6H12O6

Halloo ian!

Geng tau ga sih hari ini Brian Ultah huhu, Ma aja sampe lupa huaaa:(((

Brian juga punya Twitter geng @bianluv1 dan Twitter aku @wfiksizone jangan lupa follow ya geng! Sekerdar info ya! Brian itu emang ga nyata tapi dia nyebelin. Bayak curhatan aku di Twitter tentang Brian, kalian langsung liat aja di Twitter aku✌ dan special buat best birthday bian aku up hari ini.

Sebenernya aku gak tau cerita ini rame atau enggak tapi, plis yang udah baca kasih saran atau pendapat di sini!!!!

Ada banyak draft yang sengaja gak aku update karena nunggu waktu nya aja. Tapi ini terpaksa karena Ultah Brian jadi harus up! 💗😚

Huhu tq and...

Happy reading!
.
.
.

Kini anggota favorin sedang berkumpul hanya untuk bermain saja di markas.

"Kalo gue sih gak penting soal cewek, lagian nanti juga kalo jodoh di pertemuin lagi." Ucap salah satu anggota flaborin. Mereka benar membicarakan hal yang memang bersangkutan dengan perasaan.

"Tapi gak semua orang berpikiran kayak lo, ya, buktinya gue."

"Si paling gak bisa jomblo!" Sambung seseorang.

"Bukan gak bisa jomblo, gue cuman jadiin orang yang gue pilih buat support sistem. Lagian gue gak munafik buat gak suka sama siapapun."

Brian gedeg dengan topik pembicaraan mereka.

"Bisa gak topiknya di ganti, gak usah ngomongi yang kayak ginian?" Ujarnya tak suka.

"Halah lagian lo aja yang gak nyambung!" Ucap Wili.

"Bang Garha kemana, bang wil?" Tanya seorang cowok yang di ketahui memiliki umur yang lebih muda dari mereka.

"Masih di jalan katanya,"

"Ouhh, spion gue di bawa gak ya?"

"Lo nanya gue?"

"Dih siapa yang nanya lo? Orang gue nanya ke diri sendiri sih." Setelah itu dia pergi begitu saja. Wili menggeleng tak habis pikir.

"Bisa-bisanya gue kenal sama orang kayak gitu." Gerutunya.

"Emang kemana dulu sih si Garha?" Tanya Angga penasaran.

"Nganterin Dea katanya." Ucap Wili. Akha menoleh saat mendengar namanya itu di sebut.

"Nganterin?" Beo Akha.

"Apaan sih Kha, kepo banget masalah Dea?" Tanya Wili curiga.

"Nanya doang kali!"

Wili tak mengubris hal itu, dia kembali melihat ke arah ponselnya. Tak lama dari itu Garha datang dengan membawa sebuah kadus.