8.5

310 70 5
                                    

Helo geis, happy 50 eps🎉🤸‍♀️
Wah ga kerasa udah sebanyak ini wkwk karena aku lagi seneng mungkin aku akan double up dalam rangka selebrasi hahaha✨️

Thank you for ur support, I love you!

💃💃💃

Jin dan ketiga ekornya mendengarkan dengan seksama apa yang terjadi di meja Dita. Mereka seperti sedang mendengarkan drama televisi secara live. Taehyung dan Jungkook bahkan menyuarakan komentar-komentar mereka.

"Sialan, dia pikir dia tampan apa?!" Taehyung berbisik sambil membuat ekspresi tidak suka

"Aku juga tidak mengerti, bagaimana bisa dia melakukan itu pada seorang wanita?!" Bisik Jungkook, ia terlihat geram

"Aku jadi ingin memukul sesuatu!" Bisik Jungkook lagi sambil mengepalkan tangannya saat mendengar Dita mulai menangis, ia akan menggebrak meja tapi ditahan oleh Taehyung yang duduk di sebelahnya

Taehyung memberikan isyarat tertentu yang tidak di mengerti oleh mereka semua

"Apa sih? Ngomong aja" Jimin mengatakan itu dengan pelan sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Taehyung

Taehyung meremas tangan kosongnya dengan kuat, "ini artinya tidak bisa dibiarkan." Lalu ia menggoyangkan sikutnya naik turun sambil menunjuk ke depannya, "kalau ini artinya kita perlu berjaga". Dan terakhir ia mengepalkan tangannya mengacungkannya ke atas tinggi-tinggi  "dan terakhir ini.. artinya kita harus semangat!" Taehyung mengatakan itu dengan sangat berapi-api sepelan mungkin

Jimin kesulitan menahan tawanya, jadi ia tertawa dalam mode getar. Seluruh tubuhnya bergetar dan hampir saja ia terjatuh lagi dari kursinya kalau bagian kemejanya tak ditarik oleh Jin.

(Taehyung dan Jungkook duduk bersebelahan di depannya Jimin dan Jin. Jin yang paling dekat dengan pintu keluar)

Jungkook terlihat antusias juga, dua ekor Jin ini tampaknya ingin mengekspresikan kekesalan mereka dengan cara yang unik.

"Saat mereka pulang nanti kita cegat saja pria itu dan membuatnya jera!" Jungkook benar-benar tidak menyukai pria sejenis itu yang mempermainkan hati wanita

Berbeda sekali dengan Jimin dan Jin yang menahan napas setiap kali tensi obrolan di meja sebelah itu meninggi.

"Dita terlalu baik padanya" Jimin menggeleng-geleng sambil mengatakan itu setiap Dita mengatakan bahwa ia memaafkan pria di meja sebelah

Jin hanya mendengarkan semuanya saja, ia berusaha mencari cara untuk menghibur Dita sambil terus mendengarkan percakapan di meja sebelah

Tak lama kemudian Dita mengatakan bahwa ia akan pergi, sebelum Dita menyelesaikan kalimatnya pada pria itu, Jin segera bergegas keluar dari restoran itu meninggalkan semua ekornya disana.

Jin menanti Dita di persimpangan jalan. Agar pertemuan mereka terlihat lebih natural, Jin membeli sekotak cokelat bar di mini market dekat sana dan keluar tepat ketika Dita lewat.

"Dita?" Sapa Jin, ia berusaha terlihat terkejut

Berbeda dari yang diharapkan, Dita sama sekali tidak terkejut. "Oh oppa ada di sekitar sini juga?"

Jin menatap mata Dita yang sembap itu, segera ia memberikan cokelat bar yang baru dibelinya. "Untukmu saja, setelah ku beli ternyata aku tidak terlalu lapar haha"

Dita tertawa pelan, ia menerima cokelat itu dengan senang hati. "Aku ingin jalan-jalan untuk menenangkan pikiran. Aku pergi dulu ya oppa, semoga malammu menyenangkan" Dita memberi hormat pada Jin dan bersiap untuk pergi dari sana

Jinstaurant✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang