1.3

623 105 19
                                    

Halo lagi!

💜🤍💜🤍

Jin hanya memakai sweater over size, memakai kacamata bacanya yang lupa disimpannya dan topi bucket, tak lupa dengan dompet yang ia masukkan di saku sweaternya. Jin menaiki sepedanya agar perjalanannya dapat lebih cepat. Setelah berkeliling beberapa blok dari lokasi dormnya, akhirnya ia menemukan kios kecil yang menjual mi sobek dengan pangsit yang lezat dalam kuah kaldu (sujebi). Jin memarkirkan sepedanya asal, ia langsung masuk ke dalam kios itu. "Permisi bibi, apakah masih buka?"

Bibi penjaga kios itu terkejut karena ia bersiap akan tutup. "Ah. Sebenarnya kami akan tutup." Jawabnya seperti merasa bersalah

"Yaaah, apa tidak bisa buatkan satu mangkuk lagi? Saya mohon" Jin benar-benar tidak punya tenaga tambahan lagi untuk mencari makanan dari daerah lain di kota itu.

Sang bibi tampak ragu-ragu, tapi akhirnya ia mengangguk lalu mempersilakan Jin duduk. Jin yang sangat senang berterima kasih beberapa kali, ia juga ikut membantu menyiapkan air minumnya sendiri. Dan karena merasa tidak enak, ia juga menuju dapur untuk membantu sang bibi yang sendirian. "Biar saya bantu, apa yang bisa saya lakukan?"

"Oh, tidak perlu."

Walaupun sang bibi mengatakan itu, Jin dengan sigap menyiapkan mangkuk dan peralatan makan untuknya sendiri, "bolehkah saya pesan porsi extra? Saya benar-benar kelaparan"

Sang bibi tersenyum ramah, "tentu, aku juga akan memberikan extra kimchi khusus untukmu"

"Bibi adalah penyelamatku" jawab Jin kegirangan

Sang bibi benar-benar melayani permintaan Jin dengan sepenuh hati, Jin mengajak sang bibi mengobrol sambil terus menemaninya di dapur. Sang bibi sangat ramah, ia bercerita memiliki anak laki-laki yang juga selalu lapar saat tengah malam sama seperti Jin tapi karena anaknya sudah menikah jadi kini tinggal terpisah.

Makanan akhirnya siap, Jin menyantapnya dengan lahap. Tidak butuh waktu lama seluruh isi mangkuk extra besar itu sudah tandas.

"Astaga, apa kamu tidak mengunyahnya? Baru sekejap mata aku menyimpan mangkuk itu di depanmu. Apa mau tambah lagi?"

Jin mengangguk malu-malu, "bolehkah?" Tanyanya pelan

"Hahaha, tentu. Aku tau ini akan terjadi, sebentar ya"

Saat itu ada seorang gadis yang terengah memasuki kios. "Bibi. Kami datang lagi. Apakah masih buka?!" Tanyanya langsung setelah membuka pintu

Sang bibi dengan ramah menjawab gadis itu, "masih. Duduklah kalian"

"Bibi, tapi aku membawa beberapa teman, mungkin sekitar 6 porsi?" Tanya gadis itu sebelum sang bibi menuju dapur

Jin merasa khawatir, ia benar-benar lupa membawa masker. Jin berusaha menyembunyikan wajahnya lalu duduk menghadap dinding. Tapi tampaknya gadis itu sama sekali tidak perduli.

"Teman-teman, ayo masuk kita bisa makan disini" ajak gadis itu kepada teman-temannya yang menunggu di luar

Seseorang berambut pendek masuk mengawali yang lainnya. "Ayo cepat cepat" titahnya pada teman yang lain

Mereka langsung masuk dan duduk di bagian yang kosong. Kios itu sangat kecil hanya dengan 7 pelanggan disana semua kursi sudah terisi penuh.

"Bibi, aku akan membantumu" dua orang gadis langsung menuju dapur sedangkan sisanya bermain game di mejanya

Mereka semua sepertinya sering kemari, karena dua orang yang membantu di dapur itu sudah tau letak mangkuk dan gelas. Mereka juga dengan santai mengambil kimchi di dalam lemari es.

Jinstaurant✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang