Jin kini berada di UGD tempat Dita dirawat. Entah bagaimana dia bisa keluar dari situasi gila tadi dan sampai di tempat ini. Jin berdiri menghadap tirai putih yang memisahkan tempatnya dan brangkar Dita, mungkin karena Dita adalah public figure jadi mendapatkan posisi yang cukup terpencil di UGD itu, dan paling dekat dengan ruang perawat.
Jin memegang dada kirinya, jantungnya masih berdegup sangat kencang. Jin merasa mungkin ia tak sanggup menemui Dita sekarang, sudah sejak tadi ia berdiri menatap tirai itu dalam diam. Hatinya tak sanggup kalau sampai terjadi hal buruk pada Dita hanya karena dirinya yang keras kepala ini.
Jin terus-terusan memaki dalam hatinya, hari itu mungkin hari yang sangat buruk-ralat, paling buruk- selama hidupnya. Satu-satunya hal baik yang didapatnya mungkin karena sekarang acara Jinstaurant bisa dilanjutkan, tapi itu sama sekali bukan apa-apa jika dibanding dengan keselamatan Dita, Ibunya dan dirinya sendiri.
Saat itu ada seseorang yang datang dengan pakaian yang benar-benar modis, membuat kegaduhan setibanya di UGD itu. Semua orang yang ada di UGD bahkan sampai menoleh padanya. "Permisi--" dia menghentikan petugas kesehatan di depannya untuk menanyakan sesuatu
Petugas kesehatan itu menunjukkan lokasi Dita, dan setelah melihat Jin, dia bergerak mendekat.
"Hyung" sapanya pada Jin langsung
Jin hanya mengangguk, "kau terlalu mencolok" komentarnya setelah melihat pria di sebelahnya ini menghela napas panjang
"Ah, saya baru menyelesaikan pemotretan dan belum sempat mengganti pakaian"
"Ten, jangan terlalu menarik banyak perhatian" Jin terdengar ketus sambil melirik tajam padanya
"Hyung, maafkan aku. Ini semua karena aku." Dari arah lain tiba-tiba muncul Taeyong yang terlihat murung, rambutnya masih sedikit basah dan masih mengenakan pakaian olahraga.
Jin menarik napas dalam-dalam, "aku ingin semua ini segera berakhir" bisiknya menatap tirai putih itu
Tak lama keluar manajer Dita dari sana, melihat sudah ada tiga orang 'tamu' lagi. Saat tirai tersibak, di dalam sana penuh sesak dengan para gadis yang cekikikan entah apa yang mereka bicarakan.
"Sepertinya sudah terlalu banyak pengunjung sekarang" Manajer Dita mengatakan itu sambil menunjuk sisi dalam tirai
"Bagaimana keadaannya??" Tanya Jin dengan pelan
Manajer menoleh pada Jin, sepertinya mencoba mencerna keadaan ini. "Um baik-baik saja, tadi untungnya ambulance datang cepat dan Dita dapat menghindari jatuhan lampu yang besar juga pecahan kaca. Dita hanya tergores, jadi lukanya tak dalam" jelasnya sambil menatap tiga orang yang ada disana.
Tiga orang itu menghela napas lega bersama-sama, manajer fokus menatap Jin. "Apa yang membuat anda datang kemari?" Tanyanya
Jin tak menjawabnya, matanya fokus melihat tirai putih itu.
"Oppa, dipanggil tuh" Jinny memberengut sambil menarik Jin untuk masuk ke dalam, entah sejak kapan Jinny keluar dari sana
Beberapa orang yang ada di luar hanya mengerjap melihat Jinny menarik Jin masuk. Lalu tak lama beberapa gadis keluar membuat formasi 'pertahanan' dengan melebarkan dua tangan mereka mengelilingi tirai putih tempat brangkar Dita berada.
Jin diam memperhatikan kaki kanan Dita yang dibalut dengan perban, "apa sakit?" Tanya Jin berbasa-basi
Dita menatap Jin lekat, "coba tiup biar cepat sembuh" ucapnya kekanakan
Mendengar Dita mengatakan itu dengan imut membuat Jin tersenyum tipis. "Begitukah? Aku bahkan akan mencium kakimu agar cepat sembuh" Jin sudah menyeret kursi dan duduk di hadapan kaki kanan Dita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jinstaurant✅️
FanficJinstaurant adalah acara varietas dengan tema memasak, dimana nama ini diambil dari pembawa acaranya: Jin BTS. Sebagai Idol K-pop, Jin terkenal pandai memasak terutama untuk para membernya. Dalam acara ini banyak sekali misi-misi untuk mendapatkan...