Bab 10: Hide and Seek

337 72 20
                                    

Dita rasanya sudah ingin menangis, sedangkan wajah Jin sangat pucat sekarang.

Sejak mendengar apa yang dijelaskan PD-nim barusan, mereka berdua diam membeku di tempatnya.

Mereka berdua diminta untuk melakukan mini game melempar dart dari jarak yang sudah ditentukan ke papan sasaran.

"Yang berhasil paling dekat dengan sasaran yang di tengah akan mendapat keringanan" jelas PD-nim

Walau mendengar apa yang baru saja disampaikan PD-nim, dua orang ini masih tidak merasa nyaman. Justru seperti menambah beban di pundak mereka agar melakukan permainan dengan baik. Jin mempersilahkan Dita untuk memulai duluan.

Dita menarik napasnya panjang berusaha menenangkan diri sebelum melemparkan dart pertamanya lebih dulu, tapi tangannya bergetar hebat. Dita tampak menahan air matanya yang segera tinggal landas untuk mengalir di pipi lembutnya.

Beberapa kameramen yang menjadi Lockey mulai merasa khawatir pada Dita. Salah satu dari mereka mendekat untuk syuting jarak dekat, "Jangan khawatir nona, apapun yang terjadi nanti kami tidak akan meninggalkanmu"

Dita menoleh dan merasa terharu mendengar hal itu, "benar ya?"

Kameramen itu mengangguk, bahkan beberapa orang lain menyatakan akan melindungi Dita apapun yang terjadi. Berkat itu, hati Dita jadi sedikit lebih tenang.

Dita berusaha membidik sasaran yang ada di tengah, "ayo~". Dart itu meluncur dari tangan Dita dan mendarat di lingkar terluarnya.

"Yahhh~" ucap Dita bersamaan dengan beberapa kameramen yang berada di dekatnya itu

"Tidak apa nona, masih ada beberapa dart lagi~" ucap salah satu kameramen yang terlihat paling muda

Dita tersenyum, kali ini ia mempersilakan Jin untuk melempar dart.

Jin meniup bagian ujung dart-nya, "menuju tak terbatas dan melampauinyaa~" Jin tampaknya berusaha untuk tenang dan melontarkan candaan. Tapi sayangnya dart yang dilemparnya itu terbang jauh dari papan sasaran. "Kau terbang terlalu jauuuh!" Jin mengacak rambutnya sendiri

Jin tiba-tiba melirik sang PD-nim. "Apa kami akan masuk berdua?" Tanyanya lagi

Sang PD-nim memberikan senyum cerah. "Ya~" jawabnya

Mendengar itu hati Jin jadi lebih tenang, "apapun itu jika bersama Dita, aku tidak akan takut!" Begitulah yang dikatakannya.

.
.

Suatu tempat di bagian dalam rumah hantu itu.

"Buka penutup matanya" sang PD-nim memberi perintah melalui earphone yang digunakan Jin dan Dita. Total perolehan poin dari permainan dart tadi membuat Dita dan Jin mendapat level ketegangan paling rendah. Walau begitu suasana masih sangat mencekam.

Mereka berdua membuka penutup matanya bersamaan, sesuai instruksi dari PD-nim.

Hal pertama yang dilihat Jin saat membuka penutup matanya adalah ruangan yang sangat gelap, dengan beberapa pencahayaan berwarna merah di pintu sebelah kirinya.

Belum apa-apa Jin sudah berteriak-teriak karena terkejut dengan kameramen yang berdiri di sebelah kanannya. "Kau mengagetkanku!!"

Jin terlihat kesal dan mengabsen orang-orang di sekitarnya. "Dita dimana?" Tanyanya pada kameramen disana.

Jin hanya bersama dua orang kameramen, tak nampak kehadiran Dita disekitarnya.

"Anda harus menemui nona Dita, sambil mendapatkan amplop seperti ini" jelas salah satu kameramen pada Jin. Amplop itu diberikan sebuah lampu LED yang menyala cukup terang.

Jinstaurant✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang