33. Ayo bolos

206 9 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

📌Tandai bila ada typo!

Brian lagi-lagi harus berhadapan dengan Arya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brian lagi-lagi harus berhadapan dengan Arya. Laki-laki paruh baya itu menatap Brian tiada arti. Hanya karena Brian pulang dengan babak belur, mencurigai jika cowok itu membuat masalah lagi.

"Buat masalah apa lagi?" Tanya Arya menatap Brian yang duduk tepi ranjang. Sore hari tadi dia sempat berkelahi dengan Arka sebelum pulang.

"Brian cuman berantem sama temen, Pah!"

"Dari awal Papah udah curiga yang buat kamu kayak gini karena pergaulan bebas! Geng-gengan! Menurut kamu itu pantes buat kamu? Ngajarin anak saya yang baik!" Ucap Arya.

Brian terdiam menunduk menatap tangannya.

"Gimana kalo ulah kamu bisa ngancem keselamatan adik kamu?" Tanya Arya.

"Bian pasti jagain Rasa, Pah."

"Apa buktinya kamu udah jagain Rasa?" Tanya Arya.

"Kamu tuh gak becus jadi Kakak!" Ucap Arya.

"KARENA EMANG BIAN BUKAN KAKAKNYA!" jawab Brian. Dia bangkit mengambil kunci motor dan jakut di tepi ranjang. Baru saja pulang cowok itu sudah berniat keluar lagi.

"Mau kemana kamu?" Tanya Arya tak sempat menghentikan Brian yang sudah keluar kamar.

"BRIAN!"

Entah akan kemana cowok itu sekarang dia mengendarai motor tanpa arah dan tujuan. Muak dengan omong kosong Arya yang selalu menganggapnya sebelah mata.

Arya selalu menuntut Brian sempurna. Brian juga butuh kebebasan.

pukul 22:56 semua anggota rumah sudah tertidur di kamarnya masing-masing, seseorang melangkahkan kakinya dianak tangga untuk menuju kamar lantai atas. Brian kembali ke rumah dengan lesu.

Dia membuka pintu kamar Rasa, masuk tanpa salampun karena dia yakini penghuninya sudah tidur. Suasana kamar sunyi karna lampu dimatikan, dia terus berjalan sampai berhadapan dengan seorang gadis yang sedang tertidur diatas ranjang.

Dia mendekat dan duduk ditepi ranjang, mengelus pelan surai rambut gadis itu. Dia menidurkan dirinya disebelah gadis itu dan menatap setiap rinci dari wajah si gadis, wajahnya agun walau tidak terlalu keliatan karena suasana kamar gelap.

"Gue akan jaga lo sampai kapanpun." ucap Brian pelan, dia tersenyum dan mengelus kembali surai rambut Rasa.

Gadis yang sampai saat ini dia cintai dan dia jaga, dia tidak meminta banyak pada tuhan hanya berikan saja Rasa seutuhnya itu udah lebih dari cukup. Tapi perasaannya saat ini dan kapanpun tidak akan berubah menjadi memiliki, dia hanya bisa menjaga Rasa saja, tidak lebih.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang