34. "Karena lo cewek gue."

370 9 0
                                    

Happy Reading!
.
.
.

📌 tandai bila ada typo!

"Dendam lo cuman ke dia, lo gak perlu ubah hidup lo jadi gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dendam lo cuman ke dia, lo gak perlu ubah hidup lo jadi gini."

Brian menatap gadis yang sedang berjalan di depan sana. Beberapa kali bertanya, apa dia harus berbicara dengan gadis itu? Tapi dia gengsi jika harus bertanya duluan. Lama mengikuti dia, Brian tiba-tiba berhenti saat gadis itu berhenti karena seseorang memanggilnya.

Brian terdiam melihat Dea yang sedang berbicara dengan cowok, sepertinya teman Dea.

"Tadi gue ketemu dia suruh bilang ke lo kalo materi hari ini halaman 62 sampe 70 di buku paket, lo juga di suruh ngambil ke perpus soalnya gurunya gak masuk hari ini. Dia ada rapat, De." Jelas cowok yang mengobrol bersama Dea. Dea tampak mengangguk dan tersenyum ramah.

"Makasih ya." Ucap Dea.

"Iya sama-sama."

Brian sebenarnya tidak tau apa yang mereka bicarakan sampai-sampai Dea tertawa. Karena penasaran dia pun berniat menghampiri keduanya. Terlihat cowok yang sedang mengobrol bersama Dea melihatnya lalu menyapa ramah pada Brian.

Brian tak menanggapi itu bahkan saat cowok itu tersenyum kearahnya. Jelas dia banyak di takuti kalangan murid di sini.

"Selamat ya buat Olimpiadenya, keren banget sekolah pasti bangga sama lo!" Ucap cowok itu.

"Hahaha masa sih? Makasih ya btw." Ucap Dea terkekeh pelan.

"Ya udah De gue duluan ya." Dia berpamitan dan pergi karena tau tatapan Brian begitu dingin kearahnya. Dea hanya mengangguk pelan, tak sadar jika ada Brian di sana.

"Siapa tadi?" Tanya Brian tiba-tiba.

Dea tersentak kaget, bingung dengan kedatangan Brian yang tiba-tiba.

"Teman Kak." Jawab Dea.

"Mau teman ke mau siapa pun, gue gak suka mereka deket-deket sama lo." Ucap Brian. Dea menatapnya penuh tanya. Cowok itu menatap Dea datar.

"Kenapa emangnya?" Tanya Dea.

"Karena lo cewek gue."

Brian melirik kearah lain sekilas, seolah itu memang sudah menjadi kelakuannya.

Sungguh Dea hampir saja tertawa, karena takut Dea hanya memalingkan wajahnya lalu terkekeh. Hal itu membuat Brian menatapnya. "Kenapa ketawa?" Tanya Brian heran.

"Aku gak lagi pake gelang loh, Kak." Ucap Dea tersenyum kearahnya.

Sial! Siapa yang tadi pagi mengatakan hal itu pada Dea?

Sungguh Brian tidak ingat itu.

"Gue gak suka di ketawain." Ucap Brian membuat Dea terdiam tak bersuara.

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang