3.1

520 92 15
                                    

//Semua kejadian, karakter, alur dalam cerita ini adalah fiksi.//

One last cry

🤍🤍🤍

Panitia menyediakan ruang latihan khusus untuk Secret Number di dekat penginapan mereka. Para member Secret Number mengecek ruang latihan itu sebelum menuju ke penginapan, mereka diminta untuk membawakan tiga buah lagu pilihan. Yang pertama adalah Doomchita, lalu Got that Boom dan yang terakhir adalah Hola. Lagu-lagu ini dipilih oleh panitia acara langsung dan meminta mereka menyanyikan secara live nanti di atas panggung.

Setelah selesai melihat-lihat ruang latihan manajer menggiring mereka untuk beristirahat ke penginapan. Manajer telah membagi tiap kamar, agar tidak ada keributan. Kamar para member terletak di lantai kedua. Sebenarnya mereka diberikan kamar per member tapi tidak ada lagi tempat untuk menyimpan seluruh kostum, dan peralatan make up. Lalu Lèa mengusulkan agar mereka memiliki teman sekamar, jadi sisa ruangan dapat dijadikan ruang ganti mereka. Manajer setuju dan langsung membagi kamar dengan urutan: Lèa dan Zuu menempati kamar yang paling dekat dengan tangga, lalu kamar Soodam dan Minji berada tepat di sebelahnya, terakhir kamar Dita dan Jinny berada di hadapan kamar dari Soodam dan Minji. Sang manajer dan para staff mengisi seluruh kamar di lantai pertama.

Dita dan Jinny langsung membawa barang bawaan mereka menuju kamarnya. Jinny menjelajahi setiap sudut dari kamar itu segera setelah sang manajer memberikan kuncinya.

Sebuah kamar dengan twin bed, tapi Jinny menggeser salah satu kasur itu hingga menjadi berdempetan. "Aku akan tidur nyenyak kalau begini"

Dita membiarkan Jinny melakukan apapun yang diinginkannya. Dita memilih untuk membongkar barang bawaannya, segera menata beberapa make up dan skin care pribadi di depan meja rias. Dita juga memasukkan handuk ke kamar mandi sekalian mengecek kualitas air hangat disana.

Jinny berjalan mengikutinya, "apa airnya oke?"

Dita mengangguk, "pemanas airnya berfungsi dengan baik"

Mereka melanjutkan kegiatan membongkar barang dan pakaian, membuat kamar itu menjadi nyaman.

Tidak terasa hari menjelang malam, Dita mengajak Jinny untuk berjalan-jalan di sekitar penginapan itu. Setelah mendapat izin dari sang manajer, mereka mengitari komplek penginapan.

Jinny memeluk lengan Dita sambil menghirup udara yang segar di malam itu, mereka mampir ke sebuah toko serba ada untuk membeli es krim. Lalu mereka duduk di bawah pohon rindang dekat toko serba ada itu.

"Ah aku senang sekali bisa menghabiskan waktu seperti ini bersamamu" Jinny menatap langit malam yang saat itu bertabur bintang

"Aku juga" jawab Dita, Dita juga menikmati es krim yang dibelinya sambil menatap kosong ke langit malam yang cerah

Jinny menoleh pada Dita di sebelahnya, sebenarnya sejak kemarin ia menanti Dita menceritakan keluh kesah di hatinya.

"Ada apa?" Tanya Dita dengan ekspresi lurus

Jinny menggeleng, "aku ingin menyanyi untukmu."

Jinny mulai menyanyikan salah satu lagu dari Bigbang yang berjudul Haru-Haru. Dita menikmati nyanyian Jinny, ia memejamkan mata dan merasakan lembutnya semilir angin menyentuh wajahnya. Rasanya sangat damai, Dita ingin terus merasa seperti itu.

Dita ikut bernyanyi saat mencapai chorus, satu bulir air mata lolos membasahi wajahnya yang manis. Makna dari lagu itu benar-benar seperti menusuk dan menggores luka yang menganga. Dita yang sebelumnya tidak ingin menangis lagi jadi tidak dapat menahan air matanya.

Jinstaurant✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang