30. Hadiah Kecil Untuk Dea

231 11 0
                                    

Happy Reading!

.
.
.

📌tandai bila ada typo!

Waktu yang di tunggu-tunggu Dea akhirnya datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waktu yang di tunggu-tunggu Dea akhirnya datang. Bersama kedua rekannya, Dea sangat berharap akan pulang membawa harum sekolahnya. Mengingat sekolah sudah menjadi langganan memenangkan Olimpiade membuat Dea semakin gigih.

Ketiga gadis itu akan segera berangkat untuk mengikuti Olimpiade. Terlihat sebuah mini bus yang akan mereka tumpangi terpakir di halaman sekolah. Semangat yang di berikan pada mereka, baik dari guru maupun teman-temannya. Alena menatap sekitar, menunggu seseorang yang harusnya ada memberi ucapan semangat. Dea yang bermuka lesu karena mengharapkan seseorang datang. Berbeda dengan Yasmin yang sudah melangkah masuk kedalam mobil.

"Abang mana, ya?" Guman Alena mencari seseorang. Beberapa kali dirinya menelpon Akha tapi cowok itu enggan mengangkatnya. Padahal ini sudah menjadi harapan Alena membuat Abangnya bangga.

Hanya bisa menghela nafasnya, tidak mungkin cowok itu akan datang menemui gadis pembawa sial ini. Memaksakan diri untuk segera masuk ke dalam mobil, Alena akhirnya menyerah dan mengikuti Yasmin duduk di dalam.

Tertinggal lah Dea yang masih bingung. Sebenarnya siapa yang Dea tunggu sendiri tadi? Tak lama dirinya juga ikut masuk kedalam mobil. Ketika mobil itu akan melaju, ada seseorang yang berteriak memanggil namanya.

"Dea!"

Dea melirik kearah kaca mobil di sampingnya. "Pak bentar dulu." Ucapnya apda supir. Alhasil supir yang akan menancap gas itu mengurungkan niatnya.

Gadis itu membuka kaca mobil, terlihat Garha yang berdiri dan tersenyum kearahnya.

"Kenapa kak?"

"Ini dari Brian, dia gak bisa dateng soalnya lagi ada urusan." Ucap Garha. Ada urusan? Berarti cowok itu bolos lagi?

Garha menyodorkan sebuah kardus berukuran persegi berwarna biru kepada Dea. Dengan cepat Dea mengambil itu dan berterima kasih pada Garha. "Semangat ya buat, kalian." Ucap Garha melihat ketiganya. Dia begitu ramah terhadap Yasmin, tidak seperti biasanya.

"Makasih, kak."

"Abang mana, kak?" Sambung Alena bertanya.

"Dia lagi ada urusan sama Brian." Jawab Garha.

Alena mengangguk lesu.

Dea melirik Alena, gadis itu sendiri belum tau jika Akha adalah kakaknya Alena.

"Gapapa, Len. Kata dia kalo lo menang, lo di bolehin nginep di apartemennya." Ucap Garha.

"Beneran?" Beo Alena tak percaya.

"Iya, makanya lo harus semangat! Harus pulang dan buat dia bangga!" Ucap Garha. Alena tersenyum girang.

"Pasti!"

BRIAN [SUDAH TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang