7.1

361 77 16
                                    

Hai hai!🦄
🍳🍳🍳

Jin tidak tahu bahwa apa yang diucapkannya bisa berdampak begitu besar begini. "Apa ini semua?" Ia menunjuk pada kotak hadiah yang menggunung di ruang latihan pribadinya

"Yang sebelah sini hadiah dari beberapa petinggi, sedangkan yang disana hadiah dari ARMY" jelas sang manajer

"Haruskah aku membuka hadiahnya?" Jin mulai menghela napasnya, "ku kira membuka semuanya akan butuh waktu lebih dari semalam"

"Tenang, aku sudah membawa pasukan untuk membuka hadiahmu" manajer membawa beberapa staff dari tim stylist untuk membantu Jin, mereka bahkan sudah menyiapkan gunting di tangannya

Jin dan beberapa orang di belakangnya kini menatap 'pegunungan' hadiah itu. "Baiklah semuanya, ayo kita selesaikan ini"

Mereka semua memisahkan kartu ucapan dari hadiah itu, menyimpannya di satu box. Tangan mereka terus bergerak untuk membuka semua hadiah itu.

Setelah beberapa jam berlalu kerja keras mereka membuahkan hasil, seluruh hadiah itu telah berhasil dibuka. Tim stylist kembali ke ruangan mereka, tersisa Jin dan manajernya saja disana.

"Aku... aku kehabisan kata-kata HAHA" Jin menertawakan dirinya sendiri, tak percaya dengan semua hadiah yang dilihatnya

"Seok Jin, sepertinya setelah ini kau harus membeli sebuah gudang hahaha" sang manajer menepuk pundak Jin.

Jin menatap semua hadiah itu, "apakah ini adalah acara kamera tersembunyi??" Jin melihat ke setiap sudut ruangan

Sang manajer merangkul Jin, "sayangnya bukan. Aku harus memberikan selamat padamu kan... kau benar-benar pangeran penggorengan hahaha"

Jin menatap semua penggorengan yang dihadiahkan padanya, terdapat beraneka jenis ukuran, bentuk, warna yang berbeda. "Haruskah aku menjualnya?" Tanya Jin dengan ekspresi lemas

"Hahahaha, tentu tidak boleh. Bagaimana bisa kau menyakiti hati para ARMY dengan melakukan itu?? Mungkin kau harus mulai membuat museum penggorengan"

Jin tertegun, mungkin jiwanya sudah meninggalkan raganya.

Sang manajer kini mengguncang tubuh Jin, "hei sadar! Sadarlah Jin!!"

Jin terduduk lemas dan mengusap wajahnya dengan kasar. "Aku.. "

*Tok Tok Tok* (suara pintu diketuk)

Jin dan manajernya menoleh pada daun pintu yang terbuka itu, "maaf Tuan Jin, barusan ada seorang tamu untukmu. Saya diminta untuk menyampaikan pesan." Seorang pria dari tim keamanan yang bertubuh tinggi gempal berada disana menyampaikan itu

"Aku rasa hari ini aku tidak memiliki janji bertemu siapapun" jawab Jin kini berdiri menghadap pria itu

"Sudah kuduga" pria itu mengatakannya dengan pelan sambil menatap ke arah lain

"Apa dia mengatakan sesuatu? Siapa dia??" Tanya manajer menyelidik

"Apa dia masih berada disini?" Tanya Jin

Pria itu mengambil beberapa langkah mundur, ia sedikit terkejut menerima pertanyaan bertubi-tubi.

"Dia baru saja pergi.." jawabnya pelan, "dia seorang wanita yang memakai hoodie berwarna ungu muda dan celana jeans pendek. Umm wajahnya, saya yakin pernah melihat wajahnya di suatu tempat~ tapi menurut saya dia tidak tampak berbahaya" jawabnya dengan ekspresi serius

Jin tampak berpikir sejenak, "emm apa dia mengatakan sesuatu?"

"Saya akan menyampaikan persis seperti apa yang dikatakannya" pria itu berdeham. "Jin oppa, aku tidak punya banyak waktu dan maaf mengatakan hal ini mendadak. Ponselku sedang rusak sekarang jadi aku tidak dapat menghubungimu. Tolong temui jus jeruk di restoran xx daerah Gangnam pukul 1 siang besok. Maafkan aku sekarang aku harus pergi, aku akan segera menghubungimu lagi~" pria itu berusaha menyamakan nada dan gestur tubuh dari wanita yang meninggalkan pesan tadi

Jinstaurant✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang