2.2

520 93 35
                                    

It's definitely you!

💜💜💜

Jin merasa sudah cukup baginya bersembunyi di ruang VVIP itu, mau tidak mau dia harus kembali ke ruang acara dan berbincang singkat dengan beberapa kenalannya.

Jin berjalan dengan sangat pelan kembali menyusuri lorong-lorong sepi ke tempat acara berlangsung. Jin segera menuju meja kudapan dan berdiri disana saja, Jin menyantap beberapa kue sambil menyapa beberapa kolega yang pernah bekerja bersamanya. Melihat pria dengan jas berwarna merah bata tadi tampak memperhatikannya dari sudut lain ruangan, Jin kini mengambil satu suapan besar untuk mengakhiri acara makannya itu dan kembali keluar ruangan.

Jin cepat-cepat kabur sebelum pria itu berhasil menghampirinya. Jin menuju tangga darurat dan turun melewati tangga itu, dalam perjalanan menuju lobi hotel, Jin meminta sang manajer untuk menyiapkan mobil dan menunggunya di lobi melalui sebuah pesan singkat.

Jin turun 4 lantai menggunakan tangga darurat lalu melanjutkannya dengan lift. Jin menanti sendirian disana, tak lama pintu lift terbuka. Terlihat ada seorang gadis membelakanginya, dalam lift sedang terputar lagu Kick It dari NCT127, dan gadis itu asik menari sambil menyanyikannya keras-keras. Jin berusaha menahan tawanya, dan sebisa mungkin masuk ke sana tanpa membuat suara agar gadis itu tidak malu. Berbeda dengan rencana Jin, gadis itu malah berbalik tiba-tiba saat Jin akan masuk ke dalam lift. Gadis itu bersikap biasa saja seolah ia tidak melakukan apapun tadi. Jin buru-buru masuk sambil menutupi sebagian wajahnya dan menekan tombol lantai yang ditujunya. Rasanya canggung sekali, Jin berdiri tepat di depan tombol lantai.

Jin pikir gadis itu akan berhenti menyanyi karena sekarang bukan hanya dia penumpang dalam lift ini, tapi ternyata gadis itu menunggu sampai bagian kesukaannya dari lagu lalu kembali menarikan dan menyanyikannya keras-keras. Jin sudah tidak bisa menahan tawanya, ia juga ikut-ikutan menyanyi bersamanya, tak lama mereka tertawa bersama.

Setelah lagunya berhenti mereka saling pandang, gadis itu mengerjap beberapa kali. "JIN SUNBAENIM!" Teriaknya tiba-tiba

"Ya~ Halo~" Jin berusaha terlihat keren didepan gadis pembawa 'virus' ini

"Perkenalkan nama saya Dita dari Secret Number" Dita membungkuk 90° kepadanya dan jadi sangat formal, berbeda sekali dengan tadi

"Bukankah baru saja kita berpesta bersama? Kenapa tiba-tiba jadi sangat formal padaku?" Tanya Jin, ia ingin sedikit menggoda Dita yang kelihatan menggemaskan saat bingung ini

Dita terlihat kebingungan menjawab pertanyaan Jin ini, "maafkan saya sunbaenim"

Jin memberikan senyum cerahnya, "kenapa meminta maaf? Menurutku menyenangkan bernyanyi bersama denganmu" Jin berusaha menjaga image nya agar terlihat keren di depan Dita

"Ituu.. umm... hanya ingin saja. Apakah sunbaenim ada kegiatan di hotel ini?" Tanyanya dengan mata bulat besar

"Ya, dan sekarang akan pulang. Kau juga, Dita?"

Dita terlihat canggung, ia melirik ke kanan dan kiri seperti tertangkap basah melakukan suatu kejahatan. "Saya.. hanya ..  mengunjungi teman" jawabnya terbata

"Ah begitu rupanya"

Keheningan terjadi diantara mereka, lalu Dita mulai memperhatikannya dari samping. Jin menoleh padanya, tapi Dita malah menoleh ke arah lainnya. Beberapa kali lagi hal itu terus berulang, sampai Jin gemas sendiri jadi Jin yang bertanya duluan padanya. "Kenapa melihatku seperti itu? Belum pernah melihat orang tampan ya?" Ucapnya bercanda

Dita tertawa pelan, "belum pernah, ada dimana orang tampannya?" Ia ikut menimpali candaan Jin. Sepertinya Jin berhasil melelehkan es yang membeku diantara mereka

"Ada disini orang tampannya haha" Jin menunjuk wajahnya sendiri

Dita tertawa dan menanggapi candaan Jin barusan. Dua orang itu berbincang sambil sesekali saling melontarkan candaan. Tepatnya Jin yang banyak menanyakan perihal Dita dan grupnya.

Tepat saat itu pintu lift terbuka yang berarti mereka telah sampai di lobi hotel. Dita mempersilakan Jin untuk keluar lebih dulu daripada dirinya.

Jin berjalan menuju lobi hotel dengan pelan, ia tidak melihat mobilnya dimanapun. Saat itu sedang hujan deras sekali. Dita juga berdiri di sebelah Jin, sepertinya mereka menanti jemputan.

"Menunggu jemputan?" Tanya Jin mengawali percakapan ini

Dita mengangguk. "Seharusnya mak Lèa sudah sampai" Dita mengecek ponselnya lagi untuk menghubungi Lèa

"Manajermu?" Tanya Jin penasaran

"Bukan, Lèa adalah salah satu member dari grupku, sunbae" jawab Dita kini sibuk berkutat dengan ponselnya. "Sepertinya hujannya akan semakin deras, apakah sunbae akan tetap menanti disini?"

Jin melihat ponselnya, manajernya belum membaca pesan singkat yang dikirimkannya. "Hmm, entahlah tapi sekarang aku lapar. Bagaimana kalau kau temani aku makan malam sebentar? Belum pernah kan ditraktir pria tampan? Haha"

Dita terlihat bingung, ia diam dan tampak memikirkannya dengan serius. Tepat saat itu sebuah mobil sedan memasuki lobi dan terparkir tepat di depan Dita dan Jin. Seseorang membuka jendela depan mobil, "Dita ayo pulang" Lèa sama sekali tidak melihat Jin disana dan hanya fokus pada Dita

"Ah, eonni" Dita memberi isyarat pada Lèa untuk menunggunya sebentar.

"Tunggu apa lagi? Cepat masuk, sebelum semakin deras. Kau tadi memintaku cepat datang, saat aku sudah datang malah diminta menunggu" omelnya pada Dita

Jin tersenyum hangat padanya, "pulanglah. Lain kali saja makan malamnya"

Dita merasa tidak enak, ia meminta maaf berkali-kali dan pamit untuk pulang duluan.

Jin melambaikan tangannya saat mobil yang ditumpangi Dita melaju diantara derasnya hujan malam itu.

Setelah mobil itu menghilang dari pandangannya, Jin merasa sepi lagi. Jin meminta tolong pada salah satu petugas hotel untuk memesankannya taksi.

Setelah menanti selama hampir 15 menit, taksi yang dipesannya datang. Hujan sudah mulai mereda. Jin minta diantarkan ke rumah pribadinya bukan dorm milik Bangtan. Saat taksi sudah melaju, Jin mengirimkan pesan singkat pada manajernya kalau ia akan pulang dengan taksi saja.

Jin membuka jendelanya sedikit dan menghirup aroma khas setelah hujan. Jin memperhatikan sisa buliran air yang terbang terbawa angin di kaca mobil itu. Saat sampai di persimpangan jalan dekat rumah pribadinya, Jin meminta sang supir untuk menghentikan taksi, karena ingin berjalan sedikit menuju rumahnya.

Setelah membayar tagihan taksi, Jin berjalan pelan melewati jalanan sepi dan ditemani cahaya dari lampu jalan. Jin berhenti di bawah salah satu sorot lampu jalan, Jin melihat ada seekor semut yang berjalan melintasinya membuatnya mengingat pertanyaan konyol sewaktu itu. Jin tertawa, "Semut kecil, semangat bekerjanya!"

Selama sisa perjalanannya menuju rumah pribadinya, Jin terus terusan terpikir mengenai hal-hal konyol yang dilakukan gadis itu bersama teman-temannya. "Dia tampak berbeda dari Idol wanita lainnya"

Dan begitulah Jin kini benar-benar terinfeksi oleh virus bernama 'Dita'.

🍽🍔🍽

Triple update? 🤙
See you!

Jinstaurant✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang