Side Story 1

432 68 29
                                    

Ini bonush ya biar genap 100 eps hahahaha please enjoooy😉

😶‍🌫️😶‍🌫️😶‍🌫️

Dita sedang berjalan-jalan sendirian di suatu kota kecil bernama Saint Saphorin di Swiss. Kota kecil yang memiliki daya tarik utama kebun anggur terbesar, yang juga salah satu penghasil wine terbaik di Swiss. Jangan lupakan juga pemandangan indah danau Jenewa yang membentang luas, daya tarik wisatawan untuk kota kecil ini.

Dita menyusuri jalan-jalan kecil di kebun anggur milik warga sambil menikmati udara segar di pagi cerah itu. 

Dita memandangi beberapa penduduk yang bersenda gurau di salah satu rumah sambil memetik anggur.

Dita menyapanya dengan bahasa Prancis, seperti yang diajarkan Tae Ri padanya. Para warga itu dengan ramah mengajak Dita untuk ikut bergabung, mereka juga memberikan sepotong roti dan segelas anggur berumur 2 tahun yang katanya baru mereka buka dari gudang. Dita mengerti sedikit bahasa Prancis, hal itu berkat teror yang dulu pernah didapatnya, jadi Dita mempelajari bahasa Prancis untuk menghindari pengalaman serupa.

Dita dengan sopan menerima tawaran mereka untuk bersama-sama memetik anggur.

"Nona muda, ini adalah ketiga kalinya saya melihat anda disini" seorang pemuda mengatakan itu pada Dita sambil tersenyum

"Iya, pemandangan di Saint Saphorin membuat saya menghabiskan lebih banyak waktu disini, melewatkan jadwal liburan saya" jawab Dita dengan bahasa Inggris

Pemuda barusan tersenyum, "kemana pria yang sebelumnya selalu bersama anda?" Tanyanya dengan ramah

Dita hanya tersenyum dan tak menjawab pertanyaannya.

Setelah waktu berselang sekitar 50 menit, pekerjaan memetik anggur dihentikan karena itu adalah waktunya makan siang. Dita yang merasa tak enak untuk terus bergabung disana pun memutuskan untuk pulang. Beberapa orang tua yang ada disana tak bisa memberikan upah uang pada Dita, jadi mereka memberikan sebotol anggur karena Dita telah membantu mereka.

Dita berterima kasih menggunakan bahasa Prancis, lalu pergi dari sana.

(Kenapa pake bahasa prancis? Karena lokasi kota ini berbatasan langsung dengan prancis geng, dan di swiss itu ada 4 bahasa resmi; jerman, prancis, romanchs, dan italia.)

Dita berjalan pelan kembali ke rumah tempatnya bermalam. "Anda sudah pulang?" Sapa seorang remaja lelaki yang memang tinggal disana.

"Iya, aku membawa beberapa oleh-oleh. Terima kasih ya sudah membiarkanku untuk tinggal disini sebentar" ucapnya sambil memberikan sekeranjang berisi roti dan sebotol wine. "Yang ini, untuk ayahmu" tunjuk Dita pada botol Wine itu

Remaja tadi memperhatikan ekspresi wajah Dita yang terlihat lelah. "Saya ingin memainkan piano untuk anda" lalu menarik lengan Dita menuju ke gazebo yang menghadap langsung ke perkebunan anggur.

Remaja itu langsung menggerakkan jemarinya dengan anggun, menciptakan melodi yang sangat indah. Selama memainkan piano, ia tersenyum ke arah Dita.

Dita bertepuk tangan heboh setelah remaja itu menghentikan permainan pianonya. "Luar biasa! Max yang terbaik!" Pekiknya memberikan reaksi pada remaja itu.

Max hanya tersenyum saja, ia memainkan beberapa lagu lagi lalu setelahnya mendekat pada Dita.

Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa matahari sudah mulai tenggelam. Dita dan Max menikmati pemandangan indah itu dari gazebo.

Max memperhatikan ekspresi wajah Dita, "terkadang saya berharap anda menjadi Ibu saya" ucapnya berbisik

Dita menoleh, "Max mengatakan sesuatu?" Tanyanya dengan mata membulat

Jinstaurant✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang