11.2

321 70 40
                                    

Jin dan Dita sangat puas, ini waktunya bagi mereka untuk kembali ke Korea. Tak disangka perjalanan singkat untuk memakan mi yang terkenal di China dan dimsum itu membawa mereka bertemu dengan Lucas juga Ten.

"Seharusnya aku foto wajahnya tadi, wajahnya terlihat seperti ini~" Dita meniru ekspresi jijik Ten saat memakan Luosifen tadi dengan membuka sedikit maskernya

Jin tersenyum di balik maskernya, "apa kamu senang sekarang?"

Dita mengangguk heboh, saat itu pesawat yang akan mereka naiki memanggil para penumpang untuk segera naik. Dengan semangat Dita mengajak Jin untuk segera mengantri.

Saat mereka sudah berada di garis antrian, Jin menyisir pelan rambut bagian pucuk kepala Dita "sudah ya bicarakan soal Jus jeruknya, aku bisa benar-benar cemburu kalau kamu terus membicarakannya setelah kita menaiki pesawat"

Dita mendongak menatap wajah Jin, "oppa cemburu?" Tanyanya tak percaya

Jin mencubit pipi Dita pelan, "tentu saja, sejak tadi hanya Ten yang kesal, Ten yang wajahnya 'begini atau begitu' saja yang terus menerus kamu ceritakan berulang. Pacar mana yang tidak kesal coba~" jawab Jin memberi pengertian

Dita mengerjap beberapa kali, baru menyadari kalau sudah hampir dua jam ia mengatakan hal yang serupa; Ten. "Maafkan aku oppa, sepertinya aku sudah berlebihan" mata Dita terlihat memelas, tangannya melingkar pada pinggang Jin. "Maafkan ya ya~"

Jin tersenyum di balik maskernya, "kalau kamu berperilaku semanis itu membuatku ingin menciummu sekarang." Bisik Jin tepat di telinga Dita

"Di pesawat saja~" bisik Dita balik

Jin cukup terkejut mendengar jawaban Dita, ia tertawa "akan aku tagih nanti~" lalu merangkul Dita dan berjalan melewati petugas yang mengecek tiket pesawat itu.

.
.

Mereka telah duduk di kursi bisnis dari pesawat itu. Dita benar-benar sudah terbiasa terbang bolak-balik ke luar kota atau luar negeri kalau Jin sedang ingin memakan beberapa hidangan khas daerah itu.

"Oppa jadi boros sejak pacaran denganku ya?" Tanya Dita karena sekarang Jin mengecek jumlah nominal di tabungannya. "Lain kali kita masak saja sendiri, oppa kan koki terbaik di acara kita dan aku adalah asistenmu~" Dita terlihat percaya diri sekali saat mengatakan itu

Jin tertawa, sama sekali tidak menyangka Dita akan mengatakan hal seperti itu. "Bukan begitu sayang, hanya saja tadi tiba-tiba ada sejumlah uang yang masuk ke rekeningku. Aku tidak yakin dari mana uang itu berasal." Jawab Jin sambil menunjukan bagian yang dimaksudnya

"Astaga! Mata uang yang ada di rekening oppa dollar?!" Mata Dita mengerjap beberapa kali melihat jumlah yang terkirim itu

"Stt, jangan terlalu keras~" bisik Jin sambil berusaha duduk menyamping menghadap ke arah Dita.

Mata Dita fokus melihat nominal yang terkirim itu, tangannya bahkan menyentuh layar ponsel Jin untuk menghitung dengan benar. "5 juta dollar???! Apa aku salah lihat? Eh benar kok, angka nol nya ada 6! Oppa melakukan apa sampai mendapat uang sebanyak ini?!" Bisik Dita berusaha meredam suaranya. Dita terkejut terheran-heran, "kenapa oppa tampak biasa saja?!"

Jin tertawa pelan dengan pacarnya yang ekspresif ini, "aku juga tidak tau, makanya aku bingung sejak tadi~" jelas Jin sambil kembali mengecek beberapa jadwalnya yang telah lalu.

Bibir Dita masih membulat, tak menyangka kalau pacarnya ini ternyata memiliki uang yang sangat sangat banyak. "Sudah ku duga, Idol level Internasional memang berbeda"

Jin tak dapat menahan tawanya, ia jadi gemas sendiri dengan Dita. Jin menyimpan ponselnya dan fokus pada Dita. "Aku dan kamu sama saja kok, bedanya aku berkarir lebih dulu" jawabnya sambil membetulkan poni Dita yang menutupi matanya

Jinstaurant✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang